Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Debat Publik Jadi Referensi MWA UI Memilih Rektor

Mediaindonesia.com
27/9/2019 07:36
Debat Publik Jadi Referensi MWA UI Memilih Rektor
Ketua Majelis Wali Amanat UI (MWA UI), Saleh Husin saat memberikan keterangan kepada pers.(Istimewa )

DEBAT publik terbuka menjadi jalan bagi Universitas Indonesia menetapkan rektor baru periode 2019-2024.

"Sedari awal kami berupaya agar proses pemilihan berlangsung mengedepankan akuntabilitas dan transparansi, sehingga kegiatan pemuncak kami rancang berupa debat publik para kandidat rektor. Cara ini membantu kami mendapatkan sosok paling ideal setelah menyimak pemaparan mulai dari visi, ide sampai ke bahasa tubuh, yang dilanjutkan dengan tanya jawab secara mendalam, layaknya debat calon presiden tempo hari. Semua tadi disaksikan publik secara terbuka melalui streaming," ungkap Ketua Majelis Wali Amanat UI (MWA UI), Saleh Husin selepas penetapan rektor terpilih di Makara Art Center, Kampus UI, Depok, Rabu (25/9).

Setelah menuntaskan debat publik tiga besar calon rektor UI yang sangat berkualitas dan berbobot tersebut, diberi tajuk Bangsa dan Negara Menanti Darma Baktimu, pemungutan suara yang melibatkan para anggota MWA UI memilih Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D selaku rektor. Ari Kuncoro mengungguli dua kandidat lainnya, yakni Prof. Dr. rer. nat. Abd Haris dan Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, MPH, SpOG(K).

Ia mengapresiasi komitmen dan totalistas para anggota MWA UI beserta tim teknis dan sekretariat dalam Pansus Pemilihan Rektor, yang sepanjang lebih dari lima bulan terakhir tanpa kenal lelah mengawal proses ini.

baca juga: Tembakau Bunuh 8 Juta Orang Per Tahun

"Satu di antara sekian banyak tugas ke depan rektor terpilih dan jajarannya adalah menggalang potensi segenap alumni. Serta mengajak sivitas akademika melebur, meninggalkan kepentingan kelompok maupun golongan guna mengantar UI menembus peringkat 200 besar perguruan tinggi dunia, di tengah disrupsi teknologi. Tak sederhana, tapi kami berharap mereka berhasil melakukannya," ujar Saleh yang menjabat Menteri Perindustrian periode 2014-2016. (RO/OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya