Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

BPPT Resmikan Cassava Castle di Lampung

Basuki Eka Purnama
19/7/2019 17:22
BPPT Resmikan Cassava Castle di Lampung
Kepala BPPT Hammam Riza (kedua dari kiri) memperlihatkan produk-produk olahan ubi kayu atau cassava saat meresmikan Cassava Castle.(MI/Basuki Eka Purnama)

KEPALA Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza, meresmikan Cassava Castle di Bandar Lampung, Jumat (19/7).

Cassava Castle merupakan Pojok Inovasi untuk mendiseminasikan produk-produk hasil kajian Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) khususnya pada Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi.

Baca juga: Jokowi Lepas Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia Bertolak ke AS

"Di tempat ini, para penyedia maupun pengguna teknologi dapat bertemu dan berdiskusi sambil menikmati aneka produk olahan pangan sehat dan inovatif yang dihasilkan para tenant Technopark Lampung Tengah," ujar Hammam.

Berbagai produk pangan sehat di Cassava castle ini menggunakan bahan baku produk-produk hasil kajian BPPT, seperti aneka beras sehat, tepung cassava instan, dan berbagai tepung pati termodifikasi.

"Adanya Pojok Inovasi Cassava Castle ini diharapkan dapat mendorong tumbuhnya usaha-usaha makanan dan minuman sehat yang menggunakan produk-produk hasil kajian teknologi dari bahan baku unggulan lokal di Lampung, seperti ubi kayu, labu kuning, kopi dan lain-lain," kata Hammam.

"Di samping itu, bertemunya antara penyedia dan pengguna teknologi yang diwadahi dalam forPATI di Cassava Castle ini juga dapat meningkatkan sinergi positif para anggota forPATI yang pada akhirnya bermuara pada pemanfaatan dan penerapan teknologi pada industri," imbuhnya.

Menurut Hammam, Provinsi Lampung merupakan produsen tapioka terbesar di Indonesia. Di Provinsi ini terdapat sekitar 74 pabrik tapioka, dengan kapasitas produksi lebih dari 2 juta ton.

Aktivitas semua pabrik tersebut membutuhkan bahan baku ubi kayu sebanyak minimal 8 juta ton. Namun, ketersediaan bahan baku di Lampung hanya sekitar 6,5 juta sampai dengan 7 juta ton per tahun.

Baca juga: Danone Targetkan 50% Bahan Baku Plastik Daur Ulang

"Dengan kondisi tersebut, maka industri tapioka di Lampung sangat rentan mengalami kekurangan bahan baku. Hal tersebut karena masa panen ubi kayu tidak merata sepanjang tahun sehingga pabrik-pabrik tapioka tidak dapat beroperasi pada kapasitas terpasangnya secara kontinyu. Sebagai akibatnya, industri tapioka di Lampung memiliki daya saing rendah," jelasnya.

Hammam mengatakan itulah mengapa BPPT memutuskan mendirikan Cassava Castle di Bandar Lampung. (OL-6)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya