Kemenkes: Kelelahan itu Pemicu Penyakit yang Diderita Petugas

Indriyani Astuti
15/5/2019 09:41
Kemenkes: Kelelahan itu Pemicu Penyakit yang Diderita Petugas
Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek memberikan penjelasan saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR(ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

KEMENTERIAN Kesehatan melakukan pendataan petugas Pemilu 2019 yang meninggal dunia di 24 provinsi yakni sebanyak 498 jiwa. Data itu didapat dari laporan setiap dinas kesehatan daerah.

Sekretaris Jenderal Kemenkes Oscar Primadi mengatakan tidak ada korban meninggal yang disebabkan kelelahan. Hasil investigasi memperlihatkan penyebab meninggalnya petugas Pemilu yakni 13 jenis penyakit, infarct myocard, gagal jantung, koma hepatikum, stroke, respiratory failure, hipertensi emergency, meningitis, sepsis, asma, diabetes melitus, gagal ginjal, TBC, kegagalan multi organ dan kecelakaan.

"Kelelahan sebagai pemicu penyakit yang diderita petugas Pemilu, itu menjadi parah dan menyebabkan kematian," ujar Oscar melalui siaran pers, Rabu (15/5).

Rincian data tersebut yakni petugas pemilu meninggal dunia di DKI Jakarta 18 jiwa, Jawa Barat 177 jiwa, Jawa Tengah 44 jiwa, Jawa Timur 82 jiwa, Banten 29 jiwa, Bengkulu 7 jiwa, Kepulauan Riau 4 jiwa, Bali 2 jiwa, Kalimantan Tengah 6 jiwa.

Baca juga: Pemerintah Diminta Bangun Monumen untuk KPPS yang Gugur

Kemudian, Kalimantan Timur 6 jiwa, Sumatra Barat 1 jiwa, Kalimantan Selatan 8 jiwa, NTB 7 jiwa, Sulawesi Utara 2 jiwa, Lampung 23 jiwa, Sumatra Selatan 25 jiwa, Jambi 6 jiwa, Sulawesi Tenggara 6 jiwa, Maluku 2 jiwa, Yogyakarta 10 jiwa, Riau 7 jiwa dan Kalimantan Barat 26 jiwa.

Untuk lokasi meninggalnya petuga pemilu yakni di rumah sakit sebanyak 61 jiwa dan di luar rumah sakit 95 jiwa. Sementara 342 jiwa lainnya masih dalam proses inventarisir dinas kesehatan setempat.

Oscar menambahkan petugas pemilu yang meninggal dunia, paling banyak berada pada rentang usia 50-59 tahun yakni jumlahnya 65 jiwa. Sisanya di bawah 19 tahun sebanyak 12 jiwa, 20-29 tahun 9 jiwa, 30-39 tahun 22 jiwa, 40-49 tahun 44 jiwa, 60-69 tahun 26 jiwa, dan 70 tahun ke atas sebanyak 11 jiwa.

"Kami berterima kasih kepada dinas kesehatan di daerah dan di rumah sakit atas respons yang dilakukan," tukasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya