Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
SAMPAH laut masih menjadi salah satu problem global, termasuk di Indonesia. Namun, hingga kini belum ada data dasar terkait pencemaran sampah di laut. Oleh karena itu, Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan penelitian guna mengumpulkan data dasar pencemaran sampah laut di Indonesia.
Penelitian menggunakan pendekatan sampah laut terdampar dengan mengadaptasi metode standar dari NOAA Technical Memorandum NOS-OR & R-46, khususnya metode shoreline survey methodology dan NOAA Technical Memorandum NOS-OR & R-48. Kajian monitoring sampah laut terdampar dilakukan di 18 lokasi di Indonesia, seperti Aceh, Padang, Pulau Pramuka, Semarang, Pontianak, Denpasar, Mataram, Makassar, Manado, Ambon, hingga Biak selama 13 bulan, dari Februari 2018 sampai Maret 2019.
Ada tujuh jenis sampah laut, yakni plastik dan karet, logam, kaca, kayu olahan, kain, dan bahan berbahaya. Namun, penelitian ini difokuskan pada sampah plastik karena adanya dominasi dan ancaman plastik yang tinggi pada ekosistem dan biota laut.
LIPI menggandeng sejumlah pihak di lokasi penelitian, yaitu Institut Pertanian Bogor, Universitas Hasanuddin, Universitas Diponegoro, Universitas Sriwijaya, organisasi nonpemerintah Diver Clean-up in The Action, beberapa UPT LIPI, masyarakat, nelayan, hingga pemulung di sekitar lokasi. "Ini merupakan pertama di Indonesia yang terintegrasi dan mengambil sampel di lapangan karena selama ini baru model. Kita enggak pernah tahu ini faktanya benar apa enggak, validasi di lapangan apa enggak," kata Peneliti Oseanografi LIPI Muhammad Reza Cordova di Jakarta.
Hasil monitoring menunjukkan persentase rata-rata sampah plastik berkisar 35,79 sampai 59,37% dari total sampah laut yang terdampar atau sekitar 1,96 sampai 4,56 plastik/m2 atau 29,69 sampai 197,45 g plastik/m2/bulan.
Dari total 18 lokasi pengamatan, tercatat lima kawasan pantai dengan sampah plastik terbanyak, yakni Padang, Makassar, Manado, Bitung, dan Ambon. Kelimanya memiliki persentase sampah plastik lebih dari 50% dengan jumlah lebih dari 4 pcs/m2 dan berat rata-rata lebih dari 190g plastik per m2.
Sampah plastik yang dominan ditemukan ialah sampah plastik sekali pakai (SPSP), seperti kantong kresek, sedotan, puntung rokok, dan styrofoam. Biasanya sampah plastik terdampar pada musim angin muson barat (Oktober hingga Maret) lebih tinggi jika dibandingkan pada musim angin muson timur (April hingga Oktober). Estimasi sampah plastik yang dihasilkan oleh kegiatan masyarakat (landbase dan seabase) ialah 268,740 sampai 594,558 ton per tahun. (Aiw/H-1)
Pengoperasian excavator amphibi ini menjadi bagian dari strategi panjang penanganan revitalisasi sungai di Kota Banjarmasin.
Disampaikan Wako Hendri, Gemilang Sehati ini dibagi dalam beberapa tahap. Tahap I sudah terlaksana di sekolah-sekolah di Padang Panjang.
KLH juga mendorong perusahaan untuk bertanggung jawab melalui skema Extended Producer Responsibility (EPR), sebagai produsen wajib mengelola sisa kemasan produk mereka.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus menunjukkan komitmennya sebagai lembaga keuangan berkelanjutan di Indonesia.
Sampah plastik bukan sekadar masalah lingkungan. Ini adalah masalah sistemik yang butuh solusi lintas sektor.
a mengungkapkan khusus untuk sampah plastik masih menjadi permasalahan di desanya karena belum mampu untuk diolah.
Momentum ibadah kurban menjadi kesempatan untuk menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan.
PERINGATAN Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 di Temanggung, Jawa Tengah, tahun ini dipastikan bebas sampah plastik
JURU Kampanye Isu Plastik dan Perkotaan Greenpeace Indonesia Ibar Akbar mengatakan upaya dalam mengurangi sampah plastik oleh Kementerian Lingkungan Hidup (Kemen LH) perlu didukung
Moorlife juga terus memperkuat posisinya lewat inovasi dengan memanfaatkan peluang di pasar dengan meluncurkan produk terbarunya yaitu Moorlife NexG.
Plastik mengandung beberapa zat-zat kimia berbahaya, seperti Bispehenol-A (BPA) dan PVC (Polyvinyl chloride). Zat ini tidak larut, sukar terurai, dan dapat berpindah saat terkena panas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved