Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEJUMLAH selebritas, baik dari Indonesia maupun luar negeri, telah mengungkapkan perjuangan mereka saat melawan HIV/AIDS. Penyakit ini menyerang sistem kekebalan tubuh dan masih menjadi tantangan besar di seluruh dunia, meskipun kesadaran dan pengobatan telah meningkat.
Bertepatan dengan Hari AIDS Sedunia, mari kita mengenal tokoh terkenal yang dengan berani membagikan kisah mereka tentang perjalanan hidup dengan HIV/AIDS.
1. Freddie Mercury
Freddie Mercury, vokalis legendaris dari band Queen, adalah salah satu tokoh paling terkenal yang mengidap HIV/AIDS. Diagnosa itu diterimanya pada 1987, tetapi ia memilih untuk merahasiakannya selama bertahun-tahun.
Setelah perjuangannya melawan penyakit HIV, Mercury meninggal pada 24 November 1991 akibat komplikasi dari penyakit tersebut.
Kematian Mercury membawa perhatian besar pada epidemi AIDS dan meningkatkan kesadaran tentang penyakit ini di kalangan masyarakat luas.
2. Charlie Sheen
Charlie Sheen mengungkapkan bahwa ia positif HIV pada 2015 setelah menyimpan rahasia ini selama empat tahun.
Ia mengakui bahwa diagnosis tersebut membuatnya merasa tertekan dan takut akan stigma yang mungkin ia hadapi di industri hiburan.
Sheen juga mengklaim telah menghabiskan banyak uang untuk menjaga rahasianya. Namun, akhirnya, aktor tersebut membagikan diagnosisnya sendiri dalam sebuah sesi wawancara dengan Today pada tahun yang sama.
Selama bertahun-tahun, Sheen telah mengambil satu set obat untuk mengelola virus tersebut.
3. Jonathan Van Ness
Bintang reality show Queer Eye, Jonathan Van Ness, juga merupakan salah satu selebritas yang terbuka tentang status HIV-nya.
Ia didiagnosis positif pada 2012 dan sejak itu berjuang untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap HIV/AIDS.
Dalam bukunya Over the Top, Van Ness membahas pengalamannya dan berusaha untuk menghapus stigma yang melekat pada penyakit ini.
4. Billy Porter
Billy Porter, aktor dan penyanyi pemenang Emmy, mengungkapkan ia positif HIV pada 2007 tetapi memilih untuk menyimpannya sebagai rahasia sampai dengan 2021.
Porter berharap dengan berbagi kisahnya, ia dapat membantu orang lain yang mengalami hal serupa dan menunjukkan bahwa hidup dengan HIV bisa dikelola dengan baik.
5. Magic Johnson
Magic Johnson, mantan bintang NBA, juga merupakan contoh inspiratif dalam perjuangan melawan HIV.
Setelah didiagnosis pada 1991, Johnson menjadi advokat kesehatan masyarakat dan menunjukkan bahwa dengan perawatan yang tepat, seseorang dapat hidup sehat meskipun terinfeksi virus ini.
6. Didi Mirhard
Selanjutnya, ada selebritas Indonesia, Didi Mirhard yang pertama kali terbuka tentang statusnya sebagai pengidap AIDS.
Dikenal sebagai artis populer pada era 90-an, Didi harus menghadapi stigma dan tantangan besar setelah diagnosisnya.
Ia berjuang melawan penyakit ini selama beberapa tahun sebelum akhirnya meninggal dunia pada 1993. (berbagai sumber/Z-1)
Selama enam bulan yakni Januari - Juni, ditemukan 81 kasus pengidap Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
KEMENTERIAN Kesehatan RI mencatat, hingga Maret 2025, terdapat 2.700 remaja usia 15-18 tahun di Indonesia yang hidup dengan HIV. Temuan itu menunjukkan penularan HIV tidak terbatas di dewasa.
Modus pesta gay ini adalah family gathering. Penyelenggara juga menyebarkan undangan melalui media sosial dengan biaya pendaftaran Rp200 per orang.
DIREKTUR Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Ina Agustina menyampaikan, 76% kasus HIV di Indonesia terkonsentrasi di 11 provinsi prioritas.
Kemenkes mencatat pada Maret 2025 sebanyak 356.638 orang dengan HIV (ODHIV) dari total estimasi 564 ribu ODHIV yang harus ditemukan pada 2025 untuk segera diberi penanganan.
Kemenkes) berkomitmen untuk mengeliminasi HIV dan Infeksi Menular Seksual (IMS) pada 2030. Edukasi, deteksi dini, dan pengobatan menjadi kunci dalam mencapai target ini
Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Kemenpora, serta Kementerian Komdigi mengkampanyekan peringatan Hari AIDS Sedunia dan gerakan antijudi online.
Acara ini menyoroti pencapaian penting serta langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai target ambisius 95-95-95 yang ditetapkan untuk mengakhiri epidemi AIDS pada tahun 2030.
Hari AIDS Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 1 Desember, berfungsi sebagai pengingat perjuangan global melawan pandemi HIV/AIDS.
Dalam beberapa kondisi tertentu, HIV memang dapat hidup selama beberapa jam jika berada di inangnya, seperti percikan darah.
Seseorang dikatakan terinfeksi HIV jika viral load (jumlah virus dalam darah) sudah mencapai 100.000 kopi atau lebih per 1 ml darah.
Terdapat banyak mitos yang beredar tentang HIV/AIDS, yang sering kali memicu stigma dan menghambat pencegahan yang efektif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved