Headline

Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.

Moxide, Nafas Baru untuk Skena Metal Indonesia

Basuki Eka Purnama
26/8/2025 20:35
Moxide, Nafas Baru untuk Skena Metal Indonesia
Moxide(MI/HO)

BANDUNG 2022, ketika skena musik metal Indonesia mulai terasa repetitif dan kehilangan arah, dua sahabat, Tedy dan Gessa, memutuskan untuk menciptakan sesuatu yang berbeda. 

Dari obrolan panjang tentang kejenuhan dan keresahan, lahirlah Moxide, sebuah band Nu Metal/Hip Metal yang menggabungkan semangat era 2000-an dengan sound modern yang relate untuk masa kini dan dikemas agresif namun dinamis.

Berawal dari satu pemikiran, Tedy (voc rap) dan Gessa (gitar) mulai merancang musik yang lebih liar, lebih jujur, dan lebih berani. 

Tedy dan Gessa, dua individu yang telah lama berkecimpung di dunia musik, menemukan satu benang merah dalam obrolan-obrolan larut mereka: rasa jenuh terhadap skena metal lokal yang terasa "gitu-gitu aja." 

Mereka muak dengan estetika yang seragam, dengan ritme yang tak berkembang, dan dengan narasi yang kehilangan relevansi

Moxide bukan sekadar nostalgia, mereka adalah "evolusi". Dengan riff berat, beat hip-hop, breakdown hardcore, dan atmosfer gelap, Moxide hadir sebagai antitesis dari kenyamanan.

Moxide terinspirasi oleh legenda Nu Metal seperti Slipknot, Korn, Deftones, Mudvayne, Rage Against the Machine, Mudvayne, Limp Bizkit dan Sevendust, lalu menyerap energi modern metalcore dari Spiritbox, Hacktivist, I prevail, dan Architects. 

Tidak berhenti di situ, mereka juga membawa intensitas hardcore dari Hatebreed, Biohazard, dan Madball, yang menciptakan perpaduan yang eksplosif dan tak bisa diabaikan.

Hasilnya adalah musik yang tidak bisa dikatak-kotakkan. Moxide bukan hanya Nu Metal. Mereka adalah distorsi dari kenyamanan, perpaduan antara amarah dan kesadaran, antara masa lalu dan masa kini. 

Setiap personel membawa latar belakang musikal yang berbeda, namun disatukan oleh satu filosofi, "Musik keras bukan berarti eksklusif, tetapi semua telinga berhak menikmati dinamika & distorsi".

Dalam tongkrongan yang penuh diskusi dan debat tentang musik, Tedy (voc rap) & Gessa (gitar) bertemu dengan Deon (bass), Sani (clean/scream vocal), Ario (gitar), dan Rudi (drum), musisi dengan latar belakang genre yang beragam, mulai dari hardcore, death metal, hip-hop, rock, metalcore, hingga industrial metal. 

Meski berbeda, mereka memiliki satu kesamaan: ketidakpuasan terhadap status quo. Dari sinilah Moxide lahir-sebuah band Hip Metal/Aternative Metal/Nu Metal crossover yang medikan perbedaan sebagai kekuatan utama.

Moxide merilis sebuah single awal berjudul Anjing Berdasi pada Desember 2022, disusul oleh single ke-2 yang bertajuk Langkah pada Juni 2023, dan single ke 3 Jelampah pada Agustus 2025, yang akhirnya menambah kekuatan karakter dalam musik Moxide untuk materi-materi selanjutnya. 

Moxide tengah mempersiapkan berbagai jenis karya musik & video clip, yang dijadwalkan siap akhir tahun ini. Moxide akan mengguncang panggung dan merasuk ke jiwa audience. 

Selain itu, mereka juga akan memulai tur kecil di beberapa kota besar untuk memperkenalkan musik mereka secara langsung kepada para penikmat metal yang haus akan sesuatu yang berbeda. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya