Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Kemenkes Imbau Masyarakat Antisipasi Cacar Monyet

Indriyani Astuti
13/5/2019 13:30
Kemenkes Imbau Masyarakat Antisipasi Cacar Monyet
Kemenkes menghimbau agar masyarakat mewaspadai penyebaran cacar monyet yang belum ada obatnya itu.(AFP)

KEMENTERIAN Kesehatan mengimbau agar pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah terjangkit monkeypox (cacar monyet), agar segera memeriksakan diri. Terutama bila mengalami gejala-gejala demam tinggi sifatnya mendadak, pembesaran kelenjar getah bening, dan ruamh kulit dalam waktu kurang dari tiga minggu setelah kepulangan.

"Masyarakat yang mengalami gejala tersebut diharapkan menginformasikan kepada petugas kesehatan tentang riwayat perjalanannya," ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan Penanganan Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono ketika dihubungi Media Indonesia, Senin (13/5).

Kemenkes, terang Anung, juga mengimbau petugas kesehatan agar menggunakan sarung tangan dan baju pelindung saat menangani pasien atau binatang yang sakit.

Pasalnya cacar monyet merupakan penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis). Penularan dapat terjadi melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau lesi pada kulit atau mukosa dari binatang yang tertular virus. Penularan pada manusia terjadi karena kontak dengan monyet, tikus Gambia dan tupai, atau mengonsumsi daging binatang yang sudah terkontaminasi.

Masyarakat diminta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti cuci tangan dengan sabun untuk mengantisipasi potensi penyebaran penyakit. Selain itu, agar menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata dan membatasi pajanan langsung dengan darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik.

"Juga menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi dan menghindari kontak dengan hewan liar atau mengkonsumsi daging yang diburu dari hewan liar (bush meat)," tukas Anung.

baca juga: Kemenkes: Tak ada Vaksin untuk Cacar Monyet

Cacar monyet ramai diberitakan setelah pemerintah Singapura menyatakan munculnya kasus penyakit tersebut di negaranya. Dikutip dari www.channelnewsasia.com, seorang pria berusia 38 tahun dari Nigeria, datang ke Singapura pada 28 April dan positif terkena virus cacar monyet dari hasil pemeriksaan pada 8 Mei 2019.

Pasien dikabarkan dalam kondisi stabil dan masih dirawat di ruang isolasi di National Centre for Infectious Diseases (NCID), Kementerian Kesehatan Singapura. (OL-3)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya