Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
PANDEMI covid-19 membuat sejumlah aktivitas menjadi terbatas. Hal ini turut berpengaruh terhadap aktivitas panggung musik Tanah Air.
Sejak pembatasan kegiatan berkerumun, riuh tepuk tangan penonton panggung musik juga sirna. Inilah yang dirindukan para musisi Tanah Air.
Baca juga: UGM, UI, ITB Masuk 100 Besar Perguruan Tinggi Terbaik di Asia
Pengulas musik Dzulfikri Putra Malawi mengatakan di masa pandemi tentu yang harus dipahami yaitu semua dalam posisi terpuruk, baik industri musik, film, atau entrepreneur. Posisi sama ini akhirnya yang memunculkan cara kita bertahan.
"Improvisasi akhirnya dilakukan untuk memberikan kehidupan lain bagi diri, baik sebagai musisi, stakeholders di sekitarnya, komunitasnya, maupun industrinya. Saat ini semua sedang dalam tatanan yang sama akhirnya improvisasi sedikit menimbulkan dampak yang berarti," ungkap Fikri dalam acara Nunggu Sunset Media Indonesia, Selasa (9/3).
Fikri mengatakan sekelas band besar pun belum memiliki manajemen pandemi. Akhirnya semua pihak, baik artis maupun manajemennya, ikut pontang-panting. "Akhirnya tawaran apa pun dimakan sama musisi, karena boleh dibilang musisi rindu order. Agak miris sih ngomongin event," kata dia.
Soalnya, kata Fikri, banyak di pihak lain yang sudah menyelenggarakan berbagai kegiatan. Padahal, industri musik belum diperbolehkan manggung.
"Sebetulnya bisa saja manggung asalkan prokesnya dijalani, seperti Jazz Gunung Banyuwangi kemarin. Selain itu, swab bagi penonton dan penyelenggara. Audiensnya juga dibatasi. Ada yang offline ada yang virtual," jelas dia.
Rulli Shabara sebagai salah satu personel band Senyawa mengatakan awal pandemi mereka melakukan lockdown di tempat masing-masing. Karena pandemi tidak juga berakhir dan pemasukan 90% berasal dari tur akhirnya projek Al-Kisah lahir.
"Tahun kemarin dari Maret hingga September kami enggak ketemu, paling hanya lepas single dan album Bima Sakti yang enggak ada campur tangannya. Makanya, Al Kisah dirilis dengan siasat merespons kondisi ini," jelas dia.
Tentu, kata Rulli, dengan kondisi saat ini harus ada strategi baru agar mereka bisa berkarya, tetap menghasilkan, dan efektif. "Selama pandemi kalau kami melakukan sesuatu, yang kena dampak kan bukan kami saja. Makanya harus memikirkan tiga aspek ini sekaligus," jelas dia.
Akbar selaku personel Grrrl Gang mengaku memang tidak bisa dipungkiri bahwa panggung virtual berbeda dengan panggung gerak. Energinya berbeda antara keduanya.
Baca juga: Aplikasi Aksara Bantu Kawal Pemantauan PRK di Jawa Tengah
"Tapi mau enggak mau ya harus kami trigger, kami ulik lagi agar bisa menampilkan secara maksimal dengan situasi begini," kata dia. Selama pandemi memang pendapatan secara panggung dan merchandise menurun. Ini karena sebagian orang juga memilih untuk menyimpan uang mereka agar bisa menghadapi yang terjadi setelah pandemi.
"Namun berdasarkan pengalaman kami sih Bandcamp Fridays amat membantu. Karena sebelum pandemi penjualan digital kan tidak terlalu banyak. Jadi ini yang berpengaruh banget buat kami," tandas dia. (OL-14)
Josep Sinaga, kreator asal Medan yang lahir pada 15 April 1987, ingin menempatkan dirinya bukan hanya sebagai penghibur, melainkan juga inspirasi.
Aplikasi ini pertama kali diluncurkan pada 6 Oktober 2010 oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger, lalu diakuisisi oleh Meta Platforms pada tahun 2012.
Instagram terus bereksperimen dengan fitur baru untuk memperkuat interaksi antar penggunanya. Salah satu yang tengah dikembangkan adalah Picks.
AKTOR Kevin Torsten mengunggah fotonya bersama Marshanda. Tampak pada foto yang diunggah di Instagram pribadinya pada 4 Agustus lalu, ia dan Marshanda tampak tersenyum ke arah kamera.
Keduanya punya fungsi utama untuk berbagi konten dan berinteraksi secara online, tetapi fokus dan gaya penggunaannya berbeda.
Media sosial ini memiliki visual menarik dan fokus pada gambar atau video, komunitas besar dan beragam, serta banyak fitur kreatif seperti filter, efek, dan editing.
MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan ancaman biosecurity dari pandemi, penyakit tidak menular, hingga bencana alam dinilai jauh lebih berbahaya dibandingkan perang bersenjata.
BERBAGAI cara bisa dilakukan untuk memberikan dampak positif pada negeri tercinta Indonesia. Salah satunya ialah dengan melestarikan budaya batik.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved