Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Pramuka Diajak Sebarkan Gerakan Kurangi Sampah

Dhika Kusuma Winata
10/2/2019 21:47
Pramuka Diajak Sebarkan Gerakan Kurangi Sampah
(ANTARA)

MENYAMBUT peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2019 yang jatuh pada 21 Februari mendatang, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Saka Kalpataru Tingkat Nasional serta Dewan Kerja Nasional Gerakan Pramuka mencanangkan ikrar bertajuk Pramuka Bersih Negeri.

Anggota pramuka diharapkan bisa menjadi penyebar gerakan pengurangan sampah di kalangan muda.

"Dasa Darma Pramuka nomor dua berbunyi ‘Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia’. Tentu ini menjadi semakin relevan saat isu lingkungan semakin gencar dan membutuhkan kepedulian dan aksi nyata kita bersama," kata Direktur Pengelolaan Sampah KLHK Novrizal Tahar dalam pencanangan ikrar di Arboretum Ir Lukito Daryadi, Jakarta, Minggu (10/2).

Sebanyak 100 anggota pramuka Penegak dan Pandega mencanangkan ikrar tersebut. HPSN sendiri diharapkan menjadi momen introspeksi bersama untuk mengelola sampah secara bijaksana.

Baca juga : Penerapan Sistem Pembuangan Sampah Tertutup Butuh Komitmen Pemda

"Ketidakpedulian kita terhadap sampah telah menimbulkan korban di tahun 2005 saat TPA Leuwigajah Jawa Barat longsor akibat jumlah sampah yang melebihi daya tampung TPA. Sampah yang menggunung tersebut longsor dan menimbun desa dibawahnya, menewaskan 150 jiwa," ujar Novrizal.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), ia mengatakan perhatian masyarakat terhadap pengelolaan sampah tergolong sangat rendah.

Berkaca dari Indeks Ketidakpedulian Masyarakat (2018), ketidakpedulian masyarakat terjadap masalah sampah menduduki peringkat pertama dengan skor 0,72.

"Tentunya hal ini harus menjadi perhatian bersama mengingat kapasitas pemerintah dalam mengelola sampah terbatas."

Dalam kesempatan itu, para anggota pramuka diberi tips sederhana dalam berkontribusi mengurangi sampah.

Tips tersebut ialah mencegah timbulan sampah dari sumbernya yakni dari rumah tangga.

Itu bisa dilakukan dengan perubahan gaya hidup misalnya menggunakan kantong belanja guna ulang (reusable), membawa botol minuman, tidak menggunakan sedotan plastik, mengganti styrofoam dengan wadah makanan (meal box), dan mengganti tisu dengan serbet.

"Kita perlu menjadikan gerakan minim sampah sebagai gaya hidup modern," kata Novrizal. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya