Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEJUMLAH selebritas, baik dari Indonesia maupun luar negeri, telah mengungkapkan perjuangan mereka saat melawan HIV/AIDS. Penyakit ini menyerang sistem kekebalan tubuh dan masih menjadi tantangan besar di seluruh dunia, meskipun kesadaran dan pengobatan telah meningkat.
Bertepatan dengan Hari AIDS Sedunia, mari kita mengenal tokoh terkenal yang dengan berani membagikan kisah mereka tentang perjalanan hidup dengan HIV/AIDS.
1. Freddie Mercury
Freddie Mercury, vokalis legendaris dari band Queen, adalah salah satu tokoh paling terkenal yang mengidap HIV/AIDS. Diagnosa itu diterimanya pada 1987, tetapi ia memilih untuk merahasiakannya selama bertahun-tahun.
Setelah perjuangannya melawan penyakit HIV, Mercury meninggal pada 24 November 1991 akibat komplikasi dari penyakit tersebut.
Kematian Mercury membawa perhatian besar pada epidemi AIDS dan meningkatkan kesadaran tentang penyakit ini di kalangan masyarakat luas.
2. Charlie Sheen
Charlie Sheen mengungkapkan bahwa ia positif HIV pada 2015 setelah menyimpan rahasia ini selama empat tahun.
Ia mengakui bahwa diagnosis tersebut membuatnya merasa tertekan dan takut akan stigma yang mungkin ia hadapi di industri hiburan.
Sheen juga mengklaim telah menghabiskan banyak uang untuk menjaga rahasianya. Namun, akhirnya, aktor tersebut membagikan diagnosisnya sendiri dalam sebuah sesi wawancara dengan Today pada tahun yang sama.
Selama bertahun-tahun, Sheen telah mengambil satu set obat untuk mengelola virus tersebut.
3. Jonathan Van Ness
Bintang reality show Queer Eye, Jonathan Van Ness, juga merupakan salah satu selebritas yang terbuka tentang status HIV-nya.
Ia didiagnosis positif pada 2012 dan sejak itu berjuang untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap HIV/AIDS.
Dalam bukunya Over the Top, Van Ness membahas pengalamannya dan berusaha untuk menghapus stigma yang melekat pada penyakit ini.
4. Billy Porter
Billy Porter, aktor dan penyanyi pemenang Emmy, mengungkapkan ia positif HIV pada 2007 tetapi memilih untuk menyimpannya sebagai rahasia sampai dengan 2021.
Porter berharap dengan berbagi kisahnya, ia dapat membantu orang lain yang mengalami hal serupa dan menunjukkan bahwa hidup dengan HIV bisa dikelola dengan baik.
5. Magic Johnson
Magic Johnson, mantan bintang NBA, juga merupakan contoh inspiratif dalam perjuangan melawan HIV.
Setelah didiagnosis pada 1991, Johnson menjadi advokat kesehatan masyarakat dan menunjukkan bahwa dengan perawatan yang tepat, seseorang dapat hidup sehat meskipun terinfeksi virus ini.
6. Didi Mirhard
Selanjutnya, ada selebritas Indonesia, Didi Mirhard yang pertama kali terbuka tentang statusnya sebagai pengidap AIDS.
Dikenal sebagai artis populer pada era 90-an, Didi harus menghadapi stigma dan tantangan besar setelah diagnosisnya.
Ia berjuang melawan penyakit ini selama beberapa tahun sebelum akhirnya meninggal dunia pada 1993. (berbagai sumber/Z-1)
PrEP merupakan obat pencegahan HIV yang dikonsumsi sebelum seseorang terpapar virus. Sejak Januari hingga Mei 2025, tercatat 285 warga telah memulai pengobatan PrEP.
Meskipun sel punca tidak secara langsung bisa membunuh virus HIV atau menghentikan pertumbuhan kanker, terapi tersebut bisa membantu meregenerasi jaringan yang rusak.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Denise Richards mengungkapkan rasa kesalnya terhadap mantan suaminya, Charlie Sheen, yang secara terbuka mengungkapkan diagnosis HIV-nya tanpa memberi peringatan terlebih dahulu.
KASUS HV/AIDS kini telah menyebar dan menghantui seluruh pelosok negeri.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Jawa Barat (Jabar), merupakan daerah dengan lokalisasi prostitusi terbanyak di Indonesia.
Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Kemenpora, serta Kementerian Komdigi mengkampanyekan peringatan Hari AIDS Sedunia dan gerakan antijudi online.
Acara ini menyoroti pencapaian penting serta langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai target ambisius 95-95-95 yang ditetapkan untuk mengakhiri epidemi AIDS pada tahun 2030.
Hari AIDS Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 1 Desember, berfungsi sebagai pengingat perjuangan global melawan pandemi HIV/AIDS.
Dalam beberapa kondisi tertentu, HIV memang dapat hidup selama beberapa jam jika berada di inangnya, seperti percikan darah.
Seseorang dikatakan terinfeksi HIV jika viral load (jumlah virus dalam darah) sudah mencapai 100.000 kopi atau lebih per 1 ml darah.
UNAIDS adalah organisasi internasional yang memimpin upaya global untuk mengakhiri AIDS sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada 2030.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved