Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
NOVEL best seller karya Ika Natassa yang berjudul Heartbreak Motel telah mengundang antusiasme besar terutama dari Angga Dwimas Sasongko, sutradara sekaligus Founder & CEO rumah produksi Visinema Pictures. Karenanya, novel itu akan diadaptasi menjadi film layar lebar dan Angga akan menjadi sutradaranya.
Angga menyatakan Heartbreak Motel adalah novel Ika yang paling matang dan kaya secara visual. Secara isu dan karakterisasi juga sangat maju. Dia menekankan bahwa film itu akan menghadirkan pengalaman sinematik yang mendalam dan mengundang penonton ke dalam rollercoaster emosional. Angga juga memaparkan penggunaan format film celluloid sebagai bagian dari eksplorasi visual untuk menciptakan kualitas film drama yang berkualitas.
Angga mengungkapkan bahwa impian untuk mengadaptasi novel Ika Natassa menjadi film sudah ada sejak 16 tahun yang lalu. "Aku tuh baca buku Ika Natassa dari yang pertama banget, dan langsung pengen kuangkat jadi film. Setelah nunggu 16 tahun, akhirnya Visinema bisa mengadaptasi novelnya Ika yang terlaris, Heartbreak Motel,” katanya.
Baca juga: Film Ali Topan Dapat Respon Positif di JAFF18
Ika juga turut berbagi kebahagiaan atas adaptasi novelnya ke dalam film layar lebar. "Senang sekali, apalagi digarap langsung oleh Angga Dwimas Sasongko yang sudah memiliki banyak karya film yang bagus dan diminati banyak penikmat film Indonesia. Salah satu hal yang paling bikin aku excited sama film ini adalah dari segi pendekatan storytelling itu akan sangat jauh berbeda dari film-film adaptasi novelku yang sebelum-sebelumnya, otomatis film ini bakal ngasih warna baru bagi film romance Indonesia," ucapnya.
Film Heartbreak Motel dipromosikan sebagai proyek yang akan menyajikan drama romantis dengan alur cerita penuh rahasia, mampu memainkan emosi penonton. Jajaran pemain yang terlibat pun menyatakan antusiasme mereka.
Baca juga: Tiket Film 13 Bom di Jakarta di JAFF18 Terjual Habis
“Film ini menarik buat aku karena unsur drama dan romance yang akan dibangun di film ini enggak biasa, apalagi background-nya menyangkut industri perfilman Indonesia dan novelnya sendiri termasuk mega best seller di seluruh Indonesia. Tentu project yang ga boleh aku lewatin,” ungkap Laura Basuki, yang akan berperan sebagai tokoh utama bernama Ava Alessandra.
Reza Rahadian, yang akan memerankan karakter Reza Malik, mengungkapkan persiapannya menjelang proses syuting film. “Saya baca ulang novelnya dan script filmnya, mendalami peran Reza Malik, melakukan eksplorasi terkait ciri khasnya, menganalisis tantangannya apa aja dari karakter saya, dan pastinya berusaha gimana saya bisa menghadirkan Reza Malik versi saya dengan cara yang paling autentik.”
Rencananya, pembuatan film akan dimulai pada Januari 2024. Film tersebut diharapkan akan menjadi salah satu tonggak penting dalam katalog Visinema Pictures dan menandai pencapaian baru dalam memproduksi film drama berkualitas tinggi. (Z-6)
Film Pulang Tak Harus Rumah dipilih karena mengangkat tema keluarga yang dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia.
makanan khas India yang terkenal unik, baik dari bahan pembuatannya, pengolahannya, penyajiannya hingga cita rasanya
Mereka menonton tim kesayangan melawan Persita Tangerang dalam lanjutan kompetisi Liga 1 di bioskop, Selasa (28/3) malam
Suasana di dalam salah satu studio bioskop di Malang Town Square, Malang, Jawa Timur 23 September 2023 lalu penuh sesak.
Ketua Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafrudin menegaskan anak-anak dan lansia dilarang masuk ke dalam teater bioskop.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia memastikan operasional bioskop tidak jadi dibuka pada 29 Juli mendatang.
Kendati seorang aktor, Reza Rahadian sangat peduli dengan kondisi UMKMs yang terkena imbas pandemi Covid-19.
SUKSES dengan miniseri Sementara, Selamanya, Reza Rahadian mengaku ditunggu kesiapannya oleh produser rumah produksi
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi, menuturkan, diperlukan dukungan kolektif masyarakat untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Remy Sylado yang baru saja pulang dari perawatan di RSUD Tarakan, Jakarta.
Penguatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana memerlukan pembiayaan dari pemerintah dan lembaga pembangunan lainnya.
Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menghadirkan aktor ternama Indonesia Reza Rahadian untuk mengajar mata kuliah Pengembangan Diri dan Profesionalisme, pada Rabu (7/6).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved