Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
Universitas Pancasila telah lama bersiap menghadapi dan mencetak sumber daya manusia (SDM) berdaya saing internasional. Melalui berbagai terobosan, Universitas Pancasila terus berorientasi ke depan untuk mengikuti kemajuan zaman yang pesat.
"Kemajuan zaman sangat pesat belakangan ini. Ke depan kemajuan akan terjadi luar bisa. Karena itu, pendidikan universitas kita tidak boleh melihat ke belakang, tapi melihat ke depan karena perubahan terjadi begitu cepat. Kalau tidak, kita akan mendidik mahasiswa dengan ilmu yang tidak dipakai lagi," kata Ketua Pembina Yayasan Universitas Pancasila Siswono Yudo Husodo saat pelantikan lima pejabat di lingkungan universitas tersebut, kemarin.
Ia menekankan tentang pentingnya dosen untuk aktif dan produktif menciptakan dan menggunakan referensi buku terbaru dan mutakhir. Menurutnya, hal itu akan memberikan dampak positif bagi mahasiswa untuk dapat melihat orientasi ke depan yang luar biasa besar dan maju.
"Perubahan-perubahan ini akan berlangsung terus. Saya sendiri tidak bisa mengantisipasinya. Tapi pesan saya, siapkan anak didik kita menghadapi masa depan," tegasnya.
Menteri pada era Orde Baru itu juga menegaskan, di zaman tanpa batas dan nyaris tanpa hambatan seperti saat ini, peluang kerja sangat terbuka luas. Oleh karena itu, pendidikan tidak bisa lagi menggunakan paradigma lama dan universitas memegang peranan penting dalam menyiapkan pemuda untuk meraih masa depan yang luar biasa.
Ia mengatakan, lapangan kerja bagi masyarakat kita tidak hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri. Upaya Universitas Pancasila menjadi perguruan tinggi berskala internasional telah dimulai dengan pencapaian akreditasi A untuk semua fakultas.
Baca juga: Universitas Pancasila Lantik 5 Pejabat Baru
Selain itu, dengan dilantiknya Kepala Lembaga Hubungan dan Kerja Sama Internasional Universitas Pancasila Eddy Pratomo, akan menjadi harapan dan misi untuk bekerja sama serta belajar dari berbagai perguruan tinggi dunia.
"Saya melihat Jerman sebagai salah satu negara yang patut menjadi tempat belajar di bidang pendidikan. Kami perlu bekerja sama dengan perguruan tinggi dunia untuk mengatasi ketertinggalan pendidikan kita. Jika tidak, kita tetap memakai referensi lama yang ke depan tidak dipakai lagi," tuturnya.
Selain Eddy Pratomo yang dilantik sebagai Kepala Lembaga Hubungan dan Kerja Sama Internasional, Rektor Universitas Pancasila Wahono Sumaryono juga melantik Dekan Fakultas Pariwisata Devi Reza Kausar, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Anna Agustina, Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Gregorius Hendita Artha Kusuma, dan Kepala Biro Layanan Karier dan Bimbingan Kewirausahaan Mahasiswa Petiana Indarti. (Sru/H-1)
SEKITAR 100 akademisi berkumpul dalam satu inisiatif untuk menembus dominasi publikasi ilmiah internasional di Tangerang pada 21-22 Juni 2025.
Program Kosabangsa menjembatani hasil riset kampus dengan kebutuhan nyata masyarakat, sehingga kampus tidak lagi menjadi menara gading yang terputus dari realitas sosial.
Sebanyak 46 perawat muda Indonesia secara resmi dilepas menuju Wina, Austria, dalam program International Nurse Development Program Scholarship (INDPS) Cycle 2.
Perguruan tinggi di Indonesia didorong meningkatkan upayanya dalam internasionalisasi. Ini diwujudkan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila dengan universitas dari Filipina.
Fasilitas yang diresmikan antara lain Lobby Karol Wojtyla, ATMACanteen dan Goa Maria Immaculata.
Semakin banyak mahasiswa internasional kini memilih Inggris atau Kanada sebagai tujuan kuliah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved