Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
RENCANA pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang akan mendatangkan rektor asing bagi perguruan tinggi di Indonesia mendapat komentar beragam dari kalangan diaspora Indonesia (warga negara Indonesia yang bermukim di luar negeri) yang sedang mengikuti Simposium Cendekiawan Kelas Dunia (SCKD) gelaran Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti (SDID) Kemenristekdikti di Jakarta.
Sastia Prama Putri, asisten profesor Osaka University Jepang, misalnya, berpendapat, masih banyak warga negara Indonesia yang berkualitas, memahami kultur dan kearifan lokal Indonesia, yang lebih pantas memimpin perguruan tinggi di negeri sendiri.
Akan tetapi, lanjut dia, karena pemerintah telah membuka kesempatan ini (mendatangkan rektor asing) guna meningkatkan persaingan, wacana tersebut tidak menjadi masalah.
"Asalkan rektor asing tidak mendapat perlakuan khusus yakni melalui kompetisi yang setara saya kira tidak menjadi masalah," kata Sastia menjawab Media Indonesia usai sesi Diaspora Talks SCKD Ditjen SDID Kemenristek Dikti, Selasa (20/8).
Sastia, yang menempuh Magister dan Doktor Bidang Bioteknologi di Osaka University ini, menilai ada plus minus mendatangkan rektor asing.
Baca juga: BPJS Akui Utang Obat tapi Tetap Bayar pada RS
"Nilai plus atau positifnya rektor asing dapat memberikan sudut pandang dan pemikiran yang mungkin out of the box. Serta solusi–solusi baru berdasarkan pengalaman di negara asal sang rektor asing itu," cetus alumnus Institut Teknologi Bandung ini.
Adapun negatif atau minusnya, lanjut Sastia, rektor asing tersebut dipastikan memerlukan adaptasi dalam menerapkan policy atau kebijakan dari luar di kampus yang akan dipimpinnya.
"Intinya rektor asing harus mengerti budaya lokal juga," cetus peraih penghargaan Outstanding Contribution in Education dari Osaka University atas jasanya menjembatani membuka program Double Degree ITB dengan Osaka University.
Diaspora Indonesia lainnya, Bagus Putra Mulyadi, berpendapat, meski rencana impor rektor asing cukup positif, ia lebih mengusulkan membangun kultur akademik yang baik dan budaya riset yang baik terlebih dulu.
"Sebagai pribadi sebaiknya kita membangun kultur akademik terlebih dahulu serta membangun budaya riset yang kompetitif. Kampus di Inggris budaya akademiknya sudah baik, siapa pun rektornya pasti bagus. Di Inggris banyak rektor dari luar negeri juga," kata Bagus yang juga asisten profesor di Nottingham University, Inggris. (OL-1)
Program PKKPT disiapkan sebagai langkah strategis dalam mendorong peningkatan reputasi perguruan tinggi menuju World Class University.
Kandidat yang lolos akan bersaing merebutkan suara anggota Majelis Wali Amanat (MWA) yang pemilihannya akan dilaksanakan di Jakarta pada 3 Desember 2020 mendatang.
PROSES penjaringan calon Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) memasuki tahapan pemaparan program kerja, kemarin.
Empat kandidat calon rektor akan memaparkan program kerja sesuai dengan visi dan misi USU apabila terpilih sebagai rektor USU periode 2021-2026.
Awalnya, tujuh orang mendaftar sebagai calon rektor USU, namun satu kandidat tidak melengkapi syarat administratif, satu lagi mengundurkan diri. Sehingga yang mengikuti audisi 5 kandidat
Panitia telah melaksanakan seleksi administrasi dengan seksama terhadap kelengkapan berkas keenam orang Calon Rektor USU tersebut
Presiden Indonesian Diaspora Network (IDN), Sulistyawan Wibisono menambahkan bahwa diaspora Indonesia sangat berperan penting sebagai pahlawan devisa negara.
WAKIL Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq, mendorong pelajar untuk berani memilih untuk menjadi dispora atau melanjutkan sekolah ke luar negeri.
RAMADAN selalu menjadi bulan penuh berkah dan momen kebersamaan bagi umat Muslim di seluruh dunia. Bagi diaspora Indonesia makanan Nusantara bisa mengobati rasa rindu.
WAKIL Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono mengajak diaspora Indonesia di Eropa untuk berperan aktif dalam memperkuat ekspor komoditas pertanian.
Dukungan PT Bank Negara Indonesia (BNI) terhadap program Kartu Masyarakat Indonesia di Luar Negeri (KMILN) di Belanda diapresiasi dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menyabet penghargaan sebagai Best Indonesian Bank in Hong Kong for Serving Indonesia Diaspora dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hong Kong.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved