Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
SEBAGAI salah satu band pop yang meniti karir di industri musik Indonesia, Alessa band mengungkapkan proses bermusiknya dimulai dari bawah melalui sebuah kompetisi. Hal itu memberikan mereka kesempatan untuk menunjukkan lebih lanjut bakatnya dan mewarnai blantika musik Indonesia.
“Kami pernah coba kompetisi radio di Jakarta, waktu itu masih zaman covid, lalu kami ikutan cover lagu band Geisha, dari sana kami mendapatkan juara satu. Setelah proses yang cukup panjang akhirnya kami memberikan karya lagu-lagu Alessa ke studio musik, proses setahun itu pun membuahkan hasil dan kita mendapatkan kontrak di musica studio,” ujar Putri sang vokalis Alessha kepada Media Indonesia di Jakarta pada Jum’at (4/1).
Sebagai sebuah trio musisi yang berasal dari kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Putri mengatakan proses kreatif mereka dari awal terbentuk hingga telah memiliki beberapa single dan album ini tak menyangka akan menerima tawaran untuk menyanyikan lagu ciptaan seniman senior, Guruh Sukarno Putra bertajuk “Dag Dig Dug” yang baru saja rilis tahun lalu.
Baca juga : Evolusi Alessa, Dari Pasang Surut ke Puncak Kreativitas
“Dag dig dug ini sangat spesial karena penciptanya adalah mas Guruh Sukarno Putra. Perasaan kami saat menerima lagu itu untuk pertama kalinya seperti judul lagunya, dag dig dug. Jadi kamu merasa deg-degan tapi sangat bangga dan senang,” ungkapnya.
Namun, berkat karya-karya mereka yang memukau dan rasa percaya diri yang selalu dibangun, Trio yang terbentuk sejak 2014 dan terdiri dari Putri sebagai vokalis, Elton sebagai gitaris serta Andri sebagai drummer ini, mampu membawakan rekaman lagu ‘Dag Dig Dug’ tersebut sangat kekinian yang sesuai dengan konteks anak muda.
“Lagu debut pertama ini sudah diciptakan waktu pandemi. Di sana Mas Guruh banyak ngobrol dengan studio kami tapi saat itu lagunya masih mentah. Sebenarnya lagu itu banyak ada beberapa, tidak hanya satu. Tapi kebetulan lagu-lagu itu dibagi-bagiin juga ke beberapa musisi. Dari sana dibicara dan mana nih yang cocok buat Alessa, akhirnya kami mendapatkan lagu yang judulnya ‘Dag Dig Dug’ itu,” imbuhnya.
Baca juga : Yaya Bey Rilis Single Chasing The Bus
Menyoal proses kreatif saat rekaman lagu, Putri menjelaskan bahwa Alessa sempat sempat melakukan pertemuan hingga saling bertukar pendapat lewat komunikasi yg cukup intens dengan Guruh untuk membuat lagu tersebut menjadi lebih hidup dan berwarna.
“Tentu saat awal mula proses rekaman itu, kami ada komunikasi dengan mas Guruh. Sebelum rilis kami ngobrol dulu apa yang harus dirubah, dibenerin dan apa yang harus ditambahkan baik itu dari segi lirik maupun nada,” katanya.
Tak perlu waktu lama, Putri mengakui bahwa prosesnya sangat menyenangkan. Hal itu dilakukan bersama dengan tim produser yang secara kerja dimulai begitu kreatif. Kini, lagu tersebut dapat didengarkan melalui berbagai platform daring seperti Youtube dan Soptify.
Baca juga : Head Head Lakukan Comeback Lewat Single Meet Me In Heaven
“Proses kreatifnya sekitar sebulan bersama tim produser. Alhamdulillah sekarang sudah jadi dan itu merupakan salah satu yang banyak didengarkan juga oleh penggemar Alessha,” jelasnya.
Sementara itu, Elton sebagai Gitaris menjelaskan bahwa Alessa bukan hanya sekadar kata namun akronim ketiga nama personel yang disatukan hingga memiliki arti sendiri dalam bahasa Italia.
“Alessa itu sebenarnya akronim dari nama kita bertiga, yang dalam bahasa italia artinya penolong. Kita berharap orang-orang yang mendengar lagu kita bisa merasa tertolong,” ujarnya.
Baca juga : Nadhif Basalamah Rilis Single Tiba-Tiba Jumat Lagi
Putri menjelaskan berbagi cerita ketika Alessa pertama kali terbentuk dan bergabung dengan label musica hingga mendapatkan berbagai kesempatan untuk menciptakan lagu dan berkolaborasi bersama beberapa musisi lainnya.
“Kita ketemu dari 2014 ada reuni musik, kita punya band masing masing dan aku tinggalkan mereka bekerja dan 2018 ketemu lagi dan mengerjakan hal-hal yang dulu pernah tertunda,” ujarnya.
Lebih lanjut Putri mengatakan bahwa band Alessa baru saya mengeluarkan lagu terbaru bertajuk ‘Katakan’ yang dibuat berdasarkan pengalaman pribadinya. Lagu itu, katanya bercerita tentang kisahnya dengan seorang pria yang tidak kunjung menyatakan perasaannya walaupun sudah saling cinta.
Baca juga : Single Ketiga Bernuansa Galau Angie Zelena Dirilis
“Single ‘katakan’ ini based on my true story, dulu pernah dekat dengan seseorang udah pdkt tapi hubungannya tidak ada kepastian dan tarik ulur karena saking kesalnya lalu aku cerita ke Elton dan langsung dibuatkan lagu. Tapi sebenarnya lagu aslinya ini bahasa inggris tapi musica minta untuk dibuat dalam bahasa indonesia saja, akhirnya kita ubah,” ungkapnya.
Sementara itu, Elton mengungkapkan bahwa Alessa hingga kini masih rutin membuat lagu secara mandiri. Lagu-lagu itu memang lebih banyak berasal dari ciptaan dirinya namun, saat lagu tersebut jadi, ketiga personel tetap berdiskusi untuk saling memberi masukan terhadap lagu yang akan diproduksi.
“Aku yang lebih banyak membuat lagu, sekalian konsep dan aransemennya. Kalau sudah beres, kita cocokkan dan rembuk bersama. Lagu-lagu Alessa sampai sekarang masih bikin-bikin sendiri juga” imbuhnya.
Baca juga : Rega Poetra Merajut Kisah Patah Hati Melalui Lagu Aku Menangis
Melalui intensitas komunikasi dan rutinitas diskusi yang intens, setidaknya bagi Putri hal itu mampu menjadi pemantik untuk saling menjaga kekompakan tim baik saat menjalankan proses kreatif hingga manggung di depan para penggemarnya.
“Kita saling mengerti saja misalnya satu lagi bermasalah kita harus sering ngobrol dan sering kumpul dan jokesnya nyambung satu frekuensi,” tandasnya. (Z-3)
Baca juga : Ariana Comeback dengan Single 'yes, and?'
Pameran ini menjadi debut pertama Iurum di Indonesia, sekaligus pameran tunggalnya yang ke-10 secara global.
WAKIL Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengatakan pembentukan lembaga adat betawi menyita waktu dan tidak mudah untuk diwujudkan.
Pendaftaran karya untuk kompetisi 15th UOB POY dibuka mulai 8 Mei hingga 2 Agustus 2025 melalui situs UOBandArt.com
Literasi keuangan sangat dibutuhkan seniman. Ada kalanya, mereka tidak produktif berkarya sehingga membutuhkan pengelolaan keuangan yang baik agar memiliki kestabilan finansial.
Di dalam ruang pameran, pengunjung juga bakal diperlihatkan deretan wayang karton buatan Nindityo dan juga Imam
OTW, atau on the way dan ‘Ngaret’ atau suka datang terlambat semacam paket lengkap dari budaya tak tertulis di Indonesia.
Secara musikal, lagu The Circle dari Rivers of Avalon disusun untuk merepresentasikan emosi dan kesedihan mendalam karena kehilangan ikatan yang kuat.
Ide Witch Hunt, menurut PB Glas, berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.
Radwimps juga telah membagikan penampilan live studio untuk Tamamono, lagu soundtrack utama dari drama NHK Anpan yang kini dapat disaksikan melalui kanal YouTube Radwimps.
Penyanyi dan penulis lagu Michael Clifford dari 5 Seconds of Summer resmi merilis single terbarunya berjudul Kill Me For Always, hasil kolaborasi dengan Porter Robinson
Performa vokal Alex Warren yang penuh perasaan dan warna vokal Rose Blackpin yang khas membuat single On My Mind menjadi sebuah pengalaman musik yang tiada duanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved