Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
INSTITUT Pertanian Bogor (IPB) akan memberikan beasiswa kepada mahasiswanya yang terdampak bencana Tsunami Banten dan Lampung.
Rektor IPB, Arif Satria, mengatakan IPB akan bekerja sama dengan berbagai pihak yang peduli, untuk meringankan beban mahasiswa yang terdampak.
"Bantuan beasiswa akan diberikan kepada mahasiswa IPB yang keluarganya terdampak langsung tsunami. Bagi yang pencari nafkah meninggal, rumah rusak parah, kehilangan pekerjaan dan lain-lain," kata Arif, Rabu (26/12).
Salah satu mahasiswa yang pasti mendapatkan beasiswa itu adalah Maula Achmad Haidar, mahasiswa Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan (Fapet) angkatan 54 untuk menyelesaikan studi di IPB. Maula adalah putra dari Almarhumah Ani Purjayanti, yang menjadi korban Tsunami Sabtu (22/12) lalu.
Saat ini IPB sedang mengidentifikasi mahasiswa yang terdampak bencana ini. Bagi mahasiswa yang terdampak tsunami Banten dan Lampung juga bisa melapor ke Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir IPB.
Sebelumnya atau sesaat pascatsunami, IPB menurunkan Tim Aksi Sigap (TAS) bencana ke lapangan sebagai tim pendahulu yang dikoordinasikan dilapangan oleh Pusat Studi Bencana LPPM IPB.
TAS bertugas melakukan koordinasi dengan posko HA-IPB Banten di Labuan, melakukan pengiriman dan pemberian bantuan kepada korban bencana di posko bencana yang ada di Kecamatan Sumur, Panimbang, Carita dan Anyer dan melakukan pengumpulan data dan dokumentasi lokasi-lokasi yang terdampak bencana tsunami selat sunda.
Baca juga: Dosen UGM Ini Mengkritik Habis-Habisan Kinerja Kepala BMKG
Secara terpisah, Himpunan Alumni IPB juga melakukan gerakan. Gerakan HA IPB peduli dilakukan untuk kesekian kalinya melalui Departemen Tanggap Bencana Bidang Sosial dan Advokasi. Sebelumnya HA IPB juga menyalurkan bantuan dan beasiswa untuk korban bencana Palu dan Lombok.
Untuk membantu korban tsunami di Selat Sunda ini, HA IPB bekerjasama dengan DKM Masjid Alumni menggalang dana. Bantuan disalurkan secara bertahap.
Untuk tahap pertama, bantuan dikirimkan pada hari Selasa (25/12). HA IPB memberangkatkan satu truk besar yang berisikan bantuan, yang terdiri pakaian layak pakai, makanan siap saji, popok bayi, pembalut, air mineral, obat-obatan, terpal, selimut, beras, dan lain sebagainya.
"HA IPB senantiasa peduli terhadap setiap bencana yang terjadi di negeri ini, oleh karenanya kembali kita galang kebersamaan dan kepedulian alumni dalam aksi kemanusiaan yang sangat dibutuhkan oleh korban bencana yang sedang kesusahan," ungkap Ketua Umum HA IPB Fathan Kamil.
Dia mengatakan,bantuan tahap I akan diserahkan kepada team DPD HA IPB Banten yang berposko Jalan Kamalaka (belakang Polsek Taktakan) Desa Panggung Jati, Kota Serang.
Barang bantuan dipusatkan terlebih dahulu di posko utama untuk dibuat menjadi paket paket bantuan.
"Nantinya akan kita distribusikan ke titik-titik lokasi pengungsi yang membutuhkan bantuan sesuai dengan data hasil "assesment" yang sudah dilakukan sebelumnya,"pungkasnya. (OL-3)
Masyarakat NTT diminta tetap tenang dan tidak terpancing dengan isu gempa dan tsunami yang beredar beberapa hari terakhir.
Dia menyebut informasi tersebut merupakan paparan peta bahaya wilayah Indonesia saat ini. BMKG selalu membuat potensi bencana dari ringan hingga terburuk.
Kabupaten Serang, Provinsi Banten, memiliki potensi risiko bencana tsunami mulai level sedang hingga tinggi.
Tanaman Butun, keben atau dikenal juga dengan putat laut ini pernah mendapat predikat sebagai Pohon Perdamaian di masa Bapak Presiden Soeharto.
Letak geografis Indonesia di pertemuan tiga lempeng, yaitu Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik menyebabkan Indonesia rawan mengalami gempa yang dapat memicu tsunami.
Gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved