Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENJELANG akhir 2023, band asal Kota Cimahi, Jawa Barat, Tresna, meluncurkan single Terpaku di Hatimu. Lagu tersebut sebelumnya dipopulerkan band Hijau Daun.
Sebagai sebuah remake song, Terpaku di Hatimu versi Tresna meraih sukses. Kesuksesan itu, membuat Tresna mempunyai pijakan yang kuat untuk melanjutkan langkah di kancah industri musik Indonesia.
Single Jangan Paksa Aku adalah karya cipta Ima, istri Fery Hudaya, hitmaker yang sukses dengan lagu Hingga Tua Bersama.
Dengan mengusung tema cinta, lagu ini, yang dalam proses kreatifnya juga melibatkan sederet musisi andal, seperti Gan Gan Sahara dan Yon Dygta, ditargetkan menjadi gebrakan Tresna untuk meneguhkan eksistensinya.
Lagu Jangan Paksa Aku, menurut personel Tresna, Ardian, bercerita tentang seseorang yang kecewa dan ingin move on, tetapi pasangannya selalu memaksa dan merayu agar terus menjalani hubungan yang toxic.
Bila seseorang sudah lelah karena selalu merasa terkhianati dengan kesalahan yang sama oleh pasangannya, dan pasangannya selalu bersandiwara, serta tidak pernah mencintai dengan rasa yang tulus, untuk apa terus terpaksa menjalani hubungan ini.
Bagi para penyuka lagu dengan lirik yang lirih, lagu ini sangat layak didengar. Simak saja penggalan liriknya: "Sakitnya dihianati/Ini hati bukan mainan/Kata maaf kau ucapkan/Dengan kesalahan yang sama/Hati ini bukan kayu/Tak bisa dipaksa lurus/Cinta perlu rasa tulus/Bukan karena sandiwaramu."
Tresna Band, yang dibentuk 22 Maret 2022 ini, diawaki para musisi yang punya profesi di luar musik. Mereka adalah Hilman Apriandi (Vocalis). Dilahirkan di Bandung, 08 April 1994, selain bernyanyi Riandy juga berprofesi sebagai mekanik di perusahaan keluarga, dan terkadang suka live stream di TikTok.
Ardian Sandi Hidayat (Gitaris), dilahirkan di Sukabumi, 06 Juli 1993. Selain bermain gitar Ardian juga berprofesi sebagai pengusaha kecil, dan langsung terjun menjual batu permata atau batu akik, dan juga membuka jasa home studio recording.
Mochamad Arizal (Bassis). Selain bermain bass, Arizal, Bandung, 28 September 1991, juga berprofesi sebagai karyawan bagian administrasi di perusahaan tambang batu andesit.
Krisna Bagus Satriani (Gitaris), kelahiran Pekalongan, 12 Januari 1994. Diluar aktivitas bermusik, Krisna berprofesi membuka jasa videographer sendiri.
Tresna Band percaya diri untuk terus melaju, mengarungi kerasnya persaingan di industri musik Indonesia.
"Yang membuat kita percaya diri, kita mempunyai warna musik dan karakter vocal yang berbeda walaupun dalam jalur musik pop yang sama dalam pasar musik indonesia, dan lagu-lagu yang kita bawakan ini sangat easy listening untuk para pendengar musik indonesia," kata Ardian.
"Tresna Band saat ini," lanjut Ardian, "bekerja sama dengan major label DH Production Indonesia di bawah kepemimpinan Fery Hudaya sebagai Direktur Utama dan Produser. DH Production Indonesia sangat profesional dalam menjalankan kewajibannya sebagai label dalam membantu perkembangan semua talentnya, Tresna sendiri merasakan selama dalam proses produksi lagu dan pembuatan video clip. Promosi pun sudah dijalankan dengan baik."
"Kami sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari DH Production Indonesia dan DR2 Music Entertainment. Dan, professionalisme major label, tentu saja menambah kepercayaan diri Tresna Band untuk terus melangkah," pungkas Ardian.
Single terbaru Tresna Band sudah tayang di Channel YouTube DH Production Indonesia, label asal Kota Bandung yang memproduksi hit Aku Takut punya Repvblik, hit Ilusi Tak Bertepi milik Hijau Daun, dan sederet artis kondang lainnya lainnya.
"DH Production Indonesia juga membuka peluang kepada siapa pun untuk berkarya di blantika musik Indonesia", tandas CEO DH Production Indonesia, Fery Hudaya.
Berkiprah sejak dekade 80an, label yang didirikan mendiang H Dose Hudaya ini, tentu saja, mempunyai pengalaman panjang di industri musik Indonesia, plus reputasi yang sangat bagus. (Z-1)
Melalui single Detik Menit, Sabarian ingin mengajak pendengarnya untuk menghargai setiap detik, menit, dan hari yang dihabiskan dengan orang tercinta.
Tonewaves memperkenalkan single terbaru berjudul Awal — lagu pembuka dari rangkaian proyek album mereka bersama Pro-M.
Dipengaruhi oleh musisi genre-bender seperti Travis Scott dan Kid Cudi, No Chill menempatkan Joony di garis depan gelombang baru hip-hop alternatif.
Bernuansa atmosferik yang menghantui, single All At Once dari Shye membahas rasa hancur sunyi yang hadir akibat patah hati.
Di Masa Depan Kita Tak Lagi Bermimpi hadir dengan warna musik yang segar: ritme perkusi enerjik yang memicu suasana pesta berpadu dengan raungan gitar post-punk dan industrial.
Single terbaru Pikotaro, CHANCHANKO KANREKI60, yang ditulis untuk program NHK, Minna no Uta, yang ditayangkan Juni hingga Juli 2025, kini sedang streaming di seluruh dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved