Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Macklemore Batalkan Konser di Dubai sebagai Bentuk Solidaritas terhadap Krisis Sudan

Eve Candela F
28/8/2024 16:38
Macklemore Batalkan Konser di Dubai sebagai Bentuk Solidaritas terhadap Krisis Sudan
Rapper Amerika Serikat, Macklemore, batalkan konsernya di Dubai pada Oktober sebagai bentuk protes terhadap peran UEA dalam krisis kemanusiaan di Sudan.(Instagram)

RAPPER Amerika Serikat (AS), Macklemore membatalkan konsernya di Dubai pada  Oktober. Pembatalan konser ini karena peran Uni Emirat Arab dalam genosida dan krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Sudan.

Rapper AS itu menyorot peran UEA dalam perang yang melanda negara Afrika itu. Sementara UEA berulang kali membantah mempersenjatai Pasukan Dukungan Cepat dan mendukung pemimpinnya Mohamed Hamdan Dagalo, para ahli PBB melaporkan bukti "kredibel" pada Januari, yang menyatakan Emirat mengirim senjata ke RSF beberapa kali seminggu dari Chad utara.

Sudan sendiri dilanda kekacauan pada pertengahan April 2023, ketika ketegangan yang telah lama membara antara para pemimpin militer dan paramiliter meletus di ibu kota, Khartoum, dan menyebar ke wilayah lain termasuk Darfur. Diperkirakan lebih dari 18.800 orang tewas dalam pertempuran itu, sementara lebih dari 10 juta orang telah meninggalkan rumah mereka dan atusan ribu orang berada di ambang kelaparan.

Baca juga : Nicki Minaj Minta Maaf Konser Tertunda setelah Ditahan di Belanda

Pada pertemuan Dewan Keamanan PBB yang kontroversial pada Juni, pemerintah Sudan yang tengah berjuang menuduh UEA mempersenjatai RSF. Seorang diplomat Emirat dengan marah meminta mitranya untuk berhenti berpura-pura. UEA telah menjadi bagian dari perundingan perdamaian yang sedang berlangsung untuk mengakhiri pertempuran.

Di samping itu, Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab tidak memberikan komentar langsung atas pernyataan Macklemore, Minggu, begitu pula Kantor Media Dubai milik negara kota tersebut. Penyelenggara pekan lalu mengumumkan  acara tersebut telah dibatalkan dan pengembalian uang akan diberikan, tanpa memberikan penjelasan mengenai pembatalan tersebut.

Dalam unggahan di Instagram, Sabtu, peraih penghargaan Grammy Macklemore mengatakan ada sejumlah orang yang "Meminta saya untuk membatalkan pertunjukan sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Sudan dan memboikot kegiatan bisnis di UEA karena peran mereka dalam genosida dan krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung".

Baca juga : Ribuan Orang Saksikan Konser untuk Uji Klinis Terkait Covid-19

Macklemore mengatakan mempertimbangkan kembali acara tersebut sebagian karena dukungan publiknya baru-baru ini terhadap warga Palestina di tengah perang Israel-Hamas yang berkecamuk di Jalur Gaza. 

Ia baru-baru ini juga mulai membawakan lagu berjudul Hind's Hall, untuk menghormati seorang gadis muda bernama Hind Rajab, yang tewas di Gaza oleh pasukan Israel, bersama dengan empat sepupunya, bibi dan pamannya, serta dua paramedis. Semua hasil streaming yang diperoleh dari Hind's Hall disumbangkan ke badan bantuan PBB, UNRWA.

"Saya tahu bahwa ini mungkin akan membahayakan pertunjukan saya di masa mendatang di daerah tersebut, dan saya benar-benar benci mengecewakan penggemar saya," tulis Macklemore. "Saya juga sangat gembira. Namun, sampai UEA berhenti mempersenjatai dan mendanai RSF, saya tidak akan tampil di sana."

Baca juga : Rindu Panggung, Para Musikus ini Ngamen di Etalase Toko

Ia menambahkan, "Saya tidak menghakimi artis lain yang tampil di UEA. Namun, saya mengajukan pertanyaan kepada rekan-rekan saya yang dijadwalkan tampil di Dubai. Jika kita menggunakan platform kita untuk memobilisasi pembebasan kolektif, apa yang dapat kita capai?"

RSF dibentuk dari para pejuang Janjaweed di bawah presiden Sudan saat itu Omar al-Bashir, yang memerintah negara itu selama tiga dekade sebelum digulingkan selama pemberontakan rakyat pada tahun 2019. Ia dicari oleh pengadilan pidana internasional atas tuduhan genosida dan kejahatan lainnya selama konflik di Darfur pada tahun 2000-an.

Dubai telah berupaya menarik para pemain papan atas di negara atau kota tersebut di arena baru dan tempat-tempat lainnya. Namun, para pemain di masa lalu itu telah mengakui kesulitan dalam tampil di UEA, sebuah federasi yang diperintah secara turun-temurun dari tujuh negara syekh yang di dalamnya kebebasan berbicara dikontrol dengan ketat.

Termasuk komedian AS Dave Chappelle, yang menarik perhatian pada bulan Mei di Abu Dhabi ketika ia menyebut perang Israel-Hamas sebagai “genosida” dan bercanda tentang perangkat pengawasan besar-besaran yang dimiliki UEA. (The Guardian/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya