Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
DUTA Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Uni Emirat Arab, Husin Bagis, mengungkapkan bahwa saat ini ada 13 orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang khusus didatangkan dari Indonesia untuk dipercaya sebagai Imam masjid di Uni Emirat Arab.
"Saat ini ada 13 WNI yang dipercaya sebagai imam masjid di UEA. Mereka tersebar di 6 emirates, Abu Dhabi, Abu Dhabi, Sharjah, Ajman, Umm Al Quwain, Ras Al Khaimah and Fujairah. Hanya Dubai yang tidak ada karena memang memiliki kebijakan berbeda," ujar Husin saat bersilaturrahmi dengan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf di Konsulat Jenderal RI di Dubai, UEA, Minggu (8/9) malam waktu setempat.
Husin mengungkapkan bahwa Imam-imam dari Indonesia ini digaji sekitar AED5000 per bulan, atau sekitar Rp20 juta per bulan. Perekrutannya dilakukan oleh Kementerian Agama RI. Imam yang dipilih terutama yang trampil menggunakan bahasa Arab.
Baca juga: Astra International Dukung Penuh Paviliun Indonesia
Ekspor Imam dari Indonesia tersebut akan semakin meningkat, pasalnya menurut Husin tahun ini akan hadir 10 orang lagi sebagai Imam. Pascakunjungan Putra Mahkota Kerajaan Abu Dhabi Syekh Mohammed bin Zayed Al Nahyan ke Indonesia yang diterima langsung oleh Presiden Joko Widodo, kedua negara juga membicarakan mengenai pertukaran pemahaman keagamaan.
"Tidak hanya Imam, nanti juga akan dikirimkan da'i dari Indonesia ke UEA. Ini hasil kesepakatan setelah Syekh Muhammad dengan Presiden," tutur Husin.
Husin mengungkapkan, Indonesia dan UEA akan saling bertukar pikiran mengenai praktik menjalankan kehidupan beragama di negara masing-masing untuk menerapkan Islam yang benar-benar menjadi rahamatan lil alamin.
"UEA ingin mengetahui bagaimana islam di Indonesia yang cenderung moderat, benar-benar menjadi rahmatan lil alamin. Sedangkan kita (Indonesia) juga ingin belajar bagaimana Islam di UEA diterapkan secara senyap, tanpa ada kegaduhan," tuturnya. (A-4)
Menag Nasaruddin siap menyerahkan 'tongkat' tersebut dan berharap dengan peralihan ini, kualitas penyelenggaraan haji Indonesia akan semakin baik.
Rumah doa kembali menjadi titik gesekan karena kurangnya komunikasi dan miskomunikasi di lapangan.
Pembangunan fasilitas pendidikan merupakan salah satu prioritas pemerintah untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan tinggi keagamaan.
BWA menawarkan kerja sama kepada Kemenag untuk pelatihan yang diberi title "Memilih dan Menata Sound System Masjid Tersertifikasi".
KEMENTERIAN Agama RI dengan meluncurkan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) sebagai wajah baru pendidikan Islam yang lebih humanis, inklusif, dan spiritual.
Pelaku menjual tambahan kuota haji dari Pemerintah Arab Saudi, yang seharusnya dipakai untuk mempercepat antrean.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved