Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
JUTAAN siswa kelas IX besok, Senin (22/4) melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) sesuai ketentuan pusat. Kendati demikian, tidak sedikit sekolah yang masih melaksanakan ujian nasional itu masih berbasis kertas dan pensil.
Berdasarkan pantauan Media Indonesia di berbagai daerah, UNBK tidak dilaksanakan secara menyeluruh karena masih adanya keterbatasan kelengkapan yang dimiliki sekolah, terutama sekolah swasta. Hal ini perlu mendapat perhatian serius dari stakeholders pendidikan, baik pusat maupun daerah yang ingin memeratakan mutu pendidikan nasional.
Dari Kupang, Nusa Tenggara Timur, dilaporkan sebanyak 56 SMP menyatakan sudah siap menggelar ujian nasional tersebut. Sebanyak 43 SMP menggelar UNBK dan 13 SMP lainnya masih menggelar ujian nasional berbasis kertas pensil (UNKP).
Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Robby Ndun menjelaskan peserta UNBK SMP di Kota Kupang sebanyak 6.632 siswa berasal dari 16 sekolah negeri dan 27 sekolah swasta. Peserta UNKP berjumlah 914 orang terdiri atas 4 sekolah negeri dan 9 sekolah swasta.
Untuk menjamin kelancaran pelaksanaan UNBK, di Kabupaten Tasikmalaya, sekolah diminta menyiapkan genset guna mengantisipasi matinya jaringan listrik. "Kami juga sudah berkomunikasi dengan Telkomsel agar tidak terjadi error pada jaringan internet," kata Kadinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Tasikmalaya, Dadan Wardana.
Sementara itu, Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka mengatakan telah menyiapkan server dan komputer cadangan untuk mengantisipasi gangguan saat pelaksanaan UNBK SMP. Kasi Kurikulum dan Peserta Didik Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka, Riky Ramhdani, menjelaskan seluruh peralatan mulai server hingga komputer sudah diuji coba dan semua dalam kondisi baik.
Sementara itu, sebanyak 12.033 siswa dari 78 sekolah jenjang SMP dan sederajat di Kabupaten Sukoharjo, selama empat hari mulai Senin (22/4) hingga Kamis (25/4) juga menyatakan siap melaksanakan UNBK. Dari jumlah itu, ada sembilan sekolah terpaksa menumpang ke sekolah lain karena keterbatasan sarana dan prasarana komputer yang mereka miliki.
"Jumlah peserta UNBK SMP dan sederajat di Sukoharjo ada 12.033 siswa dari 78 sekolah. Rinciannya 8.198 siswa negeri, 1.605 siswa swasta, serta 785 MTs negeri dan 1.445 siswa MTs swasta," ujar Kabid SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukoharjo, Dwi Atmojo Heri.
Sedikitnya sembilan sekolah terpaksa menumpang ke sekolah lainnya karena faktor keterbatasan sarana dan prasarana komputer yang dimiliki. Rinciannya ialah 7 SMP swasta dan 2 MTs negeri. (PO/AD/RF/WJ/N-1)
SELEKSI Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) 2021, kemarin, resmi diluncurkan.
DUNIA pendidikan Indonesia menghadapi tantangan di awal 2021, yakni penyelenggaraan asesmen nasional (AN) sebagai pengganti ujian nasional (UN) di tengah pandemi yang masih berlangsung.
GUBERNUR Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman meminta para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tetap bersemangat
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) akan menjatuhkan sanksi terhadap MTs Al Abror Sidoarjo
PELAKSANAAN ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tingkat SMP dan madrasah tsanawiyah (MTs) tahun ini diwarnai kecurangan. Soal UNBK dijawab guru, bukan oleh siswa.
Kemendikbud telah berkoodinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) yang juga berkomitmen untuk memperbaiki hal tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved