Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
INDONESIA kaya akan warisan budaya. Salah satunya adalah pertunjukan wayang. Di balik keindahan pertunjukan ini, terdapat sosok kunci penggerak yang dikenal sebagai dalang.
Para dalang bukan hanya penggerak wayang, tetapi seniman ulung yang bertugas menyampaikan cerita, emosi, dan nilai-nilai budaya melalui suara dan gerakan. Dalam beberapa dekade terakhir, sejumlah dalang Indonesia telah membawa seni wayang ke panggung internasional, memperkenalkannya kepada dunia. Siapa saja mereka yang berhasil mengharumkan nama bangsa.
Ki Nartosabdo, atau Soenarto, adalah salah satu dalang paling terkenal di Tanah Air. Lahir dari keluarga perajin keris di Jawa Tengah, ia dikenal sebagai pembaharu seni pedalangan sejak tahun 1980-an.
Ki Nartosabdo memperkenalkan gending-gending baru yang menjadikan pertunjukan wayang lebih dinamis dan menarik bagi generasi muda. Selain itu, ia merupakan pencipta lagu-lagu Jawa yang produktif, dengan lebih dari 300 judul lagu melalui grup karawitan Condong Raos yang didirikannya. Karyanya mendapatkan pengakuan luas, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Ki Anom Suroto, lahir pada 11 Agustus 1948 di Klaten, Jawa Tengah, mulai mendalami seni pedalangan sejak usia dini. Ia dikenal sebagai dalang yang telah tampil di lima benua, termasuk Jepang, India, dan Eropa. Keahliannya dalam merangkai cerita dan menghidupkan karakter wayang menjadikannya salah satu dalang paling dihormati di dunia.
Ki Manteb Soedharsono, sosok legendaris dalam dunia wayang kulit, lahir pada 31 Agustus 1948 di Sukoharjo. Ia terkenal karena inovasinya dalam menggabungkan seni pedalangan dengan alat musik modern.
Jargon "pancen oye" yang sering ia ucapkan mudah dikenali masyarakat. Ki Manteb telah tampil di berbagai negara, termasuk Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat, serta berkolaborasi dengan tokoh-tokoh penting untuk mempromosikan wayang Indonesia ke dunia internasional.
Slamet Gundono, yang lahir pada 19 Juni 1966 di Tegal, dikenal sebagai dalang kreatif dengan gaya unik. Ia tidak hanya memainkan wayang kulit tradisional, juga menciptakan pertunjukan wayang suket (rumput) yang inovatif.
Karya-karyanya sering kali mengandung kritik sosial dan sindiran yang tajam, menjadikannya relevan dengan isu-isu kontemporer. Pertunjukannya telah dipentaskan di berbagai festival internasional.
Asep Sunandar adalah dalang terkenal dari Jawa Barat yang dikenal dengan kepiawaiannya memainkan wayang golek. Ia berhasil mengangkat popularitas wayang golek ke tingkat internasional melalui pertunjukan-performansinya yang lucu dan menghibur. Dengan menyisipkan humor dalam setiap lakon, Asep berhasil menciptakan daya tarik yang kuat, menjadikannya idola di kalangan penonton dari berbagai kalangan.
Para dalang Indonesia ini bukan sekadar penggerak wayang, mereka mampu menjadi penjaga warisan budaya yang telah sukses membawa seni tradisional ke panggung global. Melalui dedikasi dan inovasi mereka, seni wayang tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang seiring waktu.
Dengan memahami pentingnya peran dalang dalam pertunjukan wayang, kita dapat lebih menghargai seni ini sebagai bagian integral dari identitas budaya Indonesia. Melalui dukungan terhadap para seniman ini, kita turut berkontribusi dalam pelestarian budaya yang kaya dan berharga bagi bangsa. (tokoh.id/Z-3)
Museum Wayang memajang ribuan koleksi wayang, salah satu warisan dunia takbenda asal Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO
YAYASAN Mitra Museum Jakarta bekerja sama dengan Unit Pengelola Museum Seni Jakarta menggelar perhelatan wayang kulit bertajuk Nakula Sadewa Murca.
Laporan tersebut terkait peristiwa tindak pidana ujaran kebencian dan atau kejahatan tentang penghapusan diskriminasi ras dan etnis.
"Jadi kalau boleh saya menyebut Wayang Orang Bharata ini baru berusia 50 tahun dan tidak pernah mengalami penuaan, karena terus-menerus muncul generasi baru,"
Penyesuaian juga dinilai penting agar peran wayang sebagai sumber nilai-nilai luhur bisa tetap hidup ke depan.
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menuturkan pihaknya akan tetap mengawal pemajuan kebudayaan nasional.
Woro Mustiko mengatakan ia juga bangga kepada anak muda sekarang yang sudah menjadikan kebaya sebagai salah satu pakaian sehari-hari yang bisa di mix and match jadi pakaian yang bergaya.
Bilal, dalang cilik berusia 12 tahun yang juga merupakan Tetangga Tuku, tampil dengan kepiawaian luar biasa dalam memainkan wayang.
Pagelaran wayang kulit ini tidak hanya sekedar tontonan namun juga sebagai ajang mempererat tali silaturahmi.
Festival Dalang Bocah Tahun 2023 diadakan dalam menyambut Hari Wayang Sedunia yang diperingati pada 7 November.
Sementara itu, Warseno yang juga adik kandung dalang Anom Suroto ini meninggalkan seorang istri dan dua anak.
Titiek mengaku perlu diungkap siapa pihak yang bertanggung jawab.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved