Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
HARI AIDS Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 1 Desember, berfungsi sebagai pengingat perjuangan global melawan pandemi HIV/AIDS, mengenang nyawa yang hilang, dan merayakan kemajuan yang telah dicapai.
Momen ini juga mengajak kita untuk lebih mendalami isu-isu penting terkait pengobatan, stigma sosial, dan kesetaraan hak bagi semua individu yang terinfeksi HIV.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, mengungkapkan bahwa setiap 25 detik, satu orang di dunia terinfeksi HIV.
Selain itu, ia menyoroti fakta bahwa seperempat dari lebih dari sembilan juta orang yang hidup dengan HIV tidak memiliki akses terhadap pengobatan yang dapat menyelamatkan nyawa.
Guterres menyerukan pendekatan berbasis hak asasi manusia dalam pencegahan dan pengobatan HIV, dengan menyoroti pentingnya mengatasi diskriminasi terhadap perempuan, anak perempuan, dan kelompok minoritas.
Program Gabungan PBB tentang HIV/AIDS (UNAIDS) mendukung seruan tersebut, menyerukan pemerintah untuk mengambil langkah konkret guna mengakhiri pandemi AIDS.
Laporan Hari AIDS Sedunia menyatakan bahwa perlindungan hak asasi manusia dapat memastikan akses yang adil terhadap layanan HIV serta mencegah infeksi baru.
Namun, ketimpangan hak asasi manusia dan pelanggaran yang terjadi justru menghambat upaya tersebut.
Tahun 2023 tercatat 1,3 juta orang terinfeksi HIV di seluruh dunia, angka yang tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan target global yang seharusnya tidak melebihi 370.000 infeksi baru pada 2025.
UNAIDS menekankan bahwa tanpa pendekatan berbasis hak asasi manusia, kemajuan dalam mengakhiri pandemi HIV/AIDS akan terhambat.
Perempuan dan anak perempuan di banyak negara masih berada pada risiko tinggi terinfeksi HIV. Di Afrika Sub-Sahara, pada tahun lalu, perempuan dan anak perempuan menyumbang 62% dari infeksi HIV baru.
Lebih mencemaskan lagi, sembilan dari sepuluh infeksi baru di kalangan remaja berusia 15 hingga 19 tahun terjadi pada anak perempuan, menunjukkan adanya ketidaksetaraan gender yang signifikan.
Meskipun 77% orang dewasa yang hidup dengan HIV mendapatkan akses terapi antiretroviral (ART), hanya 57% anak-anak berusia 0 hingga 14 tahun, dan 65% remaja berusia 15 hingga 19 tahun yang memperoleh pengobatan yang sama.
Akses terhadap pengobatan yang efektif ini sangat penting untuk menanggulangi HIV/AIDS dan mencegah penyebarannya lebih lanjut.
Hari AIDS Sedunia tahun ini menjadi momen penting untuk mengingatkan bahwa perjuangan melawan HIV/AIDS dapat dimenangkan jika dunia mengadopsi pendekatan berbasis hak asasi manusia.
Dengan menjamin hak setiap individu, terutama mereka yang paling rentan, untuk mendapatkan layanan yang mereka butuhkan, kita bisa meminimalkan dampak pandemi ini.
Solidaritas internasional dan komitmen terhadap hak asasi manusia menjadi kunci utama dalam mengalahkan AIDS.
Hanya dengan melindungi hak setiap individu di seluruh dunia, kita dapat mewujudkan kemajuan yang signifikan dalam perjuangan melawan HIV/AIDS.
Sumber:
Peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) 2024 yang mengusung tema besar "Hak Setara untuk Semua, Bersama Kita Bisa"
Hari AIDS Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 1 Desember, menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran global tentang HIV/AIDS
UNAIDS adalah organisasi internasional yang memimpin upaya global untuk mengakhiri AIDS sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada 2030.
Hari AIDS Sedunia dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan pesan yang menginspirasi. Berikut contoh ucapan terbaik Hari AIDS Sedunia 2024 yang penuh makna dan lawan stigma.
SETIAP 1 Desember, dunia memperingati Hari AIDS Sedunia dan pada tahun 2024 jadi peringatan ke-37 sejak pertama kali dilaksanakan pada 1988. Ini link Twibbon Hari AIDS Sedunia 2024.
Hingga saat ini, layanan tes HIV tersedia di 514 kabupaten/kota, layanan IMS di 504 kabupaten.
Di Kota Yogyakarta, jumlah kasus HIV tercatat sebanyak 1.425 kasus, dengan 337 di antaranya sudah masuk dalam kategori AIDS.
Kemenkes mencatat pada Maret 2025 sebanyak 356.638 orang dengan HIV (ODHIV) dari total estimasi 564 ribu ODHIV yang harus ditemukan pada 2025 untuk segera diberi penanganan.
Kasus HIV/AIDS memang cenderung mengalami peningkatan cukup signifikan terjadi sejak 2022 tercatat 145 kasus, 2023 tercata 145 kasus, 2024 ada 169 kasus dan di 2025 ada 74 kasus.
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, menemukan 20 kasus baru HIV yang terjadi pada tahun 2025.
KASUS HV/AIDS kini telah menyebar dan menghantui seluruh pelosok negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved