Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Gelar Kain Nusantara Tingkatkan Kesadaran Kekayaan Budaya Lokal

Mediaindonesia.com
26/9/2019 10:10
Gelar Kain Nusantara Tingkatkan Kesadaran Kekayaan Budaya Lokal
Pameran Gelar Kain Nusantara 2019 berlangsung di JCC, 25-28 September.(Ist)

PAMERAN Gelar Kain Nusantara 2019 menjadi bagian penting dalam upaya membangun ekonomi rakyat, atau pengusaha UMKM lokal di bidang kain unggulan Nusantara seperti perajin batik, tenun, sulam, bordir, kain dan aksesoris.

Pameran ini juga menggugah gairah usaha perajin kain lokal untuk lebih berani dalam melakukan berbagai inovasi di berbagai  bidang, bukan hanya tertumpu pada produk, melainkan juga  pada metode pemasaran, proses bisnis, dan melakukan standardisasi SDM atau pekerja dalam industri tersebut.

Ketua Penyelenggara Gelar Kain Unggulan Nusantara, CEO Misti Connection, Jhon Shimbi, mengatakan bahwa pameran ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran (awareness) masyarakat terhadap budaya lokal yang beragam dan bercita rasa kearifan lokal yang tinggi.

"Selain itu, pameran kali ini untuk menciptakan surga belanja bagi pecinta dan pengguna kain unggulan Nusantara agar dapat menikmati produk-produk lokal dan unggulan nasional, Gelar Kain Unggulan Nusantara ini juga dilakukan  untuk mengenalkan kekayaan budaya nasional berupa produk-produk unggulan seperti kain, batik tenun, sulam, dan aksesoris," ujar Jhon pada acara pembukaan Gelar Kain Unggulan Nusantara 2019 di Jakarta Convention Center, Rabu (25/9).

Ajang yang dihelat dari 25 hingga 28 September ini diikuti oleh 160 peserta  dari berbagai daerah, seperti Sumatra Selatan, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Namun, ada pula karpet dari luar negeri yang ingin meramaikan pasar kain unggulan Nusantara melalui produknya, seperti dari Pakistan.

Jhon mengatakan di tengah suasana demonstrasi massa belakangan, target pengunjung tidak menjadi patokan. Namun, dia berharap masyarakat akan akan datang dan membeli kain-kain unggulan Nusantara di pameran ini.

"Saya kira suasana masih terkendali, aman, kita percaya aparat keamanan juga pasti akan maksimal menjaga suasana kondusif, jadi saya yakin masyarakat Ibu Kota sudah cerdas tidak termakan isu provoskasi, dan pasti akan datang ke pameran ini, saya tetap optimis,” katanya.

 


Baca juga: UGM Akan Produksi Paracetamol


Sementara Sekretaris Jenderal Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas Pusat), Euis Saedah, menyatakan bahwa pameran Gelar Kain Unggulan Nusantara 2019 merupakan sarana yang tepat mengenalkan kerajinan dan kesenian warisan leluhur dan kekayaan serta kearifan lokal kepada generasi muda.

"Dengan memperkuat inovasi, menjadikan teknologi informasi sebagai sarana memperkuat keunggulan, menciptakan desain-desain lokal bercita rasa global, dan menggabungkan seni dan warisan leluhur dengan tren desain dan warna yang up to date, menjadi bagian penting dari proses menjadikan kain-kain unggulan nasional menjadi produk yang tren sepanjang masa," katanya.

Selain itu, Euis menambahkan bahwa pameran Gelar Kain Unggulan Nusantara 2019 merupakan surga bagi pencinta dan pengguna kain unggulan Nusantara, sebagai edukasi dan pengenalan kepada generasi muda, dan ajang promosi dan pemasaran untuk produk lokal agar mendapatkan akses pasar di mancanegara atau nasional.

"Ini pameran independen yang dilakukan atas dasar kepedulian Pak Jhon Shimbi dan Misti Connection untuk memasarkan produk-produk perajin UMKM kain Nusantara dan mitra binaan BUMN untuk mendapatkan pasarnya di pentas nasional, karena itu harus kita dukung," katanya.     

Acara yang berlangsung selama empat hari ini menyajikan berbagai perhelatan kain-kain unggulan Nusantara seperti batik, sulam, kain, tenun, bordir, dan aksesoris dari berbagai daerah di Tanah Air.

Salah satu peserta pameran ialah Sholikul Huda dengan merek Tenun House of Hoedas asal Troso, Jepara. Daerah yang memiliki tradisi menenun menampilkan tenun ikat khas Jepara yang motifnya berasal dari inspirasi alam. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya