Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Bahasa Indonesia disebut Miskin, Zarry Hendrik Makin Terpacu Kenalkan Keragaman Diksi

Rifaldi Putra
20/4/2024 11:35
Bahasa Indonesia disebut Miskin, Zarry Hendrik Makin Terpacu Kenalkan Keragaman Diksi
Pendiri Kapitulis, Zarry Hendrik.(Dok. Instagram @zarhendrik)

SUDAH berlalu sekitar dua minggu, siniar dari seorang Youtuber Indonesia yang membahas soal kosakata bahasa Indonesia masih ramai dibicarakan hingga sekarang. Dalam siniar itu sang Youtuber yang lama bersekolah di Amerika Serikat (AS) mengutip pernyataan temannya yang menyebut kosakata bahasa Indonesia miskin.

 

Di sisi lain polemik itu membuat sejumlah pegiat bahasa semakin terpacu untuk memasyarakatkan bahasa Indonesia. Salah satunya, pendiri Kapitulis, Zarry Hendrik.

Baca juga : 1.323 Kosa Kata Baru Masuk KBBI pada Pemutakhiran April 2023. Ada Dracin dan Halu

 

“Gara-gara kemarin (polemik dari siniar tersebut), ada bagian dimana aku jadi pengen kenalin lebih banyak kosakata atau diksi yang mungkin belum orang tahu banyak.  Aku udah mulai bikin konten video di Instagram terkait hal itu, jadi kasus itu aku gak cuma pengen menyudutkan orangnya saja,” tuturnya saat dihubungi Media Indonesia, Kamis (18/4).

Zarry sendiri selama ini sering berkreasi lewat puisi. Namun, upayanya memasyarakatkan bahasa Indonesia itu tidak jarang juga mendapat tantangan dengan dicibir orang sebagai norak atau kampungan. “Tantangannya lebih kepada beberapa stigma-stigma tertentu, misalnya ada yang bilang ‘apaan sih alay banget’ atau ‘apaan sih sok puitis’. Saat berpuisi  itukan kita berusaha mencari padanan yang  baik tapi malah dinilai lebay,” ujar Zarry.

Baca juga : UTBK SNBT 2024: Mitos dan Fakta, Sistem Penilaian, Kisi-Kisi Materi

 

Di sisi lain, pria berusia 36 tahun itu bukannya anti berbahasa asing. “Semangat untuk berbahasa Indonesia seharusnya kita perlu lebih galakkan lagi, bukan berarti anti bahasa asing, tapi penting untuk diingat bahwa utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah dan kuasai bahasa asing. Jadi jangan dibalik-balik tuh, malah mengutamakan bahasa asing,” tambahnya. (M-1)

 

Baca pembahasan mengenai kelebihan unik kosakata bahasa Indonesia, meski kalah dalam segi kuantitas dibanding beberapa bahasa asing, di koran Media Indonesia edisi Minggu, 21 April 2024.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya