Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, dan dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), yaitu tahap lanjut dari infeksi HIV.
HIV terjadi ketika virus masuk ke dalam tubuh. Setelah masuk ke dalam tubuh, virus menyerang sel-sel imun, terutama sel CD4.
Sel CD4 adalah jenis sel darah putih yang sangat penting dalam pertahanan tubuh terhadap infeksi, seperti bakteri, virus, parasit, jamur, dan lainnya.
Virus ini menginfeksi dan berkembang biak dalam sel darah putih (terutama sel CD4). Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan oleh virus HIV, semakin lemah sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi lebih rentan terhadap berbagai penyakit.
Seseorang dikatakan terinfeksi HIV jika viral load (jumlah virus dalam darah) sudah mencapai 100.000 kopi atau lebih per 1 ml darah. Namun, untuk diagnosis HIV, tidak hanya viral load yang dilihat, tetapi juga tes antibodi atau antigen yang mendeteksi infeksi HIV.
Tes HIV dapat dilakukan pada fasilitas kesehatan terdekat seperti praktik dokter mandiri, puskesmas, rumah sakit daerah/swasta, atau pada lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang menyediakan fasilitas kesehatan pemeriksaan HIV.
Ada berbagai jenis tes untuk mendeteksi HIV. Namun, tidak ada tes HIV yang sepenuhnya akurat, sehingga sering kali diperlukan beberapa tes atau tes ulang untuk memastikan diagnosisnya.
Dilansir dari beberapa sumber secara umum, ada tiga jenis tes HIV yang sering digunakan, yaitu:
1. Tes Antibodi
Tes ini digunakan untuk mendeteksi antibodi HIV dalam darah, yang diproduksi tubuh setelah terinfeksi. Biasanya, antibodi terbentuk dalam 1–3 bulan. Tes ini sering digunakan untuk skrining awal, dan terdiri dari dua jenis utama:
2. Tes PCR (Polymerase Chain Reaction)
Tes PCR mendeteksi materi genetik (RNA atau DNA) HIV dalam darah dan dilakukan di laboratorium. Tes ini sangat akurat, bahkan bisa mendeteksi HIV sebelum tubuh menghasilkan antibodi. Namun, tes ini jarang digunakan karena biayanya mahal dan memerlukan waktu lebih lama.
3. Tes Kombinasi Antibodi-Antigen (Ab-Ag Test)
Tes ini mendeteksi antigen HIV (p24) dan/atau antibodi HIV-1 atau HIV-2. Karena antigen bisa ditemukan lebih cepat daripada antibodi, tes ini dapat mendeteksi HIV dalam 2–6 minggu setelah infeksi.
Jika seseorang sudah dikatakan terkena HIV, mereka perlu waspada karena jika HIV tidak mendapatkan penanganan yang baik, infeksi ini dapat berkembang menjadi AIDS.
AIDS adalah kondisi tubuh yang sangat rentan terhadap penyakit karena sistem kekebalan tubuh telah sangat melemah.
Proses perkembangan dari HIV menjadi AIDS bisa memakan waktu sekitar tiga hingga sepuluh tahun, tergantung pada penanganan medis dan kondisi kesehatan penderita.
Seseorang dapat dikatakan mengalami AIDS jika jumlah sel CD4 dalam darahnya turun di bawah 200 sel per milimeter kubik darah. Pada orang yang sehat, jumlah normal sel CD4 adalah sekitar 500 hingga 1.500 sel per milimeter kubik darah.
Dengan demikian, HIV adalah infeksi yang menyerang kekebalan tubuh, dan jika tidak ditangani dengan baik, dapat berkembang menjadi AIDS.
Penanganan medis yang tepat dan terapi antiretroviral dapat membantu menekan perkembangan virus dan menjaga sistem kekebalan tubuh tetap berfungsi. (berbagai sumber/Z-1)
KEMENTERIAN Kesehatan RI mencatat, hingga Maret 2025, terdapat 2.700 remaja usia 15-18 tahun di Indonesia yang hidup dengan HIV. Temuan itu menunjukkan penularan HIV tidak terbatas di dewasa.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan pengobatan HIV/AIDS di delapan negara akan segera habis akibat pemotongan dana dari program USAID.
KASUS HV/AIDS kini telah menyebar dan menghantui seluruh pelosok negeri.
Dinkes Kabupaten Aceh Timur mengatakan penderita human immunodeficiency virus atau HIV atau orang yang terinfeksi virus menyerang kekebalan tubuh di kabupaten itu mencapai 14 kasus pada 2024
Infeksi HIV terbagi menjadi tiga fase berdasarkan waktu terinfeksi dan tingkat keparahan. Sariawan biasa muncul sebagai gejala awal infeksi HIV.
Edukasi terkait dengan HIV tentu menjadi hal yang penting untuk dilakukan.
Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Kemenpora, serta Kementerian Komdigi mengkampanyekan peringatan Hari AIDS Sedunia dan gerakan antijudi online.
Acara ini menyoroti pencapaian penting serta langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai target ambisius 95-95-95 yang ditetapkan untuk mengakhiri epidemi AIDS pada tahun 2030.
Hari AIDS Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 1 Desember, berfungsi sebagai pengingat perjuangan global melawan pandemi HIV/AIDS.
Dalam beberapa kondisi tertentu, HIV memang dapat hidup selama beberapa jam jika berada di inangnya, seperti percikan darah.
UNAIDS adalah organisasi internasional yang memimpin upaya global untuk mengakhiri AIDS sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada 2030.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved