Menteri LHK Siti Nurbaya Terus Dorong Wisata Alam

Mediaindonesia.com
13/7/2019 12:39
Menteri LHK Siti Nurbaya Terus Dorong Wisata Alam
Menteri Siti Terus Dorong Wisata Alam mengunjungi Jembatan Gantung Situ Gunung, Pangrango, Sukabumi, Jabar.(Kementerian LHK)

Pengembangan wisata alam secara lestari di taman nasional dan kawasan-kawasan konservasi menjaga ketahanan ekonomi nasional, berkontribusi pada penerimaan negara,  dan menyerap banyak tenaga kerja di tengah kinerja ekspor yang ngos-ngosan akibat situasi perang dagang di pasar global.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menyatakan akan terus mendorong pengembangan wisata alam sebagai pemanfaatan hutan yang berkelanjutan. 

"Lokasi-lokasi yang potensial akan dikembangkan demi kesejahteraan dan peningkatan ekonomi masyarakat,"  kata Siti Nurbaya saat mengunjungi jembatan gantung terpanjang se-Asia di Situ Gunung,  Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Sukabumi,  Jumat (12/7/2019).

Usaha wisata alam memberi kontribusi besar terhadap kas negara lewat Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).. Pada 2016, PNBP yang disumbang wisata alam di kawasan hutan mencapai Rp136,13 miliar.  Jumlahnya mengalami kenaikan menjadi Rp160,16 miliar pada 2017 dan Rp155,3 miliar pada 2018. Untuk 2019, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)  menargetkan penerimaan PNBP  wisata alam sebesar Rp131,2 miliar dengan realisasi sampai Juni sebesar Rp78,4 miliar.

Kontribusi itu ditunjang enaikan jumlah pengunjung ke lokasi wisata alam.  Pada 2016, jumlah pengunjung mencapai 8,02 juta wisatawan Nusantara (wisnus) dan 448.070 wisatawan mancanegara (wisman).  Pada 2017,  jumlah pemgunjung mencapai 6,8 juta wisnus dan 452.859 wisman.  Sementara pada tahun 2018 pengunjung mencapai 7,3 juta wisnus dan 487. 319 wisman.

Selain penerimaan negara yang meningkat,  usaha wisata alam juga menyerap banyak tenaga kerja.  Pada 2018,  tenaga kerja langsung yang diserap mencapai 1.575 orang. Jumlah tenaga kerja  yang terserap secara tidak langsung jauh lebih besar dari berbagai usaha jasa rakyat seperti transportasi,  makanan,  dan pemandu wisata.

Menteri mengundang semua pihak untuk mau mengembangkan taman nasional dan kawasan konservasi seperti yang terlaksana di Situ Gunung.

Kepala Balai Besar TNGPP Wahju Rudianto menjelaskan,  jembatan gantung mulai dikembangkan pada  2017. Saat itu jumlah PNBP yang bisa dihasilkan dari Resort Situ Gunung hanya sekitar Rp360 juta.  Jembatan gantung kemudian mulai dimanfaatkan pada Oktober 2018. Jumlah PNBP yang disumbang Resort Situ Gunung kemudian melonjak mencapai Rp2,6 miliar.  "Tahun 2019 sampai Juni, jumlah PNBP dari Situ Gunung sudah mencapai Rp2,9 miliar atau sudah sekitar 80% target tahun 2019," katanya.

Total PNBP yang disumbangkan Balai Besar TNGGP pada tahun 2018 mencapai Rp6 miliar.  Wahju menuturkan,  jembatan gantung Situ Gintung telah menjadi ikon Sukabumi.  Untuk ke depan, ikon wisata  jembatan gantung terpanjang sedunia di wilayah TNGGP yang masuk daerah administrasi Kabupaten Bogor dan wisata air panas di wilayah TNGGP yang masuk administrasi Cianjur akan terus dikembangkan.

Pengembangan wisata alam,  kata Wahju,  berdampak signifikan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar. "Banyak usaha rakyat yang bergerak seperti transportasi dan warung makanan,"  katanya. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya