Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENYIKAPI beberapa larangan tentang penunjukan visual ‘Peringatan Darurat -Garuda Biru’ oleh beberapa penyelenggara festival maupun pertunjukan musik, vokalis dan gitaris The Adams, Saleh Husen menyebut seharusnya musisi bebas dari larangan dan penyensoran kebebasan bersuara.
Selama ini, The Adams sendiri tidak pernah mendapat tekanan tentang apa yang ingin dibicarakan maupun disuarakan lewat panggung musik mereka.
“Kemarin enggak ada sih (larangan tertulis), enggak sampai ke gue juga,” kata Saleh Husen atau akrab disapa Ale ketika dikonfirmasi apakah ada larangan tentang penunjukan visual ‘Peringatan Darurat’ di festival yang baru saja The Adams ikuti, saat ditemui Media Indonesia di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa, (27/8).
Baca juga : Komponis dan Pianis Trisutji Kamal Tutup Usia
Bagi Ale, kalaupun ada larangan terkait tidak boleh menyuarakan isu tertentu, ia bersama rekan-rekannya di The Adams akan tetap melakukannya. Baginya, tidak ada konsep sensor.
“Setiap pertunjukan The Adams, kami akan bertanggung jawab. Enggak ada urusan dengan penyelenggara. Misalnya kami selalu mengibarkan bendera Palestina di panggungan kami. Itu bagian dari menyuarakan, kebebasan berekspresi, dan kami mempertanggung jawabkannya,” lanjut Ale.
Ketika tampil di salah satu festival yang berlangsung pada 23–25 Agustus 2024 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Ale pun menyuarakan apresiasi dan terima kasihnya terhadap orang-orang yang sudah turun ke jalan dan menyuarakan penolakan revisi UU Pilkada–berkaitan dengan kampanye digital ‘Peringatan Darurat’.
Baca juga : Sepanjang Pandemi Musisi Rindu Kemeriahan Panggung
“Gue bicara, soal dua–tiga hari lalu teman-teman kita yang sudah berjuang, mengucapkan terima kasih. Jangan-jangan sampai sekarang juga masih ada yang diproses. Ini jadi pelajaran buat kita semua. Bahwa itu juga bagian dari kebebasan berekspresi, dari rakyatnya. Gue ngomong ke audiens di festival itu. Dan kita semua, termasuk sekarang yang ada di sini atau di festival kemarin, harusnya berterima kasih buat yang sudah turun ke jalan,” kata Ale yang juga merupakan personel White Shoes and The Couples Company.
Ale saat ini juga berencana akan mengucapkan terima kasihnya secara langsung bersama The Adams, ke salah satu pendemo yang ditangkap dan dipukuli oleh aparat.
“Dia demo, ditangkap dan salah satu yang dipukuli paling parah. Japri ke gue. Nah, dia pakai kaus The Adams. Gue akan cari kontaknya dan berdiskusi tentang apa yang terjadi kemarin. Mau berterima kasih langsung sama dia,” tutup Ale. (M-4)
John Sykes, gitaris rock Inggris yang dikenal melalui kontribusinya bersama Whitesnake dan Thin Lizzy, meninggal dunia pada usia 65 tahun setelah perjuangan melawan kanker.
SEBAGAI seorang gitaris yang tumbuh kembang dalam naungan musik jazz dan rock, Mikail Al Rabbdia resmi merilis single berjudul Wind Run pada hari Rabu (26/3).
Sejumlah organisasi mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia mulai menyalakan sinyal peringatan darurat seiring langkah DPR menyepakati RUU Pilkada yang mengabaikan putusan MK.
Peringatan darurat yang mencakup evakuasi baru saja dikirimkan ke jutaan ponsel di Los Angeles, menyebabkan kebingungan besar di wilayah tersebut.
Beberapa diantaranya yang ikut menyerukan adalah Nazwa Shihab, Fedi Nuril, Joko Anwar, Panji Pragiwaksono, Andhika Pratama, Fiersa Bersari hingga komika Raditya Dika.
Akun instagram ICW diberhentikan atau di-suspend oleh META. Akun itu disebut membersamai masyarakat dalam aksi demontrasi "Peringatan Darurat."
Di antaranya adalah sutradara Joko Anwar, komedian Abdel Achrian, dan Arie Kriting
Jae Park mengunggah tangkapan layar tentang penjelasan Peringatan Darurat dari akun @whatisupindonesia yang menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan Peringatan Darurat
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved