Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PELAKSANAAN ujian nasional berbasis komputer (UNBK) jenjang SMA dan sederajat di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, berjalan lancar dan aman.
Meski demikian, ada tujuh siswa kelas XII yang mundur atau tidak ikut ujian karena di antaranya telah meninggal dunia dan menderita sakit.
Ujian tahun pelajaran 2018/2019, yang digelar pada pada tanggal 1, 2, 4, dan 8 April lalu, diikuti 5.452 siswa dari 33 sekolah negeri dan swasta.
"Lancar dan aman pelaksanaan UNBK di Klaten," kata Kawit Sudiyono, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Klaten.
Baca juga: Tidak Ada Kebocoran Soal UNBK
Total jumlah siswa kelas XII dari 33 SMA dan sederajat di Klaten, yang melaksanakan UNBK tahun pelajaran 2018/2019 sebanyak 5.459 orang.
"Namun, hanya 5.452 siswa yang mengikuti ujian. Ada tujuh siswa mundur karena meninggal dan sakit," ungkap Kepala SMAN 1 Klaten tersebut.
UNBK jenjang SMA dan sederajat di Klaten, diikuti SMA negeri/swasta 15 sekolah, SMALB swasta 2 sekolah, dan MA negeri/swasta 6 sekolah. (OL-7)
Pelaksanaan UNBK untuk siswa SMP di DKI Jakarta di hari pertama kemarin berlangsung lancar meski server UNBK sempat mengalami kendala.
Sebab, saat ini, UN sebagian besar sudah berbasis komputer. Kendali penyediaan soal pun dilakukan langsung Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
SELURUH sekolah menengah pertama di Jakarta berhasil melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
UNBK, menurut dia, juga meningkatkan kepercayaan diri siswa karena hasilnya diakui oleh publik maupun lembaga terkait.
Aspek kejujuran siswa menjadi fokus pertama dalam upaya pembenahan UN.Fokus selanjutnya ialah meningkatkan kualitas soal UN.
Ismail menambahkan, jika tahun lalu hanya 2 siswa lulus SNMPTN ke ITB, maka dengan menjadi 5 siswa menjadi prestasi dan kepercayaan besar bagi MAN 4.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved