Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
AKTRIS Raihaanun bermain di film horor terbaru produksi Anami Films berjudul Labinak: Mereka Ada di Sini. Film yang disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis ini juga dibintangi oleh Arifin Putra, Giulio Parengkuan, Nayla Purnama, Chantiq Schagerl, Jenny Zhang, Aimee Saras, dan Ivanka Suwandi. Film ini akan tayang pada pada 21 Agustus di bioskop.
Film Labinak terinspirasi dari urban legend tentang praktik kanibalisme yang dilakukan oleh kalangan elite untuk mempertahankan usia panjang. Film ini juga membawa kengerian tentang ketimpangan sosial ekonomi yang memperlihatkan betapa menyeramkannya manusia.
Dalam official trailer yang dirilis, Labinak: Mereka Ada Disini memperlihatkan perjuangan kasih seorang ibu bernama Najwa (Raihaanun) yang berusaha melindungi anaknya, Yanti (Nayla Purnama) dari ritual kanibalisme kuno sekte Bhairawa.
Film horor Labinak mengisahkan Najwa, guru honorer yang hidup secara kekurangan dan menjadi penyintas kekerasan seksual. Najwa pergi ke Jakarta demi masa depan lebih baik, tapi justru ia kembali menjadi korban sebuah ritual kanibalisme dari keluarga sekte Bhairawa. Putrinya, Lisa, yang ternyata merupakan anak dari seorang kanibal, mewarisi kehidupan mewah—namun harus dibayar dengan harga moral yang sangat mahal.
Raihaanun, yang memerankan Najwa, ibu dan guru yang mengalami berbagai hal buruk di masa lalunya, menjelaskan Najwa adalah karakter yang menjadi representasi bagi kebanyakan orang, sebagai yang tidak memiliki pilihan dan kekuatan.
“Najwa mewakili jutaan orang di dunia ini yang hanya ingin memperbaiki hidup mereka melalui satu-satunya jalan yang mereka ketahui: pendidikan. Najwa juga hanya memiliki harapan untuk putri tercintanya. Namun, sistem sosial yang ada membuat Najwa dan anaknya harus membayar mahal untuk kehidupan yang lebih baik. Najwa, juga anaknya, menjadi ‘mangsa’ bagi kelompok yang memiliki sumberdaya seperti keluarga sekte Bhairawa. Di film ini, kita akan melihat bagaimana Najwa dan anaknya menghadapi teror yang benar-benar menghantui hidupnya. Bukan oleh hantu, tapi oleh manusia,” ungkap Raihaanun dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Jumat (11/7).
Diproduseri oleh Prakash Chugani, Deepak Chugani, Dilip Chugani dan Sanjeev Bhalla, film horor ini ingin mengajak penonton untuk merenungkan tentang realitas sosial yang lebih besar, dengan kemasan genre horor yang tak biasa.
“Film horor Labinak: Mereka Ada di Sini ingin menyampaikan cerita yang menyeramkan namun sekaligus penuh makna. Menggabungkan folklor, ketidakadilan dalam kehidupan yang nyata, dan kritik sosial lewat genre horor dengan kemasan baru, untuk menggugah pikiran penonton,” tambah produser Dilip Chugani. (M-3)
Teh oolong menjadi salah satu minuman favorit Emma. Bahkan ia sempat hampir membuka rumah teh sendiri sebelum mendapatkan peran di Wednesday.
Genre ini biasanya menampilkan suasana mencekam, penuh misteri, serta elemen yang mengancam keselamatan tokoh, seperti hantu, monster, psikopat, makhluk gaib, atau kejadian supranatural.
Sumanto akan muncul sebagai kameo di film horor Labinak: Mereka Ada di Sini yang tayang mulai hari ini (21/8) di bioskop.
"Aku tertarik bergabung dalam projek ini, karena ini genre yang belum pernah aku coba, bisa dibilang teen-slasher."
Hadir sebagai ikon baru horor Indonesia, wajah hantu ini terbungkus plastik hitam sebagai simbol kematian yang dipaksa dilupakan, tapi tak pernah bisa benar-benar terkubur.
AKTRIS Lutesha bermain di film horor terbaru berjudul Rest Area. Film garapan sutradara Aditya Testarossa ini mengaku senang bisa terlibat di proyek film Rest Area. Cicco Kurniawan
SETELAH bermain bersama di film Gowok: Kamasutra Jawa, Raihaanun akan kembali beradu peran dengan Nayla Purnama di film horor terbaru berjudul Labinak: Mereka Ada di Sini
Gowok adalah sebutan untuk perempuan dalam kebudayaan Jawa yang disewa untuk mengajarkan perihal rumah tangga dan seksualitas kepada laki-laki berusia remaja atau sebelum menikah
Film yang memiliki judul internasional Mad of Madness itu berkompetisi di program White Mulberry Award for Best Debut Feature
Menurutnya, karakter Kinan memiliki keunikan tersendiri baginya. Bahkan, Raihaanun tidak keberatan memerankan karakter Kinan yang dalam serialnya diperankan oleh Putri Marino.
Nugros menerangkan film Ratu Sihir bukan sekadar film horor yang menakutkan, tapi film ini hadir untuk mendobrak stigma yang dialami para perempuan terkait dengan mitos Bahu Laweyan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved