Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TITIMANGSA mempersembahkan pertunjukan panggung ke-79 melalui pentas monolog Sang Kembang Bale (Nyanyian yang Kutitipkan pada Angin) yang diperankan Ariel Tatum. Sang Kembang Bale (Nyanyian yang Kutitipkan pada Angin) akan dipentaskan pada 10-11 Agustus 2024 pukul 19:30 WIB di NuArt Sculpture Park, Bandung.
Pementasan ini terinspirasi dari kesenian Ronggeng Gunung, seni klasik dari Jawa Barat. Berkisah tentang kehidupan seorang ronggeng (Kembang Bale) di Panyutran, sebuah kampung di Padaherang. Seorang Kembang Bale terlahir dari perih kehidupan masa kecilnya. Memasuki masa remaja, ia terpilih oleh para ronggeng gunung sepuh untuk menjadi penerus sebagai ronggeng sejati. Kemiskinan mendorongnya untuk memasuki dunia ronggeng. Dunia yang dimasukinya itu semakin hari semakin menarik. Ia semakin dalam memaknai bagaimana semestinya sikap seorang ronggeng (kembang bale).
“Apa yang menarik dari pentas ini, monolog yang sangat rumit secara keaktoran. Menggali potensi dan kemampuan aktor di sini harus sangat kuat. Tentu ini sangat menantang bagi Ariel. Apa yang kami suguhkan di sini adalah ingin mempertunjukan arsip kebudayaan, yang sudah ditinggalkan orang dan tidak diregenerasi,” kata sutradara pentas monolog Sang Kembang Bale, Heliana Sinaga, saat konferensi pers di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat, Kamis (1/8).
Baca juga : Pagelaran Sabang Merauke, The Indonesian Broadway, Gelar Audisi Penari
Ariel Tatum sebelumnya pernah membintangi pentas produksi Titimangsa, yang juga mengambil inspirasi dari khazanah seni Sunda, Sukabumi 1980. Di pentas itu, ia harus menari Jaipong bersama Happy Salma. Ariel, yang notabene bukan berasal dari Sunda, serta mendalami disiplin menyanyi secara modern mengaku menemukan tantangan baru, dengan bernyanyi menggunakan tenggorokan. Berbeda dengan cara biasanya menyanyi menggunakan diafragma.
“Setiap project, aku selalu mulai dari nol untuk diisi hal baru. Sehingga bisa lebih netral dan cair dalam menjalani cerita baru. Contohnya di pentas Sang Kembang Bale, tembang yang dinyanyikan itu sangat khas dan sulit untukku. Jadi aku mencoba mengenali ulang suaraku, serta melihat potensi yang ada dalam diriku. Mengeksplorasi dan mengembangkan dengan upaya maksimal untuk mencapai idealnya. Menyanyi dengan tenggorokan, ditambah cengkok-cengkok khasnya, tentu sulit,” ungkap Ariel Tatum.
Direktur program Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian menambahkan, sebagai pihak yang konsisten mendukung acara-acara kebudayaan dan kesenian, merasa senang karena kini mulai tercipta apresiasi dari penonton yang lebih luas. Jika dibandingkan ketika pihaknya memulai mendukung agenda kebudayaan pada 12 tahun silam, situasinya berbeda dengan sekarang. Kini para pelaku budaya sudah percaya diri untuk menjual tiket dengan harga yang layak.
“Dulu di era 2010-an, bikin satu pertunjukan dalam setahun dan full penonton saja sudah Alhamdulillah. Tapi sekarang hampir banyak kelompok seni termasuk Titimangsa, dalam setahun bisa bikin lebih dari sekali pertunjukan dan peminatnya tinggi. Sekarang kan harga tiket juga sudah enggak perlu malu-malu atau takut. Tidak kepikiran kalau dijual dengan harga sekian bakal ada yang mau atau tidak, semakin naik harga tiket artinya peminatnya juga semakin meningkat,” kata Renitasari Adrian.
Produser Sang Kembang Bale Pradetya Novitri berharap pertunjukannya tidak hanya berhenti sekali. Ia berencana membawa Sang Kembang Bale ke dalam beberapa festival pertunjukan serta bisa mementaskan kembali di tempat lain. Hal itu dilakukan sebagai upaya mengenalkan dan melestarikan seni-seni klasik yang kian terlupa dan para pelakunya kian sedikit.(M-3)
PAGELARAN Sabang Merauke The Indonesian Broadway akan kembali berlangsung tahun ini, menjadi kali kelima pagelaran itu diadakan sejak yang pertama pada 2022
Dalam pentas budaya berskala nasional seperti Pagelaran Sabang Merauke 2025, kostum memainkan peran lebih dari sekadar pelengkap estetika.
Sejak pertama kali digelar pada 2022, Pagelaran Sabang Merauke telah menjadi magnet bagi pecinta seni pertunjukan Indonesia, dengan kualitas produksi yang terus meningkat setiap tahunnya.
Setelah melampaui predikat animasi Indonesia terlaris sepanjang masa, kini Jumbo juga meraih predikat film animasi Asia Tenggara terlaris sepanjang masa dengan raihan penonton 4 juta
Banyak acara seperti konser, teater, pameran seni, dan pertunjukan musik Natal diadakan pada awal Desember atau bahkan lebih awal untuk merayakan musim Natal.
SEBUAH pertunjukan teater yang diadaptasi dari naskah karya dramawan Inggris, Nick Payne, dengan judul Constellations, hadir di Jakarta. Diproduksi oleh Teater Pandora,
Film La Tahzan digadang-gadang akan menghadirkan drama pengkhianatan yang lebih gila, menampilkan kisah perselingkuhan antara majikan dan babysitter.
FILM Perang Kota karya Mouly Surya tayang mulai hari ini, 30 April di bioskop. Film tersebut berlatar perjuangan gerilya era 1940-an di kota Jakarta.
Ariel Tatum berperan sebagai Fatimah di film Perang Kota.
Film Perang Kota menghadirkan para aktor dan aktris terkenal seperti Chicco Jerikho, Ariel Tatum, dan Jerome Kurnia.
Ariel Tatum menginginkan karakter Fatimah di film Perang Kota memiliki keberanian dan kecerdasan seperti Rasuna Said.
"Aku nggak pernah istigfar sebanyak seperti saat syuting film ini. Aku sebagai Ariel, ikut berduka dan deg-degan,”
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved