Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Di bulan Desember ini Ear Sun kembali dengan EP yang berjudul “Urbanisme” yang merupakan rilisan EP ke-2 dari nya. "“Urbanisme” merupakan sebuah kumpulan kisah dan kesah dari apa yang dilalui oleh kita semua para penghuni kota, termasuk gue,” kutip Ear Sun di dalam rilisan persnya.
Baca juga : Kolaborasi Bareng Andmesh, Raisa Nyanyikan Lagu Tak Berharap Lagi
Walaupun bahasan yang diangkat dalam EP Ear Sun terbilang cukup kompleks, namun Ear Sun dibantu dengan penulis lagu/produser Kinar Sekar menyampaikannya dengan ringan, dibungkus oleh aransemen yang groovy dan easy listening.
“Terserah, kejarlah dunia maya
Terserah, kejarlah angka yang fana
Terserah, aku diam disini saja”
Penggalan kalimat di atas dikutip dari salah satu track yang ada di EP yang berjudul “Terserah” yang menggambarkan Ear Sun yang lelah dengan sosial media yang begitu menyita perhatian sehingga membuat orang lupa dengan dunia nyata.
EP ini diproduseri oleh Kinar Sekar. Mengusung genre pop - jazz, aransemen yang groovy dan easy listening, membuat lagu - lagu di EP ini sangat representatif dengan suasana perkotaan, dan mudah di nikmati.
Ear Sun adalah penyanyi pria Indonesia yang telah melakukan debutnya di Industri musik Indonesia dengan singlenya yang berjudul “Sampai Nanti akhir tahun 2021. Tidak hanya itu, pada tanggal 7 September 2022, Ear Sun juga merilis album mini album atau EP dengan nama yang diambil dari single pertamanya yaitu “Sampai Nanti” dengan Endah n Rhesa sebagai produser, dan di 14 Februari 2023, Ear Sun kembali mengeluarkan karya berjudul “Lirsyah dan Lina” yang mengisahkan kisah cinta orang tuanya yang romantis namun berakhir tragis.
Musik adalah sebuah hobi sejak kecil bagi Ear Sun, selain itu musik menjadi wadah baginya untuk menyampaikan pesan dari kisah hidupnya
Terus ikuti dan dukung Ear Sun untuk terus bisa berkarier didunia musik Indonesia dan menginspirasi. (B-4)
Kau Juga Semua Orang lahir dari keresahan pribadi Tradeto tentang kecenderungan manusia untuk selalu membandingkan diri dan merasa lebih unggul.
Single Yakin dari Rio Adiwardhana tetap membawa benang merah dari EP sebelumnya (Sisi Lain), dan menjadi lagu pembuka untuk EP selanjutnya
Penyanyi jazz Muthia Nadhira mempersembahkan interpretasi baru dari lagu legendaris Simpan Saja, menandai peluncuran album debutnya yang bertajuk Garden of Mimosa.
Lagu Kelam dari Jims Wong juga menjadi hal yang menarik karena hadirnya Artsi, menambah warna emosional dalam harmoni vokal yang mendalam.
Program konser tersebut mencakup karya dari para musisi hebat Hongaria seperti Franz Liszt, Béla Bartók, Zoltán Kodály, dan György Orbán, hingga khazanah musik rakyat Indonesia.
Hancur dari Tears Don't Lie bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya — bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved