Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MENTERI Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan empat langkah yang dilakukan pihaknya dalam upaya perlindungan sosial korban bencana alam banjir di Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara.
"Pertama, mendirikan dua dapur umum di Kecamatan Asera. Kedua, menurunkan 26 personel Taruna Siaga Bencana (TAGANA). Ketiga, menyalurkan bantuan logistik dan perlengkapan kebersihan untuk pengungsi dan terakhir adalah memberikan pendampingan melalui Layanan Dukungan Psikososial (LDP)," kata Agus dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Selasa (11/6).
Mensos menjelaskan dapur umum juga didirikan untuk pemenuhan kebutuhan makanan warga terdampak banjir selama mereka berada di pengungsian. Dapur umum ini dikelola oleh personel Tagana.
"Selain memberikan layanan kebutuhan makan di dapur umum, Tagana juga membantu evakuasi, memobilisasi bantuan dan juga memberikan pendampingan kepada pengungsi," tuturnya.
Terkait bantuan, Menteri Agus telah mengerahkan bantuan total Rp1,5 miliar. Rinciannya berupa bantuan logistik tanggap darurat yang dikirim melalui Gudang Regional Timur di Makassar senilai Rp1.084.217.000 dan bantuan perlengkapan kebersihan untuk pengungsi senilai Rp450.120.000.
Barang bantuan terdiri dari makanan siap saji paket A, B, C, D sebanyak 3.200 paket, lauk pauk 2.500 paket, makanan anak 860 paket, mie instan 20 ribu bungkus, Family Kit 276 paket, Kids Ware 286 paket, Food Ware 500 paket, Sandang 100 paket, tenda gulung 300 paket, kasur 100 lembar, matras 1.165 unit dan selimut 200 lembar.
Bantuan perlengkapan kebersihan untuk pengungsi terdiri dari pel bertangkai 500 buah, serok air 500 buah, ember 500 buah, sikat bertangkai 500 buah, sapu ijuk 500 buah, keset kaki buah, gerobak dorong 58 buah, sekop gagang besi 500 buah, selang air 100 rol, tangki air kapasitas 1.100 liter sebanyak 20 unit, sepatu boot 100 pasang, paku 300 kg, palu 100 buah, gergaji 100 buah, gayung air 500 buah, sapu lidi 500 buah, dan air minum galon kapasitas 19 liter sebanyak 500 buah.
"Bantuan perlengkapan kebersihan tujuannya agar pengungsi yang telah kembali ke rumah bisa segera membersihkan rumah dan lingkungan sekitarnya," ungkap Mensos.
Baca juga: Keterbatasan Sarana Hambat Evakuasi Korban Banjir Konawe Utara
Seperti diketahui, hujan deras mengguyur Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, sejak Sabtu (1/6) hingga Minggu (9/6) mengakibatkan banjir di enam kecamatan. Sebanyak 1.000 rumah terendam banjir, 58 rumah hanyut, 1.054 KK/4.089 jiwa mengungsi, dan 28 desa terisolasi, sementara akses jalan menuju lokasi lumpuh karena jalan dan jembatan terputus. Sebanyak enam kecamatan terdampak banjir adalah Andawia, Asera, Oheo, Langgikima, Landawe, Wiwirano.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat mengatakan dua dapur umum sudah didirikan untuk mendukung kebutuhan makanan pengungsi yaitu di Kelurahan Asera Kecamatan Asera.
"Sebanyak 26 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) juga sudah diturunkan untuk membantu proses evakuasi, operasional dapur umum serta mobilisasi bantuan dan pendampingan pengungsi," kata Harry.
Selain itu, juga telah dilakukan pendampingan dukungan psikososial untuk mendampingi anak-anak korban banjir di dua titik posko.
Banjir yang disebabkan hujan lebat sejak Sabtu (1/6) hingga Minggu (9/6) mengakibatkan banjir di enam kecamatan di Kabupaten Konawe Utara. Banjir menyebabkan 1.000 unit rumah terendam, 58 rumah hanyut, 1.054 KK/4.089 jiwa mengungsi.(OL-5)
Tiga pesawat Hercules C-130 AS dan personel Angkatan Udara AS pendukung dari Satuan Contingency Response Group ke-36 di Guam juga telah memperpanjang masa operasi penerbangan udara untuk menghubungkan Balikpapan dan Palu hingga 25 Oktober 2018.
Pembicaraan antara Kalla dan Abe berlangsung secara informal di sela-sela pembukaan Asem 12.
Ahmad meminta pemerintah Malaysia bekerja ekstra keras menghapus LGBT.
Mereka yang berhak adalah yang sudah tinggal di hunian sementata (Huntara) atau huntian tetap.
Penanganan wilayah terdampak likuifaksi, imbuhnya, tidak hanya melalui pengemboman udara, tetapi juga penyemprotan oleh para personel di darat.
DALAM keadaan bencana alam, anak-anak merupakan salah satu kelompok rentan yang membutuhkan dukungan khusus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved