Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
PENYANYI dan penulis lagu berdarah Filipina-Amerika, Labit, kembali dengan single terbaru bertajuk Mangoes and Rice. Lagu ini adalah ungkapan cinta dan penghormatan untuk keluarga dan tempat-tempat yang membentuk dirinya.
Dilengkapi dengan video klip yang hangat dan penuh kenangan, lagu ini merayakan identitas, keluarga, dan kebanggaan budaya dengan cara yang sederhana tapi dalam.
Bersamaan dengan perilisan single ini, Labit juga mengumumkan album perdananya yang sangat ia nantikan, Sol, akan dirilisnya pada 10 Oktober mendatang.
Lewat lagu ini, Labit bercerita tentang pengalaman tumbuh besar sebagai Filipino-Amerika. Dengan vokal yang lembut dan gitar akustik yang ceria, lagu ini membawa suasana musim panas yang hangat dan penuh nostalgia.
"Aku menulis lagu ini tentang tumbuh sebagai Filipina-Amerika. Ini adalah percakapanku dengan kakakku—mengenang masa kecil dan bagaimana kami dibesarkan, lalu mencoba menerapkan pelajaran itu dalam hidup sekarang," ujar Labit
Video klip lagu ini menggambarkan kekuatan diam yang sering dimiliki oleh generasi diaspora Filipina-Amerika.
Cerita dimulai dari rasa lelah dan tekanan di tempat kerja, tapi kemudian berubah menjadi momen hangat di halaman rumah, di mana keluarga, kenangan, dan kebahagiaan mengingatkan sang tokoh tentang siapa diri mereka sebenarnya.
Mangoes and Rice juga terasa manis dan penuh makna, seperti halnya makanan yang menjadi judul lagu ini.
Lagu ini awalnya dirilis bertepatan dengan Bulan Warisan Asia Amerika dan Kepulauan Pasifik (AAPI Heritage Month) di Amerika Serikat. Tapi tema tentang identitas budaya, cinta keluarga, dan pencarian jati diri ini juga sangat dekat dengan banyak orang di Asia Tenggara, khususnya mereka yang seperti Labit, hidup di antara dua budaya.
Lagu ini menyentuh banyak hati di kawasan ini. Selain itu, perilisan lagu ini juga didukung oleh kolaborasi dengan Wanderlust Creamery, merek es krim yang didirikan oleh komunitas Filipino-Amerika dan dikenal dengan rasa-rasa yang terinspirasi dari budaya Asia Amerika.
Melalui Mangoes and Rice, Labit menunjukkan bagaimana ia membawa nilai-nilai dari masa kecilnya sambil terus mencari jati diri yang asli dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat.
Dengan vokal yang lembut dan isi lagu yang dalam, Labit mengingatkan kita semua bahwa ada kekuatan dan kenyamanan saat kita tetap setia pada akar kita, meski menghadapi dunia yang terus berubah.
Lagu ini juga melanjutkan kesuksesan Labit setelah single hitsnya, Cleaning Out The Fridge (ft. Emily Rowed), yang masuk playlist Spotify New Music Friday di berbagai negara Asia, termasuk Filipina, Thailand, Indonesia, Singapura, Malaysia, Taiwan, Hong Kong, dan Vietnam.
Sejak melakukan debut pada 2019, Labit dikenal dengan lagu-lagu yang tulus dan hangat, dengan melodi yang nyaman dan lirik yang mudah diingat.
Nama Labit kini juga mulai terdengar di Asia Tenggara, dengan negara-negara seperti Filipina, Indonesia, Malaysia, Taiwan, Thailand, dan Vietnam masuk dalam 10 besar top streamsnya.
Dia mampu menyambungkan cerita dan budaya dengan berbagai genre musik, mulai dari pop, rock, hingga R&B. Labit juga punya pengalaman menulis lagu untuk musisi lainnya seperti EMEI dan BYRNE.
Konsisten bermusik dengan gaya dan caranya sendiri, keseluruhan karyanya mewakili perjalanan yang dia jalani dalam Mangoes and Rice, menghidupkan liriknya sendiri: "Filipino baby / You could do it / There's power in your every move."
Album barunya, Sol, menangkap proses panjang pencarian jati dirinya layaknya ditulis seperti jurnal pribadinya saat dia menavigasi lika-liku proses beranjak dewasa, sekaligus menemukan kekuatan dalam sisi kerentanan dan keindahan dalam kehidupan. (Z-1)
Lagu Sudah Biasa dari Badai Sampai Sore menggambarkan fase di mana segalanya terasa otomatis, bukan lagi soal pilihan, melainkan soal bertahan.
Menggandeng sejumlah penyanyi seperti Hanin Dhiya, Shanna Shannon, dan Shakira Jasmine, mini album Stevan Pasaribu ini menyuguhkan total enam lagu.
Di pertengahan 2025 ini, Laura Pradipta (vokal) memutuskan untuk hiatus dari ArumtaLa dalam waktu yang tidak bisa ditentukan sehingga duo itu tinggal menyisakan Arini Kumara.
Lewat Teman Sejati?, Jenaka Mahila mengajak penikmat musik untuk merenungi arti sebenarnya dari sebuah persahabatan.
Bagi Prass, pengalaman ini membuat proses penulisan lagunya menjadi lebih ‘mindful’ dan percaya diri.
Serba Salah dari Giant Jay menyuarakan realita sehari-hari: ketika tubuhmu, pilihanmu, bahkan dompetmu bisa jadi bahan penghakiman.
Lagu ini awalnya ditulis Dhendy Mawardi untuk anaknya, sebagai pesan bahwa hidup tidak selalu berjalan mulus. Ada kalanya kita akan dihadapkan pada masalah, ketidaknyamanan, atau kekecewaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved