Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

2nd Miracle in Cell No 7 Tembus 1 Juta Penonton

Elang Riki Yanuar 
03/1/2025 05:26
2nd Miracle in Cell No 7 Tembus 1 Juta Penonton
Cuplikan adegan dari film 2nd Miracle in Cell No 7(imdb)

DALAM tempo 1 pekan, film 2nd Miracle in Cell No 7 berhasil mencatat prestasi gemilang dengan mendapatkan 1 juta penonton di bioskop.

Pada hari kesembilan penayangan, sekuel film ini telah mengumumkan total 1.066.702 penonton. Kabar baik ini diumumkan Falcon Pictures, rumah produksi yang menggarap film tersebut.

“Terima kasih untuk kalian semua para pecinta Dan penonton film Indonesia, Mari kita jadikan film #2ndmiracleincellno7 jadi tontonan pembuka untuk mengawali hari yang luar biasa di 2025 ini,” tulis Falcon Pictures lewat akun Instagram @falconpicrures_ pada 1 Januari 2025.

Dengan capaian tersebut, 2nd Miracles in Cell No.7 menjadi film Indonesia ke-20 yang berhasil meraih 1 juta penonton pada 2024. 

Saat ini, film tersebut berada di peringkat ke-18 dalam daftar film terpopuler tahun ini, berada di atas The Architecture of Love dan Kereta Berdarah.

Meski demikian, jumlah penonton film ini masih terpaut ratusan ribu dari film-film di atasnya, seperti Ancika: Dia yang Bersamaku 1995, Laura, dan Santet Segoro Pitu.

Namun, untuk melampaui kesuksesan Miracle in Cell No 7 (2022) yang meraih lebih dari 5,8 juta penonton, sekuel ini harus menambah lebih dari 4 juta penonton lagi.

Film ini merupakan kelanjutan dari Miracle in Cell No. 7 (2022), yang diadaptasi dari film Korea Selatan karya Lee Hwan-kyung yang pertama kali dirilis pada 2013.

Jika film pertama Indonesia ini digarap oleh Hanung Bramantyo dengan naskah dari Alim Sudio, sekuel kedua diarahkan sutradara Herwin Novianto. Herwin sebelumnya dikenal lewat film-film seperti Kang Mak (2024), Kembang Api (2023), dan Sejuta Cinta Untuknya (2020).

Cerita di sekuel ini terjadi dua tahun setelah Bapak Dodo (Vino G. Bastian) dihukum mati atas tuduhan yang sebenarnya tidak ia lakukan. Kini, Kartika yang sudah menjadi yatim piatu diadopsi oleh Kepala Sipir Hendro Sanusi (Denny Sumargo).

Kartika sering diam-diam dibawa ke penjara untuk menemui para narapidana di sel nomor 7. Namun, masalah baru muncul ketika Kepala Dinas Sosial menolak permohonan adopsi. Selain itu, Kartika masih belum sepenuhnya menyadari bahwa ayah kandungnya sudah meninggal.

Kesuksesan awal ini menunjukkan besarnya antusiasme penonton terhadap cerita penuh emosi dari keluarga dan persahabatan yang ditampilkan dalam film ini. Masih menarik untuk dinantikan apakah film ini mampu menambah lebih banyak penonton dan mendekati pencapaian film pertamanya. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya