Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
JELANG penayangan pada 27 Februari mendatang, film horor Indonesia, Pernikahan Arwah (The Butterfly House) merilis poster karakter. Poster yang kental nuansa peranakan itu menampilkan para pemain utamanya, yaitu Morgan Oey, Zulfa Maharani, Jourdy Pranata, Brigitta Cynthia, Puty Sjahrul, Amagerald, Alam Setiawan, Verdi Solaiman, dan Bonita.
Desain poster karakter memadukan unsur budaya Tionghoa peranakan dan elemen periodic. “Pemilihan desain poster ini bukan hanya untuk keindahan visual, tetapi juga untuk menonjolkan budaya Tionghoa sekaligus memberikan petunjuk kecil kepada penonton tentang misteri di balik karakter-karakter ini", jelas produser sekaligus founder Relate Films, Perlita Desiani, dalam keterangan pers yang diterima, Rabu (29/1).
Film Pernikahan Arwah berkisah tentang sepasang calon suami istri, Salim (Morgan) dan Tasya (Zulfa), yang memutuskan untuk memindahkan proses foto prewedding mereka ke rumah keluarga Salim. Beberapa waktu sebelumnya, bibi Salim, satu-satunya keluarga sedarah Salim, baru saja meninggal dunia.
Berpulangnya sang bibi itu membuat Salim menjalankan segala persiapan pernikahan sambil tetap mengurus pemakaman bibinya. Itu termasuk, melanjutkan ritual keluarganya, membakar dupa setiap hari di sebuah altar yang misterius atau nyawanya akan terancam.
Kehadiran Salim dan Tasya, berikut tim foto prewedding, di rumah itu membuat arwah leluhur Salim yang meninggal di masa pendudukan Jepang muncul dan meneror mereka. Tasya tergerak untuk menguak misteri masa lalu dari keluarga Salim untuk bisa menenangkan arwah tersebut, sekaligus membebaskan calon suaminya dari kewajibannya membakar dupa dan pergi dari rumah itu.
Film horor dengan latar belakang budaya Tionghoa peranakan belum cukup banyak di Indonesia. Dengan begitu, film Pernikahan Arwah sudah patut dinantikan bagi penggemar film horor, terlebih yang suka dengan cerita berlatar belakang budaya tradisional.
Patricia Gunadi, Direktur Utama Entelekey Media Indonesia, mengungkapkan bahwa film tersebut direncanakan bakal tayang di luar negeri. Ketujuh negara yang juga akan menjadi tempat tayang film Pernikahan Arwah adalah Vietnam, Kamboja, Malaysia, Filipina, Laos, Brunei Darussalam, dan Myanmar. (M-1)
Film ini menjadi sajian horor yang segar, menghadirkan kisah horor unik dengan sentuhan budaya Tionghoa yang jarang dieksplorasi.
Dari segi cerita, film ini menawarkan lebih dari sekadar horor, tetapi juga cerita yang menggugah emosi penonton dengan pesan tentang cinta dan tradisi keluarga
Sudah ada tujuh negara yang terkonfirmasi bakal menayangkan yakni Vietnam, Kamboja, Malaysia, Filipina, Laos, Brunei Darussalam, dan Myanmar.
"Kami tidak hanya ingin membuat film horor yang menakutkan, tetapi juga menghadirkan sebuah cerita yang berakar pada budaya dan kepercayaan,"
FILM horor Pernikahan Arwah (The Butterfly House) merilis teaser trailer film dan teaser poster mereka dan dijadwalkan tayang pada 2025.
Ada 77 sanggar budaya yang tampil dengan 41 kelompok di antaranya dari Kota dan Kabupaten Bogor dan 34 kelompok dari 9 provinsi dan dari luar negeri (Taiwan).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved