Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
PENYANYI dan penulis lagu Tarasinta merilis single terbarunya yang berjudul Books of Life, sebuah karya musik yang mendalam dan penuh perenungan.
Terinspirasi dari kegelisahan manusia tentang masa depan yang tidak pasti, lagu ini mengajak pendengar untuk menelusuri proses pencarian diri melalui membaca buku sebagai sarana untuk memahami dan mengembangkan diri.
Books of Life lahir dari pengalaman pribadi Tarasinta selama masa pandemi, ketika kecemasan akan masa depan semakin nyata dan terasa.
Buku menjadi tempat berlindung dan media self-discovery bagi Tarasinta, sebuah pelarian yang membantu untuk menghadapi berbagai ketidakpastian hidup.
Dalam lagu ini, Tarasinta bekerja sama dengan duo Endah N Rhesa dengan cakupan Rhesa Aditya sebagai produser dan Endah Widiastuti sebagai pengarah vokal.
Tidak hanya mereka, isian musik Books of Life juga dibantu oleh Jessilardus Mates pada drum, Frans Victor pada bass dan Nanin Wardhani pada kibor dan akordion.
Tarasinta merasa puas dapat mengeksplorasi suasana romantis, emosional, dan klasik. Nuansa musik yang kaya dengan sentuhan waltz dan French pop, diiringi alunan string yang lembut, berhasil menghadirkan suasana mendalam yang sesuai dengan visi kreatifnya.
Dengan tempo 3/4 yang jarang diangkat dalam lagu populer, Books of Life menawarkan pengalaman musik yang idealis, lambat, dan penuh dengan kedamaian—mencerminkan perasaan dan pemikiran sang musisi.
Tarasinta berharap agar pendengar yang sedang dilanda kegelisahan dapat menemukan ketenangan dan inspirasi dalam Books of Life.
Menurutnya, saat kita merasa terjebak atau resah, kita memiliki pilihan untuk mencari jawaban dan berusaha memahami diri sendiri, salah satunya melalui buku. Buku dapat menjadi jendela untuk memahami lebih jauh siapa diri kita, atau sekadar pelarian yang menenangkan dari hiruk-pikuk kehidupan.
Sebagai karya yang berbeda dari lagu-lagu Tarasinta sebelumnya, Books of Life tidak hanya menjadi ekspresi diri, tetapi juga ajakan bagi para pendengar untuk melihat buku sebagai sumber pengetahuan, hiburan, dan pelipur di tengah ketidakpastian.
Dengan komposisi lirik dan melodi yang matang, lagu ini hadir sebagai pengingat bahwa kedamaian bisa ditemukan dalam ketidakpastian, jika kita mau membuka diri terhadap perjalanan self-discovery.
Lagu Books of Life sudah bisa didengarkan mulai 8 November 2024 di seluruh layanan musik digital.
Tarasinta seorang penyanyi dan penulis lagu banyak menghabiskan masa pendidikannya di Eropa dan sejak itu ia banyak terpapar oleh musik barat sehingga menantangnya untuk mulai bermusik dan menulis lagu-lagunya.
Tarasinta sudah mengeluarkan beberapa lagu di antaranya Cherish (2021), Suffocate (2023), Wandering (2023) dan Summer in France (2024). (Z-1)
Menyajikan perpaduan multigenre yang mencakup pop, R&B, dan alternatif khas Devin, EP Blue Skies dari Devin Kennedy hadir dengan focus track All Because I Love Someone.
Mengusung sound dengan bass drop khas dubstep, Ciko mengaku banyak terinspirasi dari genre yang ia geluti dahulu yakni post-hardcore dan death metal.
Bernuansa dream-pop dan shoegaze, Shed dari Shye membahas tentang kesedihan masa lalu yang tidak bisa kita ubah.
Moxide terinspirasi oleh legenda Nu Metal seperti Slipknot, Korn, Deftones, Mudvayne, Rage Against the Machine, Mudvayne, Limp Bizkit dan Sevendust.
Didirikan pada 1 Januari 2006, Disco Ethnic dikenal sebagai pengusung musik neo ethnic—perpaduan instrumen tradisi Jawa Barat dengan musik modern yang dikemas kontemporer.
Kumpulan karya Nadine Makalew bagaikan roller coaster yang mencerminkan dirinya mencari identitas dan mengarungi tantangan-tangan yang dilewati oleh Nadine ketika hidup merantau di luar.
Menyajikan perpaduan multigenre yang mencakup pop, R&B, dan alternatif khas Devin, EP Blue Skies dari Devin Kennedy hadir dengan focus track All Because I Love Someone.
Mengusung sound dengan bass drop khas dubstep, Ciko mengaku banyak terinspirasi dari genre yang ia geluti dahulu yakni post-hardcore dan death metal.
Bernuansa dream-pop dan shoegaze, Shed dari Shye membahas tentang kesedihan masa lalu yang tidak bisa kita ubah.
Moxide terinspirasi oleh legenda Nu Metal seperti Slipknot, Korn, Deftones, Mudvayne, Rage Against the Machine, Mudvayne, Limp Bizkit dan Sevendust.
Didirikan pada 1 Januari 2006, Disco Ethnic dikenal sebagai pengusung musik neo ethnic—perpaduan instrumen tradisi Jawa Barat dengan musik modern yang dikemas kontemporer.
Soulvibe menyampaikan bahwa Melewatkanmu bercerita tentang penyesalan karena melewatkan kesempatan mengungkapkan perasaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved