Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PARA penderita albinisme memiliki kulit dan rambut yang pucat cenderung putih. Hal itu karena kondisi tubuhnya yang tidak memiliki melanin.
Penderita albinisme seringkali mendapat perhatian yang membuat dirinya merasa berbeda, tidak dipahami, bahkan minder. Namun, tampaknya tidak semua penderita albinisme mengalami krisis kepercayaan.
Hal ini dibuktikan dengan masih adanya tokoh-tokoh di dunia yang merupakan keturunan albino. Perbedaan fisik yang melekat pada tubuh mereka bukanlah halangan untuk mereka sukses.
Baca juga : 10 Cara Menghormati Orang dengan Albinisme
Salif Keita adalah seorang musisi terkenal asal Mali yang dikenal sebagai "Golden Voice of Africa." Meskipun menghadapi diskriminasi di awal hidupnya karena albinisme, Keita berhasil menjadi salah satu musisi paling dihormati di dunia. Musiknya menggabungkan elemen-elemen tradisional Afrika dengan berbagai genre lain, menciptakan suara yang unik dan berpengaruh.
Connie Chiu adalah seorang model dan penyanyi keturunan Hong Kong yang tinggal di Swedia. Ia menjadi model dengan albinisme pertama yang meraih kesuksesan di industri fashion internasional. Chiu telah bekerja dengan berbagai desainer terkenal dan menggunakan platformnya untuk meningkatkan kesadaran tentang albinisme.
Baca juga : 13 Juni, Hari Kesadaran Albinisme Internasional
Isaac Mwaura adalah seorang politisi dan aktivis asal Kenya. Ia adalah anggota parlemen pertama di Kenya yang memiliki albinisme. Mwaura telah menjadi advokat vokal untuk hak-hak orang dengan albinisme, bekerja untuk mengurangi stigma dan diskriminasi yang mereka hadapi.
Baca juga : Salim Said di Mata Para Sahabat, Teladan untuk Generasi Muda
Thando Hopa adalah seorang pengacara, model, dan aktivis asal Afrika Selatan. Ia adalah wanita dengan albinisme pertama yang tampil di sampul majalah Vogue. Hopa menggunakan platformnya untuk memperjuangkan keanekaragaman dan inklusi dalam industri fashion dan di masyarakat secara keseluruhan.
Refilwe Modiselle adalah model dan aktris asal Afrika Selatan. Ia adalah model dengan albinisme pertama yang menjadi wajah kampanye merek kosmetik besar di Afrika Selatan. Modiselle juga aktif dalam advokasi untuk hak-hak orang dengan albinisme dan telah menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Baca juga : Tak Hanya RA Kartini, ini 2 Pahlawan Perempuan yang Bawa Perubahan di Indonesia
Rapper Amerika Brother Ali adalah seseorang yang tidak membiarkan albinisme menghalanginya. Dia mulai nge-rap pada usia delapan tahun dan segera mengembangkan minatnya pada hip-hop yang membawanya ke karier yang sukses di bisnis musik. Brother Ali telah merilis tujuh album dan beberapa mixtape dan EP selama bertahun-tahun.
Saat dia tidak sedang nge-rap, Ali fokus pada pekerjaan aktivismenya. Sebagian besar lagunya berpusat pada keadilan sosial, hak asasi manusia, dan lanskap politik, yang ia dukung dengan melakukan protes dan menghadiri pawai serta pertemuan dengan sesama pejuang keadilan sosial.
Brother Ali juga mengalami kebutaan, suatu kondisi yang umum terjadi pada orang yang menderita albinisme. Namun hal ini tidak menghentikannya untuk memiliki karier yang sukses dan menjalani kehidupan yang memuaskan. (Z-3)
Sejarah mencatat Indonesia memiliki banyak tokoh yang berperan penting dalam upaya membela, mempertahankan kemerdekaan dan membangun negara.
Islam adalah agama yang memiliki sejarah panjang, penuh dengan tokoh-tokoh besar yang telah memberikan kontribusi besar dalam pembentukan ajaran
Meskipun memiliki keterbatasan, para penyandang disabilitas mampu meraih prestasi luar biasa yang patut diacungi jempol.
Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, telah melahirkan tokoh-tokoh besar yang membawa pengaruh luas dalam berbagai bidang.
Kongres Pemuda II tahun 1928 yang menghasilkan ikrar ‘Sumpah Pemuda’. Berikut tokoh-tokoh penting yang menginisiasi kongres itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved