Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Michael Malarkey Tolak Kopi Starbucks dan Serukan Boikot dalam Acara Publik

Siti Haerani
21/11/2024 15:58
Michael Malarkey Tolak Kopi Starbucks dan Serukan Boikot dalam Acara Publik
Michael Malarkey memboikot(Dok. YouTube TRT World)

AKTOR Michael Malarkey, yang dikenal berkat perannya sebagai Enzo St. John dalam serial populer The Vampire Diaries, menjadi perbincangan hangat setelah menolak kopi Starbucks di sebuah acara publik di Florida, 17 November 2024 lalu.

Dalam sebuah video yang viral, Malarkey terlihat memegang secangkir kopi kertas, lalu berhenti sejenak untuk memperhatikannya.

Setelah menyadari merek kopi tersebut, ia membuang cangkir itu dan berkata tegas.

“Maaf, saya tidak sadar itu kopi Starbucks. Saya tidak minum kopi Starbucks. Saya memboikot Starbucks, dan kalian semua juga harus melakukannya," ucapannya langsung mendapat tepuk tangan dan sorakan dari para hadirin.

Alasan di Balik Boikot Starbucks

Tindakan Malarkey didorong oleh kontroversi terkait sikap Starbucks dalam konflik Israel-Palestina yang tengah memanas.

Malarkey, yang berasal dari keluarga dengan akar Palestina, mengecam perusahaan tersebut karena dianggap mendukung Israel di tengah konflik di Gaza.

Boikot ini semakin memanas setelah serikat pekerja Starbucks, Starbucks Workers United, mengungkapkan dukungan terhadap Palestina melalui media sosial.

Namun, Starbucks secara resmi membantah tuduhan bahwa mereka mendukung Israel atau terlibat dalam konflik tersebut. Meski demikian, gerakan boikot semakin besar dengan tagar #BoycottStarbucks yang menjadi tren di berbagai platform media sosial, menarik perhatian banyak pihak yang pro-Palestina.

Dukungan Malarkey terhadap Palestina

Malarkey telah lama menyuarakan solidaritasnya terhadap rakyat Palestina, sebuah sikap yang ia tegaskan melalui berbagai unggahan di Instagram dan wawancara sebelumnya.

Ia berbagi cerita tentang keluarganya yang melarikan diri dari Lebanon akibat invasi Israel pada 1982. Pengalaman hidupnya sebagai seorang pengungsi dan “orang luar” turut membentuk empatinya terhadap isu pengungsi dan perjuangan Palestina.

“Saya tumbuh besar memahami apa artinya kehilangan tanah air. Solidaritas saya terhadap Palestina adalah bagian dari sejarah keluarga saya,” ujarnya dalam salah satu wawancara.

Tindakan Malarkey ini mendapatkan dukungan dari penggemar dan aktivis pro-Palestina, tetapi juga menuai kritik dari sebagian pihak yang menganggap boikot tersebut kontroversial.

Meski demikian, sikap tegasnya dianggap mencerminkan konsistensi dan keberanian seorang selebritas untuk berdiri di sisi yang ia anggap benar.

Reaksi Publik

Seruan boikot Malarkey menambah daftar panjang selebritas yang secara terbuka menyuarakan pendapat mereka terkait konflik global. Di media sosial, video aksinya memicu diskusi hangat, baik dari pihak yang mendukung maupun menentang sikapnya.

Meskipun langkah ini menimbulkan kontroversi, Malarkey menegaskan bahwa ia akan terus berbicara untuk keadilan, apa pun konsekuensinya. “Keadilan tidak boleh tunduk pada ketakutan atau kepentingan komersial,” tutupnya. (Z-10)

Sumber: 

  • India Today
  • Newsweek
  • Bahrain Moments



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya