Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meminta dunia usaha untuk bisa berperan lebih dalam penanggulangan bencana. Kontribusi perusahaan-perusahaan diminta tidak hanya gencar pada pascakejadian bencana namun juga mitigasi dan pencegahan.
"Semua kalangan bertanggung jawab dalam penanggulangan bencana termasuk lembaga usaha. Lembaga usaha mempunyai peran yang sangat penting dalam penanggulangan bencana, karena penanggulangan bencana tidak akan maksimal tanpa andil lembaga usaha," kata Doni dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Kamis (21/3).
BNPB, ujarnya, kini meningkatkan kemitraan antara pemerintah dan lembaga usaha dalam penanggulangan bencana. Hal itu diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman tripartit antara BNPB, Perum Perhutani, dan PT Sulotco Jaya Abadi (Kapal Api) tentang Pemanfaatan Kawasan Hutan untuk Budi Daya Tanaman Kopi Guna Mendukung Kegiatan Penanggulangan Bencana.
Penandatanganan nota kesepahaman juga dilakukan antara BNPB, Perhutani dan PT Galih Jaya tentang Penguatan Logistik dalam Penanggulangan Bencana.
Baca juga: Google Kerjasama Buat Program Sadar Bencana
Menurut Doni, peran lembaga usaha selama ini amat besar dalam penanganan bencana antara lain bantuan transportasi, komunikasi, dan logistik. Namun, ia mendorong agar lembaga usaha tidak hanya aktif pada saat terjadi bencana, tetapi juga mitigasi bencana. Hal itu bisa dilakukan sesuai bidang usaha perusahaan masing-masing.
"Pulau Jawa misalnya sudah mengalami kerusakan ekologis yang memprihatinkan sehingga kami memberikan saran salah satunya ke Perhutani untuk menjalin kerja sama dalam konservasi hutan di Jawa dan membuat program-program ekonomi yang turut memperhatikan lingkungan," ujar Doni.
Direktur Utama Perum Perhutani, Denaldy M Mauna, berpendapat dunia usaha memang perlu meningkatkan komitmen dan berkontribusi lebih dalam penanggulangan bencana. Hal itu sebagai tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan.
"Kerja sama dalam mendukung mitigasi bencana melalui pengembalian fungsi hutan baik secara ekologis maupun kemanfaataan sosial ekonomi bagi masyarakat diperlukan sebagai bentuk upaya preventif bencana," jelasnya.(OL-5)
BNPB menyebut wilayah Indonesia masih akan dipengaruhi oleh dinamika atmosfer. Kondisi itu membuat ancaman bencana hidrometeorologi juga masih akan mengintai.
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
Sebagai bentuk respons, BPBD Kabupaten Demak bersama sejumlah pihak melakukan penanganan darurat, termasuk penutupan tanggul, pompanisasi di titik kritis.
Lokasi banjir antara lain di Kecamatan Tellulimpoe, Sinjai Utara dan Sinjai Timur. Sedangkan data korban terdampak berjumlah 60 kepala keluarga atau 271 jiwa.
Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau telah membakar sekitar 96 ha sejak awal tahun.
Di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sebanyak tujuh unit rumah rusak ringan, satu unit rumah rusak sedang, dan tiga unit rumah rusak berat akibat angin kencang pada Sabtu (10/5).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved