Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

BNPT: Kampus Benteng dari Ancaman Radikalisme dan Intoleransi

Dhika kusuma winata
26/8/2019 17:11
BNPT: Kampus Benteng dari Ancaman Radikalisme dan Intoleransi
Suhardi Alius(MI/ Arya Manggala)

KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius meminta perguruan tinggi untuk aktif membentengi diri dari ancaman intoleransi dan radikalisme. Perguruan tinggi harus bisa menjadi tempat mengukuhkan pemahaman Pancasila kepada mahasiswa.

"Radikalisme ada yang masuk ke ruang-ruang terpelajar. Karena itu mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa wajib memiliki wawasan kebangsaan sebagai benteng dari paham yang tidak sesuai Pancasila," kata Suhardi saat memberikan kuliah umum pada Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di kampus Universitas Pancasila, Jakarta Selatan, Senin (26/8).

Baca juga: BNPB Siapkan Hujan Buatan

 

Ia juga menegaskan mahasiswa memiliki peran penting dalam menghadapi tantangan globalisasi yang turut membawa arus nilai-nilai asing termasuk radikalisme. Penguatan nilai-nilai kebangsaan di perguruan tinggi wajib dilakukan sebagai upaya mencegah radikalisme.

Suhardi pun meminta kalangan mahasiswa yang notabene generasi muda harus mampu menjadi garda terdepan menangkal paham-paham yang bertentangan dengan semangat Pancasila dan keberagaman.

Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Pancasila (UP) Wahono Sumaryono mengakui saat ini terdapat persepsi perguruan tinggi menjadi tempat penyebaran sikap intoleransi. Hal itu menimbulkan keprihatinan mengingat kampus seharusnya menjadi tempat membuka wawasan kebangsaan, pergaulan yang inklusif bukan ekslusif, dan tempat ilmu pengetahuan dikembangkan.

"Yang jelas tidak boleh ada radikalisme di kampus. Masalah intoleransi dan munculnya ujaran kebencian di media sosial juga harus disikapi dengan bijak," ucapnya.

Ia menambahkan kampus idealnya harus bisa mengatasi isu intoleransi serta radikalisme dan fokus pada pengembangan sumber daya manusia dan Iptek. Pasalnya, perguruan tinggi menjadi salah satu tempat yang memegang peranan besar dalam penyiapan SDM.

"Iptek menjadi salah satu yang harus dikuasai generasi mendatang. Cara berpikir yang ilmiah dan penguasaan teknologi akan membuat generasi muda Indonesia diperhitungkan masyarakat dunia," pungkasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya