Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Deteksi Dini Kanker Payudara Didorong Masuk JKN

Ind/H-2
28/8/2019 11:45
Deteksi Dini Kanker Payudara Didorong Masuk JKN
Deteksi Dini Kanker Payudara(MI/GANA)

YAYASAN Kanker Payudara Indonesia (YKPI) mendorong deteksi dini kanker payudara masuk program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Pasalnya, pengobatan kanker pada stadium lanjut memakan biaya tidak sedikit.

"Kalau bisa dicegah di hulu akan menekan biaya untuk pengobatan kanker stadium lanjut," kata Ketua Umum YKPI Linda Gumelar dalam acara Sarasehan Dwi Windu Yayasan Kanker Payudara Indonesia di Jakarta, Kamis (22/8).

Linda menuturkan, sebanyak 56% dari total pasien di Rumah Sakit Kanker Dharmais merupakan pengidap kanker payudara dengan stadium yang sudah lanjut. Pengobatan kanker pada stadium lanjut membutuhkan biaya yang tidak sedikit, padahal dana JKN terbatas.

Deteksi dini kanker payudara saat ini belum ditanggung BPJS Kesehatan. Karena itu, imbuh Linda, YKPI berusaha mengajak mitra lain agar upaya pencegahan dan deteksi dini penyakit tersebut merata di seluruh Indonesia.

Ia menuturkan, YKPI telah mempunyai mobil mamografi untuk skrining kanker payudara. Melalui pemeriksaan mamografi, akan diketahui jenis tumor pada payudara bersifat jinak atau ganas. Semakin cepat terdeteksi, semakin tinggi keberhasilan pengobatan.

"Pemerintah juga menggalakkan pemeriksaan payudara sendiri (sadari) dan pemeriksaan payudara klinis (sadanis) itu upaya yang kita lakukan juga," terangnya.

Saat ini Indonesia termasuk salah satu negara dengan rapor buruk dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam penanganan kanker.

Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Prof Aru Sundoyo menegaskan angka kanker di Indonesia tidak akan turun hanya dengan pengadaan obat-obatan mahal yang tidak terjangkau masyarakat. Prevalensi kanker, sebutnya, hanya dapat diturunkan dengan edukasi dan deteksi dini.

Data dari Kementerian Kesehatan, angka kejadian penyakit kanker di Indonesia (136.2/100.000 penduduk) berada pada urutan ke-8 di Asia Tenggara, sedangkan di Asia urutan ke-23.

Angka kejadian tertinggi di Indonesia untuk laki laki ialah kanker paru, yaitu sebesar 19,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 10,9 per 100.000 penduduk, yang diikuti dengan kanker hati sebesar 12,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 7,6 per 100.000 penduduk.

Sementara itu, angka kejadian untuk perempuan yang tertinggi ialah kanker payudara, yaitu sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk, yang diikuti kanker leher rahim sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk. (Ind/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya