Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
BAND pop-melayu GammaOne, yang sudah menorehkan sejumlah hits ikonik di industri musik Indonesia, kembali hadir dengan single terbaru mereka, Percaya Atau Tidak.
Lagu ini menjadi single ketiga mereka yang dirilis pada 2024 di bawah naungan GP Records, menyusul dua single sebelumnya, Berjuang Sampai Mati dan Pengkhianatan Terbesar.
Band asal Bangka Belitung yang beranggotakan Heri (vokalis), Nilam (vokalis), Alung (gitaris), dan Pandi (bassis) telah dikenal dengan lagu-lagu berwarna pop-melayu yang sarat emosi dan tema sehari-hari.
Percaya Atau Tidak, yang ditulis Heri, sang vokalis, mengangkat kisah seseorang yang berada di ambang batas kesabaran dalam sebuah hubungan.
Setelah bertahan dan terus dikecewakan, akhirnya ia memutuskan untuk meninggalkan hubungan yang selama ini dirasakannya tak seimbang, walaupun pasangannya dan banyak orang lain tak mempercayai keputusannya untuk pergi.
"Lagu ini menyuarakan perasaan yang banyak dialami orang – perjuangan dan titik akhir di sebuah hubungan yang bertepuk sebelah tangan," kata Heri. "Kami ingin menyampaikan bahwa dalam setiap perjuangan, setiap orang punya batas kesabaran dan hak untuk memilih kebahagiaan mereka sendiri."
Dengan aransemen yang mengusung ciri khas GammaOne, Percaya Atau Tidak menyajikan nuansa santai namun penuh perasaan yang cocok untuk didengarkan kapan saja.
Melodi melayu yang ringan berpadu dengan lirik penuh makna membuat lagu ini mudah dinikmati, terutama oleh mereka yang sedang mengalami masa-masa patah hati atau refleksi diri.
Lagu ini tidak hanya sekadar melanjutkan alur cerita dari dua single sebelumnya, tetapi juga memperlihatkan sisi emosi yang lebih mendalam. GammaOne berharap bahwa lagu ini dapat menjadi teman bagi para pendengar yang berada dalam perjalanan emosi serupa dan memberikan rasa pengertian bahwa mereka tidak sendiri. (Z-1)
Dengan tema We Speak One Language, Music for Harmony, Saburai Grand Jam 2025 ingin menegaskan bahwa musik melampaui batas-batas identitas, profesi, maupun budaya.
Bukan Itu merupakan karya spesial yang digubah pada 2020 saat Vespunk hiatus, sehingga bisa terus dimatangkan musikalitasnya untuk menyesuaikan pasar, hingga akhirnya dirilis pada 2025.
Single Ku Cemburu ditulis dan dikomposisi langsung oleh Prabawa, dengan penataan musik oleh Adi Wibowo.
Sepenuhnya diproduseri oleh Jackson Wang, album ini menjadi evolusi berani dari sosok Magicman, alter ego yang dulu diciptakan untuk menyembunyikan emosi tergelapnya.
Benang Merah Festival 2025 akan menyajikan pertunjukkan tari, musik, kelas publik, bazar dan pameran karya, pemutaran dan diskusi film, serta diskusi publik.
Single New Romantic dari Se So Neon menampilkan alunan synth ringan yang memberikan nuansa gemerlap dibalut dengan vokal lembut yang memberikan nuansa hangat dan sendu.
Zhafari ingin Seperti Mati menjadi teman bagi siapa pun yang sedang berada dalam titik yang sama, kosong, tapi tidak sendirian.
Lagu Awaken sekaligus menandai akhir dari perjalanan panjang menuju album debut Abirama, The Story Unfolds, yang akan dirilis pada 25 Juli 2025 mendatang.
Rilisan terbaru BloodLyne, Kiss Me Through The Phone, adalah lagu pop santai yang dengan lembut menangkap suka dan duka hubungan jarak jauh.
Six Sounds Project merilis single terbaru yang berjudul Peraduan Hati Yang Kembali, sebuah lagu yang menggambarkan tentang kesetiaan hati yang senantiasa menanti dengan tulus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved