Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
AKTOR Fahad Haydra menceritakan pengalamannya saat membintangi film horor perdananya, yang diadaptasi dari kisah nyata berjudul Vina: Sebelum 7 Hari. garapan Sutradara Anggy Umbara.
"Seru! Karena baru pertama kali main film horor, aku enjoy menjalaninya walaupun jam syutingnya terbalik," kata Fahad, Rabu (24/4).
Fahad pun mengungkap keseruannya saat proses syuting film Vina: Sebelum 7 Hari berlangsung. Mulai dari jam syuting yang berbeda dari biasanya (dari malam ke pagi) hingga suasana syuting yang menyenangkan bersama pemain dan tim produksi lainnya.
Baca juga : Film 'Unfreq Radio' dan '5 Jahanam' Andalkan Kekuatan Cerita dan Ketegangan
"Di lokasi menyenangkan, jadi aku ngejalaninnya juga senang," katanya.
Baca juga : Pemain 'Inang' Kejutkan Penonton Semarang
Bahkan, Fahad merasa dirinya bersama pemain lain dapat berbaur dengan baik, meskipun mereka baru bekerja sama untuk pertama kalinya di film ini.
"Blend (berbaur) sendiri," kata Fahad.
Untuk memerankan karakter Egi dalam film ini, Fahad sempat mengalami sejumlah tantangan, salah satunya dokumentasi karakter yang sulit ditemukan.
Baca juga : Nicholas Saputra tidak Ragu Soal Kepedulian Anak Muda di Isu Keberlanjutan
Oleh sebab itu, Fahad berusaha memerankan karakter di film ini sesuai arahan dari sutradara dan interpretasinya terhadap geng motor.
"Karakter Egi ini karena dari awal sudah hilang, semua fotonya udah nggak ada jejak," kata pria berusia 22 tahun itu.
"Aku harus jadi ketua geng motor yang arogan, semena-mena, melakukan semua hal yang menurut dia pantas dilakukan, padahal nggak," katanya.
Baca juga : Film Malam Pencabut Nyawa akan Tayang di Bioskop Mulai 22 Mei
Melalui film Vina: Sebelum 7 Hari, Fahad berharap masyarakat bisa mendapat pembelajaran baru, terlebih dengan bahayanya perundungan.
Dia juga berharap ketiga pelaku asli yang terlibat dalam kasus Vina dapat segera tertangkap dan mendapat hukuman seadil-adilnya.
"Film ini bukan untuk mengeksploitasi keluarga Vina atau almarhumah itu sendiri, tapi kita mau angkat lagi kasus ini dan ngasih pembelajaran bahwa bully itu berdampak besar," tutupnya. (Ant/Z-1)
Film Labinak: Mereka Ada di Sini menyuguhkan ketegangan yang membelit, mengikuti kisah Najwa (Raihaanun), seorang ibu yang baru diterima sebagai guru di sekolah swasta elit.
Panggilan Dari Kubur menghadirkan horor klasik dengan pendekatan rasa kehilangan. Ceritanya berpusat pada keluarga yang kehilangan putri mereka.
GIM (game) horor sinematik Agni: Village of Calamity ditargetkan rilis pada kuartal ketiga 2026 untuk platform PC (Steam) dan konsol utama.
Cahaya Pictures menghadirkan film Pesugihan Sate Gagak, sebuah komedi klenik absurd tentang tiga sahabat yang nekat cari cuan lewat jalur supranatural.
SETELAH 11 tahun lalu (2014) sukses menghadirkan Film Comic 8, Falcon Pictures kini bersiap menghidupkan kembali semesta itu lewat film terbaru Comic 8 : Tumbal Sulam.
Film Panggilan dari Kubur bukan hanya tentang horor, tapi juga tentang kehilangan dan rasa bersalah seorang ibu.
Dikutip dari Google trends, wilayah Sabah, Labuan hingga Negeri Sembilan menjadi lokasi pengguna yang paling banyak mencari terkait film tersebut di Google
Sutradara Anggy Umbara dan Produser Dheeraj Kalwani dari film Vina Sebelum 7 Hari memenuhi panggilan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat
Presiden meminta agar tidak ada yang perlu ditutupi terhadap berjalannya proses hukum kasus Vina.
Berbagai judul film horor Indonesia berhasil meraih rating tertinggi, membuktikan bahwa industri perfilman horor Tanah Air semakin berkembang.
DIREKTORAT Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, berhasil meringkus satu DPO atau buronan pelaku pembunuhan Vina dan Rizky alias Eky di Cirebon, yakni Pegi alias Perong.
Kemampuan polisi serta kelengkapan teknologi sudah lebih mumpuni. Hal tersebut bisa mendukung Polri untuk mengungkap kasus tersebut hingga ke akarnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved