Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TIDAK cukup merilis Rungkad Remix pada Januari 2025, Fufu Clan, yang terdiri dari Hara, Elsha, dan Faiz, kembali memantapkan langkah musikalitas mereka dengan merilis Que Sera.
Seperti yang sudah dipertunjukkan dalam EP mereka di penghujung 2024 (Headshot of The Year), tidak butuh waktu lama untuk pendengar mereka terpikat dan tenggelam dalam dunia Fufu Clan.
Que Sera yang secara harfiah berarti ‘Apa yang terjadi’ dari bahasa Spanyol, menunjukkan secara naratif apa yang dilalui Fufu Clan dalam keseharian mereka.
“Lagunya bisa dibilang bittersweet secara cerita. Karena dari awal kita menyanyikan Que Sera, kita itu ibaratkan wajah panas terkena matahari pagi yang kemudian diikuti oleh alarm berbunyi. Sebenarnya kita tidak ingin bangun dari tidur, tapi ya apa daya: hari sudah tiba, dan kita harus menjalaninya,” ungkap sang penyanyi dan penulis lagu, Elsha.
Dengan hook ‘Menantang kegagalan’, yang beberapa kali diulang oleh Fufu Clan, jelas lagu ini tidak menyiratkan suratan pesan kepada para pendengar untuk semangat dan melawan.
Menariknya dari Fufu Clan, pesan ini menjadi benang merah antar EP pertama mereka ke project-project lainnya di masa depan.
Elsha pun menambahkan: “Perlawanan dan perjuangan itu bisa datang dari hal kecil. Bangun tidur saat bersedih, malas menggosok gigi, hingga mencintai dirimu sendiri di cermin kaca – semua ini terasa sepele, tapi juga menjadi perang besar untuk sebagian orang. Fufu Clan ada di sini untuk remind itu: lo nggak sendirian di sini, dan kemenangan-kemenangan kecil dalam hidup itu patut dirayakan."
Dari sisi dapur produksi, Hara dan Faiz merasa Que Sera adalah manifestasi saat sebuah band sudah saklek dan pede dengan antaranggotanya.
“Seperti band indie pada umumnya: lagu ini kita buat di dalam kamar kost. 2 hari lumayan mengurung diri, hanya keluar saat jam pulang atau jam makan. Tapi karena fokus luar biasa, Que Sera lahir. Benar-benar tidak ada merasa pressure atau pun dorongan ambisius. Ini kita hanya menyuarakan suara kami sebagai band, semoga lo suka,” Kata Hara.
Faiz, yang akhirnya ‘pecah telor’ dengan menjadi produser di lagu ini, cukup bahagia dengan kebebasan yang didapatkan dari membuat segalanya sendiri.
“Ini benar-benar jadi lagu pertama gue untuk nge-produce. Selain Hara dan Elsha yang sudah satu otak dengan gue, pengalaman terbaik dari membuat Que Sera ini adalah kebebasan yang gue dapatkan dari keterbatasan. Kita menjadi lebih dekat antar satu sama lain sebagai manusia – benar-benar serba DIY, kita bertiga ngulik bersama. Kalau tadi sempat dibilang bittersweet oleh Elsha, gue setuju banget dengan itu: namanya seniman miskin, ya modal untuk menciptakan karya memang benar-benar kembali ke niat,” tutup Faiz
Que Sera, lagu terbaru dari Fufu Clan, sudah bisa dinikmati di semua platform streaming digital favorit mulai 26 Februari 2025. (Z-1)
Melalui single Detik Menit, Sabarian ingin mengajak pendengarnya untuk menghargai setiap detik, menit, dan hari yang dihabiskan dengan orang tercinta.
Tonewaves memperkenalkan single terbaru berjudul Awal — lagu pembuka dari rangkaian proyek album mereka bersama Pro-M.
Dipengaruhi oleh musisi genre-bender seperti Travis Scott dan Kid Cudi, No Chill menempatkan Joony di garis depan gelombang baru hip-hop alternatif.
Bernuansa atmosferik yang menghantui, single All At Once dari Shye membahas rasa hancur sunyi yang hadir akibat patah hati.
Di Masa Depan Kita Tak Lagi Bermimpi hadir dengan warna musik yang segar: ritme perkusi enerjik yang memicu suasana pesta berpadu dengan raungan gitar post-punk dan industrial.
Single terbaru Pikotaro, CHANCHANKO KANREKI60, yang ditulis untuk program NHK, Minna no Uta, yang ditayangkan Juni hingga Juli 2025, kini sedang streaming di seluruh dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved