Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
DOKTER spesialis penyakit dalam dari RS Santa Elisabeth Purwokerto, Jawa Tengah dr. Andreas, SpPD, mengatakan obesitas bisa memicu penyakit diabetes melitus.
"Obesitas bisa berdampak pada gangguan kondisi metabolis seseorang, dan pada akhirnya bisa menyebabkan penyakit diabetes melitus," kata Andreasdi Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (26/2).
Obesitas juga bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah atau hipertensi, serta peningkatan kadar kolesterol, dan lain sebagainya.
"Obesitas yang dimaksud adalah bukan hanya sekedar gemuk secara fisik tapi juga obesitas sentral atau gemuk hanya di bagian perut dengan lingkar pinggang yang berlebih yakni pria di atas 90 cm dan perempuan di atas 80 cm untuk orang Asia," katanya.
Pada saat ini, kata dia, yang cenderung membahayakan adalah obesitas sentral atau hanya gemuk di bagian perut dengan tampilan badan yang ideal tapi perut buncit.
Baca juga: Membedakan Diabetes Mellitus dan Pankreatitis
"Hal ini menunjukkan bahwa kondisi metabolis seseorang yang tidak baik, sehingga meningkatkan risiko diabetes melitus dan penyakit lainnya karena adanya timbunan fat atau lemak yang berlebihan di abdomen atau perut seseorang," katanya.
Untuk itu, dia mengingatkan agar masyarakat terus menjaga kesehatan dan menghindari obesitas. "Pencetus obesitas biasanya karena gaya hidup kurang gerak (sedentary life style), ada juga pengaruh genetik," katanya.
Selain kurang gerak, gaya hidup yang kurang olah raga, diet tinggi kalori, kurang tidur dan penuh stres juga bisa memicu terjadinya obesitas. Karena itu masyarakat perlu melakukan olahraga secara rutin, diet yang seimbang, tidur cukup, dan juga mengendalikan stres.
"Obesitas tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, karena pada saat ini yang mengalami obesitas juga cenderung semakin muda, termasuk juga anak-anak, semuanya karena pengaruh lingkungan yang memanjakan kita semua," katanya. (OL-7)
KESADARAN menjaga fisik dan kesehatan dinilai menjadi hal penting bagi atlet esports untuk mencegah cedera dan menjaga karier tetap panjang.
Mengonsumsi beragam buah setiap hari tak hanya memanjakan lidah, tapi juga memberi banyak manfaat kesehatan, termasuk menurunkan risiko terkena kanker.
Saat ini, penjualan alat kesehatan rumah tangga di Indonesia tumbuh pesat dengan laju 13,6% per tahun, dengan glucometer menguasai lebih dari 40% pasar.
KEMENTERIAN Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) menegaskan komitmennya dalam mengatasi polusi plastik pada forum internasional.
Temukan manfaat daun sendok, dari meredakan batuk hingga menjaga kesehatan tulang, lengkap dengan cara mengolah yang aman dan efektif.
Penelitian menunjukkan perempuan yang alami stalking atau mengajukan perintah perlindungan berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung dan stroke.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved