Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Inspirasi dan Makna Lirik Gala Bunga Matahari

Fathurrozak
09/8/2024 11:33
Inspirasi dan Makna Lirik Gala Bunga Matahari
Sal Priadi di Jakarta, 8/8/2024.(MI/ Fathurrozak)

LAGU Gala bunga matahari yang ditulis dan dibawakan oleh Sal Priadi, menjadi fenomena di media sosial. Lagu yang mengisahkan tentang seseorang yang merindukan orang yang telah tiada tersebut dirasa mampu mewakili perasaan banyak orang.

 

Gala bunga matahari juga masih menduduki Top 50 Indonesia di Spotify dan telah diputar hingga 1,1 jutaan. Dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (8/8/2024), Sal mengaku sempat setiap hari menangis menangis membaca cerita-cerita warganet tentang kehilangan yang mereka alami.

Baca juga : Tak Mau Bikin Sedih, Video Klip Gala Bunga Matahari Ingin Tebarkan Kehangatan Lagu

 

“Bayangkan saja, di hari terang benderang, enggak ada apa-apa lalu ada orang cerita dan ikut sedih tentang apa yang mereka ceritakan. Mungkin yang menyenangkan adalah ketika ada cerita-cerita soal makam-makam yang kemudian banyak bunga Mataharinya. Ada juga teman-teman yang sudah lama enggak mengunjungi makam orangtua mereka, datang lagi hanya untuk berdoa,” kata Sal Priadi saat konferensi pers di Cork & Screw Country Club, Senayan, Jakarta.

 

Baca juga : Bintangi Video Klip Gala Bunga Matahari, Gempi Mampu Selesaikan Syuting dalam 4 Jam

Di dalam lirik lagu Gala bunga matahari, juga terdapat penggambaran surga. Lirik berbunyi:

Adakah sungai-sungai itu benar-benar

Dilintasi dengan air susu

Baca juga : Rayakan Ulang Tahun Kedelapan, Blackpink Berkolaborasi dengan Spotify

Juga badanmu tak sakit sakit lagi

Kau dan orang orang di sana muda lagi

 

Baca juga : Sal Priadi dan Seni Pertunjukannya di We The Fest 2024

Lirik tersebut ditafsirkan warganet, bahkan juga ustaz, merujuk dari penggambaran surga yang ada di kitab suci. Sal pun mengakui itu. “Tentu aku merujuk dari kitab. Lumayan banyak diceritakan. Saat di sekolah dulu kan juga diceritakan, penggambaran surga seperti itu. Di sana muda lagi, itu juga dari kitab. Bukan cuma Islam, tapi di media sosial aku juga lihat penggambaran surga itu juga diceritakan di kitab-kitab lain,” kata pria 32 tahun itu.

 

Di sisi lain, Sal menekankan jika lagu itu bukan hanya tentang bersedih dan kerinduan. “Awalnya memang dari pengalaman pribadi yang aku tuliskan, tapi aku pikir kemasannya enggak bisa hanya soal ketika seseorang tersebut pergi. Juga harus menyadari bahwa hidup harus berlanjut. Teman-teman tetap bisa melanjutkan hidup. Itu yang terpenting, selain mendoakan dan merindukan. Kalimat paling penting di lagu ini adalah: Jalani hidup dengan penuh sukacita. Dan percaya kau ada di hatiku selamanya,” pungkasnya. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya