Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
FILM laga Bonnie akan tayang di seluruh bioskop tanah air pada Kamis (29/2). Tidak hanya adegan bertarung yang memukau dan realistis, Film berdurasi hampir dua jam ini juga menyuguhkan unsur drama dengan pesan yang kuat.
Film Bonnie berkisah tentang remaja perempuan bernama Bonnie (Livi Ciananta) dan ibunya Kinan (Nadila Ernesta) yang melawan penjahat kelas kakap bernama Paul (Devris De Brigel).
Konflik dalam film ini bermula dari pertarungan antargeng, yang menewaskan ayah Bonnie, Sambara (Ariyo Wahab), ketika Bonnie masih kecil.
Baca juga : Film Bonnie Janjikan Adegan Laga yang Memukau
Sambara sendiri merupakan tokoh yang unik. Dia merupakan seniman jalanan yang memiliki kemampuan bela diri.
Baca juga : Livi Ciananta Rela Latihan Keras untuk Peran Bonnie
Kehidupan di jalan membuat Sambara harus terlibat dalam pertengkaran melawan preman yang gemar melakukan pungutan liar. Perlawanan itu bukan semata-mata untuk dirinya sendiri, melainkan Sambara memang tidak suka melihat penindasan dan ketidakadilan.
Walaupun dibunuh di durasi awal, karakter Sambara tetap akan membawa pesan hingga akhir film. Dengan alur maju-mundur, penonton akan menyaksikan kilas balik yang sangat puitis ketika Sambara masih hidup.
Ariyo Wahab mengutarakan karakter Sambara tidak hilang kendati sudah mati pada awal penceritaan.
Baca juga : Bintangi Film Bonnie, Nadila Ernesta Keluar dari Zona Nyaman
“Karena prinsip dan etikanya yang dia sampaikan ke anak dan istrinya itu akan disambung sama mereka kan,” jelasnya dalam konferensi pers setelah acara Press Screening film Bonnie, Senin (26/2) di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan.
Penonton akan sering mendengar Sambara memberikan pesan pada istri dan anaknya dengan penuturan yang puitis.
Kalimat puitis yang berisi nasihat ini, jelas Ariyo, merupakan manifestasi dari jiwa seni Sambara. Latar belakang ini lah yang menjadikan karakter Sambara lentur dalam mempraktikan sikap-sikapnya.
Baca juga : Livi Ciananta Lakukan Debut di Film Bonnie
“Background-nya si Sambara ini memang seorang seniman lukis, yang bahasanya juga sangat beda. Justru dari keseniannya itu sendiri makanya dia akan lentur untuk istilahnya mempraktikkan sikap-sikapnya,” tutur Ariyo.
Ariyo pun menilai film Bonnie merupakan karya yang jujur. Dia mengaku merasa emosional setelah keluar dari pintu bioskop.
Bonnie, menurut Ariyo, merupakan salah satu film yang diperankannya dan memenuhi ekspektasi. Pemeran Sambara ini menuturkan bahwa film Bonnie diciptakan dengan latar belakang keresahan.
Baca juga : Film Laga Bonnie Akan Hadirkan Alur Drama, Nuansa Sastra, dan Soroti Ketangguhan Perempuan
“Keresahan bahwa kita sebagai manusia tidak bisa kompromi terhadap penindasan, ketidakadilan, dan ketidaksetaraan,” kata Ariyo.
“Jadi ini memang filmnya sifatnya melawan, memberontak. Makanya ketika kita mukul, kita nendang, kita melawan itu semua ada artinya. Kita ingin menyadarkan bahwa kita ada di pihak yang sama. Jadi kita lawan penindasan bukan malah saling menindas,” sambungnya.
Penonton akan mendapat banyak pelajaran tentang prinsip dan etika yang dibawa oleh karakter Sambara.
Prinsip dan etika tentang perjuangan hak kemanusiaan ini pun dibawakan dengan sangat apik melalui dialog puitis dan adegan yang realistis. Oleh karena itu, Bonnie wajib berada di daftar film yang akan ditonton para penikmat sinema. (Z-1)
"Sangat ingin (film action lagi) aku kebetulan suka banget menekuni keaktoran ini, karena ternyata setelah dijalanai ini yang aku inginkan,"
Salah satunya cedera yang dialami Livi adalah memar akibat pukulan pemain lain karena banyaknya adegan bela diri yang harus dilakoninya di film itu.
Dengan alur maju-mundur, Bonnie akan mengantarkan para penikmat film mengarungi kisah ibu dan anak yang harus bertarung dengan kehidupan yang kelam
Film laga berbalut drama ini akan menampilkan karakter-karakter yang menarik. Tidak hanya protagonis yang menjadi sorotan, antagonis yang bengis juga berkontribusi dalam alur cerita Bonnie
Reza Hilman menilai film Bonnie matang dalam tahap produksinya. Selain dipandu sutradara, film ini juga menggunakan action director dalam pembuatannya.
Livi harus berlatih bela diri lebih lama dari rekan-rekannya yang lain. Jika pemeran lain hanya membutuhkan waktu sebulan, Livi melatih dirinya secara intens selama tiga bulan.
Dalam film Bonnie, Livi melakukan sejumlah persiapan untuk memperkuat karakternya sebagai Bonnie yang mahir bertarung, seperti latihan bela diri selama tiga bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved