Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
PUTRI Marino telah membuktikan diri sebagai salah satu aktris watak Indonesia. Di usia kini 31 tahun, ia telah meraih dua Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI), termasuk lewat film perdananya, Posesif (2017).
Istri dari aktor Chicco Jerikho ini juga sudah bermain di berbagai genre film. Terbaru, ia bermain di film horor Tebusan Dosa yang saat ini sedang tayang di bioskop. Tebusan Dosa disutradarai oleh Yosep Anggi Noen dan diproduksi Palari Films. Film ini juga menandai kerja sama Putri dengan Palari untuk ketiga kalinya, setelah Posesif dan Kabut Berduri.
Namun, ternyata sebelum menjadi aktris, Putri sempat tak punya tujuan dan mimpi dalam hidup. Putri mengawali karier di industri hiburan dengan menjadi pembawa acara jalan-jalan My Trip My Adventure. yang
Menjadi bintang tamu di program siniar Denny Sumargo, yang juga sempat bersamanya menjadi host My Trip My Adventure, Putri mengaku saat remaja di Bali adalah tipikal anak mama. Usai sekolah, ia tidak yakin untuk lanjut kuliah karena tidak punya cita-cita.
“Enggak punya mimpi, enggak punya tujuan. Jadi ya udah, kerja ya kerja di tempatnya papa. Terus diajakin casting My Trip My Adventure, ya udah yang penting punya kerjaan. Ke Jakarta, oh yang penting pernah ke Jakarta,” kenang Putri dalam siniar yang tayang pada Kamis, (24/10).
Setelah menjalani enam bulan syuting sebagai pembawa acara jalan-jalan tersebut, Putri pun mulai mendapat tawaran casting. Namun, hasilnya ia banyak mendapat penolakan termasuk karena logat Baliyang masih kental, dan jumlah follower di media sosialnya yang sedikit. Sampai akhirnya ia lolos casting film Posesif.
Meski telah lolos casting untuk bermain film, ketika itu Putri belum yakin akan karir itu. Malah, ia takut untuk terus maju dan sempat ingin undur diri beberapa saat ketika proses reading skenario.
“Aku merasa takut mengecewakan banyak orang, produsernya, sutradaranya, keluarga aku, dan diri aku. Akhirnya udah, aku jalani di hari pertama, hari kedua, hari ketiga, itu masih belum jatuh cinta sama film. Belum jatuh cinta sama akting. Oh, ya udah jalani aja,” kata Putri.
Sampai suatu hari, saat syuting ia merasa seperti tidak ada kamera dan disitulah ia bisa mengeluarkan emosi karakter yang dimainkan.
“Di momen itu aku langsung, oke aku pengen ngerasain kayak gini lagi. Astaga! Putri punya tujuan nih sekarang. Kok kayak gini ya rasanya ternyata. Aneh. Aku akhirnya ngerasain ada nikmatnya. Aku pengen lagi. Akhirnya, oke, sekarang Putri Marino punya mimpi. Putri Marino pengen jadi aktor yang hebat, Putri Marino pengen belajar terus di film” kata Putri. Ibu satu anak ini pun kini yakin jika media film menjadi bentuk dirinya mengekspresikan diri dan menjadi alter egonya. Sejak itu ia bisa menunjukkan kemampuannya yang tinggi dalam berakting. (M-1)
Dalam film Tebusan Dosa, penonton diajak untuk merasakan perasaan hampa dan kosong dari sebuah kehilangan, kegelisahan dalam menghadapi ketidakpastian, dan harapan yang tak pernah padam.
"Sebenarnya saya sudah dua kali bermain film yang diproduksi di Indonesia, tetapi film ini yang pertama rilis,"
Film Tebusan Dosa tidak hanya menjanjikan ketegangan horor yang mendebarkan, tetapi juga menggabungkan elemen sinematografi internasional dengan Showbox Korea.
Untuk perannya sebagai Wening, seorang ibu yang berjuang mencari anaknya, Happy Salma harus belajar mengendarai sepeda motor selama satu bulan penuh.
Putri Marino dan Happy Salma didapuk memerankan dua karakter utama. Ini menjadi kali pertama antara kedua aktris tersebut untuk berlakon bersama di film horor.
Dalam cuplikan perdana itu, tertulis jelas Etienne Caesar duduk di kursi Sutradara, itu menjadi debut perdananya untuk film panjang.
Film ini diadaptasi dari thread viral Kelanara Studio di Twitter/X berjudul Kosan Berdarah.
Komedi dan horor, dua-duanya adalah genre yang perlu craftmanship dan timing yang presisi. Menggabungkan keduanya adalah challenge terbesar kami dan para kru dan pemain berhasil mencapainya
Tujuan utamanya adalah menimbulkan reaksi emosional seperti tegang, kaget, atau takut, baik melalui makhluk supernatural, psikologi manusia, maupun kekerasan ekstrem.
FILM Warung Pocong merilis cuplikan perdana. Mengusung perpaduan antara horor dan komedi, film ini siap menyuguhkan pengalaman menonton bagi penikmat film Indonesia.
SETELAH 11 tahun lalu (2014) sukses menghadirkan Film Comic 8, Falcon Pictures kini bersiap menghidupkan kembali semesta itu lewat film terbaru Comic 8 : Tumbal Sulam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved