Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Satu Jemaah Haji asal Embarkasi Solo Meninggal di Pesawat

Sitria Hamid
08/7/2019 10:20
Satu Jemaah Haji asal Embarkasi Solo Meninggal di Pesawat
Calon jemaah haji dari Embarkasi Solo.(MI/Widjajadi )

Perasaan duka menyelimuti kedatangan kelompok terbang (kloter) 2 asal Embarkasi Solo, Minggu (7/7) malam waktu Arab Saudi. Salah seorang anggota rombongan jemaah haji, meninggal dunia saat dalam penerbangan menuju Madinah.

Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) Dokter Sri Mulyani menyampaikan hal itu kepada Media Center Haji, Senin (8/7) dini hari waktu Madinah. “Ibu Sumiyatun Sawi Krama (56 tahun) meninggal dunia saat masih di atas pesawat,” kata dokter Sri Mulyani.

Menurut Sri Mulyani, Sumiyatun Sawi Krama menghembuskan napas terakhir akibat serangan jantung. “Saat di atas pesawat ketika tim kami melakukan pemeriksaan, beliau juga mengalami gula darah atau kolesterol yang sangat tinggi dan tidak terkontrol,” jelasnya.

Sumiyatun berasal dari Desa Godog, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo. Dia tergabung rombongan 5 kloter 2 Embarkasi Solo.

Dokter Sri Mulyani mengatakan bahwa Sumiyatun berangkat seorang diri, tanpa ada pendamping dan juga tidak memiliki anggota keluarga. “Saat ini jenazah almarhumah berada di Bandara Madinah,”katanya.

Ketua Kloter 2 Embarkasi Solo (SOC), Lasimin menambahkan, bahwa Sumiyatun masuk asrama haji dalam keadaan sehat. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter di asrama haji, baru diketahui Sumiyatun memiliki riwayat penyakit diabetes dengan kadar gula yang cukup tinggi.

“Saat diperiksa juga biasa, cuma dokter menemukan adanya penyakit gula," kata Lasimin kepada Media Center Haji, Senin (8/7/2019) dini hari waktu Madinah, di Hotel Mubarak Fiddi, Madinah, tempat menginap rombongan Kloter 2 asal Solo tersebut.

Saat masuk pesawat, lanjut Lasimin, kondisi Sumiyatun tampak sangat sehat. Dan ketika menikmati hidangan pertama di pesawat, Sumiyatun terlihat sangat menikmatinya. Tapi, saat makan kedua, sudah tidak mau makan.

“Setelah itu, kira-kira 50 menit sebelum mendarat, almarhumah mengalami muntah-muntah. Dan dokter serta anggota TKHI berupaya semaksimal mungkin menangani, namun, kondisinya langsung drop, dan nyawa beliau tak bisa tertolong lagi,” kata Lasimin.

Pihaknya sudah menyampaikan perihal wafatnya ibu Sumiyatun kepada keluarga di Sukoharjo. “Keluarga sudah mengikhlaskan, dan harapannya keluarga ini menjadi jalan terbaik bagi ibu Sumiyatun,” jelas Lasimin.

Rencananya, jenazah almarhumah akan dimakamkan di sekitar kompleks pemakaman Baqi di Madinah.(OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya