Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
HABIS gelap terbitlah terang. Itulah yang dikatakan Raden Ajeng atau RA Kartini untuk bisa memberikan semangat besar bagi para perempuan di Indonesia.
Rakyat Indonesia, khususnya perempuan harus tetap menyimpan dalam ingatan bahwa kenikmatan emansipasi yang dirasakan hari ini merupakan perjuangan dari berbagai tokoh di masa lalu.
Perjuangan tersebut tidak terlepas dari tokoh-tokoh perempuan yang progresif pada masanya, membawa pembicaraan yang tabu soal kesetaraan gender.
Baca juga : Deretan 45 Link Twibbon Hari Kartini 2024, Yuk Kita Rayakan!
Maka dari itu, mengenang jasa mereka yang memberi perubahan berarti adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Ini dia tiga pahlawan perempuan pembawa perubahan di Indonesia:
Terlahir sebagai golongan priayi yang sudah memiliki kepastian hidup dari segi harta ternyata tidak cukup untuk Raden Ajeng (RA) Kartini. Dia lebih tertarik pada ilmu daripada harus dijodohkan dengan seorang laki-laki yang sudah terjamin kemapanannya.
Kartini pun bertekad untuk mengangkat derajat perempuan karena sering melihat ketidakadilan berbasis gender di sekelilingnya. Sudah lebih dari satu abad lalu, Kartini meninggalkan dunia, tetapi dampak yang diberikannya masih terasa hingga sekarang.
Baca juga : Hari Kartini jadi Momentum Pemerintah Tuntaskan Regulasi Perlindungan Perempuan
Perempuan dapat mengenyam pendidikan setinggi-tingginya, memiliki karir yang baik, dan menikah tanpa paksaan dari orangtua.
Serupa dengan Kartini, Raden Dewi Sartika memperjuangkan hak pendidikan perempuan pribumi di era kolonial. Lahir di Bandung, 4 Desember 1884, Dewi kecil telah memiliki bakat mengajar, bahkan dia mengajarkan saudara perempuannya berbagai keterampilan, seperti membaca dan menulis.
Hal yang sangat mulia, mengingat kala itu mayoritas perempuan masih buta aksara. Hingga pada 1904, berkat bantuan dua saudaranya, Dewi mendirikan sekolah khusus perempuan bernama Sakola Istri di ruang pendopo Kabupaten Bandung. Kemudian pada 1929 sekolah itu berganti nama menjadi Sekolah Raden Dewi.
Baca juga : Kepahlawanan Ratu Kalinyamat Dorong Perempuan untuk Bangkit
Tak berhenti di dunia pendidikan, Dewi juga menyoroti masalah kesenjangan upah dan poligami yang dihadapi perempuan masa itu. Dia menjadi salah satu tokoh pertama yang berbicara tentang perlunya upah yang setara antara perempuan dan laki-laki. Pada masa itu, poligami, perkawinan di bawah umur, dan upah perempuan yang lebih sedikit dari laki-laki merupakan masalah-masalah yang masih krusial di Indonesia.
Jika belum familiar dengan nama ini, Roehana adalah jurnalis perempuan pertama di Indonesia yang mendapat gelar pahlawan. Dia menggeluti bidang jurnalistik sejak tahun 1908 dengan masuk ke surat kabar Poetri Hindia. Pun demikian, media tersebut akhirnya dibredel oleh pemerintahan kolonial Belanda. Oleh karena itu, Roehanna pun mendirikan medianya sendiri, yakni Soenting Melajoe pada 1912.
Sebelum mendirikan medianya sendiri pun saudara tiri Soetan Sjahrir ini sudah memiliki kepedulian yang besar terhadap pendidikan perempuan. Dia mendirikan sekolah khusus keterampilan perempuan pada 11 Februari 1911. Hingga kini dia dikenang sebagai jurnalis perempuan Indonesia pertama dan mendapatkan gelar pahlawan. (Z-12)
Maya Miranda Ambarsari menekankan pentingnya solidaritas dan kolaborasi dalam komunitas perempuan lintas generasi dan budaya, termasuk bagi generasi muda.
Ema mengubah tumpukan sampah menjadi sumber harapan bagi lingkungan, masyarakat, dan masa depan.
Ibu Kita Kartini adalah judul sebuah lagu yang sangat terkenal di Indonesia, ditulis untuk menghormati R.A. Kartini, seorang pahlawan nasional yang dikenal sebagai pelopor
Riana Rifani, Kepala Departemen Komunikasi PT Pegadaian, dianugerahi penghargaan "Kartini Sahabat Humas Indonesia" dalam acara Kartini Humas Indonesia Awards 2024.
Siapa sangka, ternyata RA Kartini haus dengan ilmu agama Islam, khususnya tentang tafsir Al-Qur'an. Kartini merupakan salah satu murid Kiai Sholeh Darat yang terkenal.
Ribuan orang dari berbagai negara dan latar belakang berduyun-duyun menuju Taipei City Mall Plaza 12 pada hari Minggu (21/4) untuk menghadiri "Kartini Taiwan Music Festival".
SEKRETARIS Jenderal JATMA Aswaja Helmy Faishal Zaini menekankan pentingnya peran organisasi tarekat dalam melahirkan kemaslahatan bagi umat.
DEWASA ini, kita menyadari bahwa masyarakat informasi dengan kemajuan teknologi informasi dan big data telah menjadi tantangan besar bagi perpustakaan.
Kebijakan penyesuaian layanan ini dilakukan agar kebutuhan mobilitas masyarakat tetap terpenuhi.
Lembaga antirasuah yakin mereka memiliki peran penting dalam memperjuangkan Indonesia bebas dari tindakan korupsi.
MENTERI Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait mengatakan, penggemblengan di Lembah Tidar membuatnya untuk tidak ragu dalam melakukan perubahan.
ID Next Leader menyelenggarakan Future Leader Fest '2 2024 sebagai upaya mengampanyekan pentingnya peran anak muda sebagai agen perubahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved