Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
HARI ini, Jumat (15/8),, unit musik asal Korea Selatan Se So Neon merilis album debut yang telah lama dinantikan berjudul <NOW>.
Mayoritas lagu dibawakan dalam bahasa Korea dan mengangkat tema yang berakar pada masa kini serta alam. Hasilnya adalah sebuah album yang tetap relevan terlepas dari batasan bahasa.
Dipimpin oleh sosok penulis lagu, produser, serta multiinstrumentalis, Soyoon Hwang (juga dikenal melalui proyek solonya, So!YoON!), Se So Neon telah menciptakan ciri khasnya sendiri.
Kental dengan nuansa musik lo-fi dan vintage khas Se So Neon, serta spektrum inspirasi musik yang luas, mulai dari blues dan psychedelic rock hingga new wave dan synth pop.
"Orang-orang akan merasakan energi dan jiwaku dalam lagu-lagu ini." ujar Soyoon.
Single utama dalam perilisan album ini berjudul <NOW> adalah lagu Se So Neon yang paling ekspansif — sebuah lagu slow burn yang dibawakan dalam dua bahasa dengan nuansa yang menghantui melalui gema vokal Soyoon serta intensitas riff gitar yang dibawakannya.
Dinyanyikan secara bergantian dalam bahasa Korea dan Inggris, lagu ini menekankan bagian refrain yang menyayat hati dengan bagian "what should I do now?" yang diucapkan secara ulang.
Sifat reflektif lagu ini secara sempurna menggambarkan ciri khas Se So Neon yang memberikan ruang bagi kerentanan kita di atas hamparan senandung vokal dan musik yang menggema.
Setelah merilis album solonya Episode1: Love pada 2023, Soyoon sempat ragu mengenai arahan musik Se So Neon. Ia kemudian menghabiskan waktu di New York untuk mencari perspektif baru, dan justru di kota itulah ia menemukan kembali semangat dan harapan yang sempat pudar.
"Aku merasa perlu berhenti memikirkan masa depan dan mulai hidup di saat ini. Itulah kenapa albumnya dinamakan <NOW>," ujarnya. "Aku sempat berpikir 'sudahlah. Aku tidak mau bermusik lagi.', tapi setelah menghabiskan waktu di New York, aku mendapatkan kembali harapan yang hilang."
Album ini juga memperlihatkan pendekatan musikal Soyoon yang ingin melampaui batas genre, dengan gitar sebagai instrumen utama yang menggambarkan lanskap liar dan alami, layaknya pemandangan masa kecilnya di Korea dan masa remajanya di Los Angeles.
"Aku sangat menyukai alam, baik itu langit, dan juga matahari. <NOW> adalah tentang alam, karena aku juga sendiri berasal dari alam." tutup Soyoon. (Z-1)
Lewat lagu Menarilah dengan Jiwamu, Isyana Sarasvati mengajak pendengarnya untuk merayakan keberadaan dan pencapaian diri sendiri, sekecil apapun langkah yang berhasil diambil.
Running Home dari Jade LeMac adalah lagu pop dengan hook yang dengan mudah menyangkut di kepala para pendengarnya, membuat mereka ingin mendengarkan lebih lanjut.
Album ini menjadi rilisan penuh pertama Rich Brian sejak 2019, sebuah karya yang jujur, reflektif dan penuh emosi sebagai cerminan perjalanan pendewasaannya.
Setiap tanggal 17 Agustus, Dere biasanya mengikuti acara-acara perayaan hari kemerdekaan Indonesia.
Sesuai judulnya, Gossip, single terbaru Minh membahas kebiasaan bergunjing atau bergosip tentang orang lain.
Album ini menjadi rilisan penuh pertama Rich Brian sejak 2019, sebuah karya yang jujur, reflektif dan penuh emosi sebagai cerminan perjalanan pendewasaannya.
Vokalis Megadeth, Dave Mustaine, mengumumkan album mendatang dan tur dunia pada 2026 akan menjadi yang terakhir.
Fase Tiga. Selain menyisakan tiga personel, album ini menandai fase baru Kerispatih setelah berjalan tanpa Sammy Simorangkir dan Badai.
Setelah lebih dari dua dekade vakum, unit metal legendaris asal Malang, Kastil, resmi kembali ke kancah musik ekstrem dengan merilis EP terbaru berjudul Shadows.
Di album Parah Max, Basboi juga menggunakan pendekatan berbeda dari karya-karyanya terdahulu. Kali ini, ia secara spontan menulis liriknya saat rekaman.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved