Faye Webster Rilis Album Underdressed at the Symphony

Basuki Eka Purnama
05/3/2024 08:30
Faye Webster Rilis Album Underdressed at the Symphony
Faye Webster(MI/HO)

PENYANYI sekaligus penulis lagu asal Amerika Serikat (AS), Faye Webster, merilis album kelimanya yang sudah lama dinantikan berjudul Underdressed at the Symphony lewat label musik Secretly Canadian. 

Album tersebut dirilis setelah sederet single sudah dirilis terlebih Wesbter terlebih dahulu seperti Feeling Good Today, Lego Ring (ft Lil Yachty), But Not Kiss, dan Lifetime. 

Lagu-lagu pada album baru ini mengeksplorasi ruang emosi yang jarang dipetakan di mana-mana termasuk ketika hasrat dan gairah mesti bergulat dengan kenyamanan, usaha untuk saling memahami, dan bahkan cinta platonik. 

Baca juga : Alan kembali dengan Karya Baru dalam EP Jepang

Tema-tema ini dapat ditemukan di album Underdressed at the Symphony bersama dengan gambaran yang sangat spesifik mengenai kehidupan Webster, seperti riwayat pembelian eBay-nya (eBay Purchase History) atau objek fisik yang diinginkannya (Lego Ring). 

Semua pemikiran unik Webster tersebut dibungkus dalam kilau hangat vokalnya yang magis, suara pedal steel yang selalu dihadirkan, dan aransemen string yang luas dan sinematik. Namun, selain itu juga banyak elemen yang lebih tidak terduga seperti suara vocoder yang dapat ditemukan di album baru ini. 

Penjudulan album terbaru milik Webster terinspirasi dari hasrat pribadinya yang selalu ingin berada di tengah-tengah penonton pertunjukkan Atlanta Symphony Orchestra. Pada skenario tersebut, ia ingin ditemani seseorang yang sekaligus dapat mengalihkan perhatiannya, namun di waktu yang bersamaan ia juga ingin menikmati anonimitas di sebuah keramaian, realitanya  pada detik-detik terakhir Faye juga kerap membeli tiket untuk menyaksikan pertunjukkan grup orkestra tersebut.

Baca juga : Sundowners Ingin Ciptakan Dimensi Sendiri Melalui Album Perdana

"Bagiku, pergi ke sebuah pertunjukkan simfoni orkestra adalah sebuah bentuk terapi," katanya. "Aku benar-benar sesantai itu ketika pergi ke sebuah pertunjukkan simfoni karena aku selalu mengambil keputusan untuk akhirnya pergi di detik-detik terakhir dan itu terjadi karena kemauanku sendiri. Aku bisa meninggalkan segala rasa yang kurang baik di hidupku untuk sesaat. Ketika aku menghadiri sebuah pertunjukkan simfoni, aku langsung merasa seperti memasuki sebuah dunia yang berbeda dan sejujurnya aku juga menyukai perasaan di mana setiap menghadiri acara simfoni tersebut aku juga merasa tidak sepenuhnya cocok untuk memiliki sebuah tempat di sana." 

Sejak merilis album terakhirnya, Webster mengalami lonjakan yang luar biasa dari segi jumlah pendengarnya. Hal itu dipicu oleh penggunaan lagunya Kingston dan I Know You, yang populer dan sempat viral di TikTok. 

Tahun lalu, jumlah streaming Spotify Webster meningkat 1.100% dan ia mengalami pertumbuhan hampir 3.000% jumlah penonton channel YouTube-nya. Jumlah pendengar bulanan Spotify Wesbter telah melonjak menjadi lebih dari 7 juta dan kesuksesan itu juga berdampak pada tur konsernya. 

Baca juga : Faye Webster Rilis Single Feeling Good Today

Webster sedang berada di titik ternyamannya dengan dirinya sendiri sekarang. Ia akhirnya masuk ke jajaran musisi independen terdepan yang banyak digemari di kalangan seniman dan musisi. 

Pada setiap kesempatannya, Webster mungkin sedang menciptakan sebuah karya yang memadukan suara musik indie rock dengan sebuah cita rasa musik country yang dihiasi suara pedal steel gitar namun juga memiliki teknik produksi dan juga gaya penulisan lagu R&B modern secara bersamaan. 

Konsistensinya dalam bereksperimen dan juga mendobrak batasan genre musik adalah alasan mengapa banyak orang mengidolakan Webster sebagai seorang superstar, dari mulai kalangan pencinta musik hip-hop di kawasan selatan sampai juga para penggemar musik alternatif.

Baca juga : Namira Rilis Lagu 'Bukan Aku yang Kau Cinta'

Underdressed at the Symphony merupakan sebuah album yang terjadi karena rasa ingin bertualang, dari mulai proses bereksperimen dengan berbagai wilayah genre sampai dengan menghadirkan banyak unsur yang akhirnya membuat lagu-lagu dalam album ini menyenangkan. 

"Aku pikir, aku telah mencapai titik di mana dalam penulisan lagu untuk album ini aku menyadari bahwa aku mengatakan banyak hal." kata Webster. "Album ini terasa penuh, namun itu bukan artinya aku harus selalu ada di dalam lagu tersebut menyanyikan sesuatu hal yang personal. Aku bisa saja duduk dan menyanyikan lagu tentang sebuah cincin yang terbuat dari LEGO kristal yang aku sangat inginkan."

Di album ini, Webster tidak memberikan sebuah jawaban atau pun sedang berada dalam sebuah perjalanan epik untuk menyembuhkan dirinya. Sebaliknya, yang ia lakukan adalah memilih untuk menjalani hidup apa adanya, dan mencoba untuk mendokumentasikan pengalaman patah hatinya termasuk momen-momen konyol yang terjadi dari satu kejadian ke kejadian lainnya,  sampai akhirnya semua hal yang terjadi itu mulai menghilang, di mana di saat itu kita tersadar bahwa semua hal yang kita lalui itu cukup nyata untuk bisa kita rasakan. (RO/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya